Kejutan

31.4K 3.9K 97
                                    

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

"Lahhhh."

"Astaga gue nggak nyangka donaturnya secakep itu," puji Nadia, tak hanya Nadia tapi orang-orang disana juga banyak yang melontarkan pujian pada pria yang sedang berdiri di depan sana.

Feli melirik kearah Defran yang sedang tersenyum. "K... Kok, itu kan babu gue," pekik Feli dengan nada yang keras, membuat semua yang berada disana menatapnya dengan tatapan bertanya-tanya, bahkan kedua temannya pun berbalik menatapnya.

Feli menoleh kesegalah arah, aiss dia tidak bisa mengontrolnya. "Ah hehehe, sana liat kedepan jangan ke gue," Feli merasa malu sekarang, matanya kemudian menoleh pada pria di atas podium.

Pria itu kemudian mengalihkan pandangannya pada semua mahasiswa/i.

"Selamat siang, saya Zeonel Alderon Nagandra, saya donatur disekolah ini."

Selama menerangkan Feli sama sekali tak fokus mendengar apa yang di ucapkan pria didepan sana, matanya hanya fokus menatap pria itu.

"Ngeliatnya biasa aja kali," sahut Rei menyadarkan Feli, Feli menatap kearah Reinan.

"Heh bukannya dia datengnya setahun lagi? Ko tiba-tiba muncul kayak setan gitu," ucap Feli.

"Entah tanya tuh sama doi lo, bukan sama kita."

"Nggak ada akhlak emang, awas aja yaa," lihat saja apa yang akan dilakukan Feli saat bertemu dia.

Prokkk...
Prokkk....

Tepuk tangan menggema diseluruh aula, setelah pidato tadi, kini semua yang berada didalam berjalan keluar, namun tidak dengan pria itu, dua orang pria berjas, tiga orang mahasiswa, beberapa dosen, direktur kampus, dan Feli dkk.

"Ayok Fel, ngapain masih disini," kata Regina seraya menarik tangan Feli keluar dari ruangan.

Feli tak mengindahkan perkataan Regina, ia malah melepaskan tangan Regina, dan berlari kearah dimana pria itu berdiri.

Bukkk

Tanpa diduga-duga Feli meloncat, hingga kedua kakinya melingkar ditubuh pria itu, Feli memeluk erat pria itu. "Kangen," lirih Feli.

"Astaga apa yang kamu lakukan!" Seru direktur kampus.

Feli tak bergeming, ia masih memeluk erat pria ini, Zen mengusap punggung Feli, ia tersenyum. "Mee to," balas Defran, seperti sebuah bisikan, Defran dkk terkekeh melihat itu, sementara Nadia, Regina, dua orang berjas dan beberapa anggota BM, menatap kaget kearah Feli, menurut mereka ini tidak sopan.

Dua orang berjas itu menghampiri mereka, saat akan memisahkan Zen dan Feli, Zen buru-buru menggeleng, kedua orang itupun berhenti.

"Udah dong, pegel," ucap Zen, Feli kemudian melepaskan pelukannya, kedua kakinya kini menyentuh lantai.

"Katanya setahun lagi baru balik," ucap Feli, ia menatap kesal kearah Zen.

Cupp...

Zen dengan beraninya mengecup kening Feli didepan mereka, semua yang berada disana mengaga tak percaya, seorang donatur kampus mengecup kening seorang mahasiswi. Bahkan kertas yang dipegang oleh salah satu mahasiswa terjatuh.

Dengan malunya Feli menyembunyikan wajahnya di dada bidang Zen, sialan dia sangat malu apalagi dihadapn dosennya.

"Maafkan tunangan saya," ucap Zen seraya menatap kearah mereka.

Lagi dan lagi mereka dibuat terkejut, apa? Tunangan?

"Aa... Iya tidak apa-apa Mr. Kami hanya terkejut," tutur dekan.

"Jika begitu saya permisi," Zen kemudian membawa Feli keluar dari aula, disusul oleh Defran dkk, kedua teman Feli, dan dua orang berjas itu, entahlah mereka sendiri tidak tau siapa kedua orang itu, yah mungkin bodyguard Zen.

Mereka berjalan dikoridor kampus, seperti di aula, ada yang menatap kaget,melongo, dan tatapan tak percaya, seorang mahasiswi jalan bersama donatur tampan.

"Nad, Nad cubit gue," Regina kemudian memberikan Nadia cubitan di lengannya.

"Aww, goblog," ringis Nadia.

"Lah bego, lo yang nyuruh ngapa ngegas ke gue," celetuk Regina.

"Sumpah, g... Gue kayaknya lagi di alam mimpi deh Re, ko si Feli sama donatur Mr.Al."

"Budeg, lo nggak denger dia bilang tunangan, gue masih syok ngab!" Seru Regina, mereka berjalan dibelakang Defran dkk, ia akan menanyakan nanti ini ada Feli.

"Puas lo puas, ketemu sama doi," celetuk Defran, yang berjalan dibelakang Zen dan Feli.

"Yaa puas dong," balas Feli tanpa menatap mereka, tangan Zen masih setia berada di pinggang Feli, mereka tak menghiraukan desas-desus para mahasiswa/i yang berceloteh tidak jelas.

"Tumben lo Zen, pulang-pulang kagak banyak ngomong," tutur Neo.

"Berisik," bahh entah kenapa sikap Zen berubah, yang dulunya banyak bicara kini lebih dingin, mereka penasaran apa yang dilakukan Zen disana hingga dirinya berubah seperti ini.

"Zen bentar lepasin dulu," ucap Feli seraya melepaskan tangan Zen dari pinggangnya. Namun, Zen tak bergeming sama sekali ia malah makin mendekatkan dirinya pada Feli, ia menatap malas kearah mahasiswa yang menatap Feli dengan tatapan seperti memujanya.

"Lepasin nggak," kesal Feli, pasalnya ia mulai risih di tatap terus.

"Nggak," ketus Zen, Feli memutar bola matanya dengan malas, ada apa dengan orang ini.

"Lepasin napa Zen, kagak ada yang mau ngambil cewek macem Feli," sahut Radit, namun tetap saja Zen tak mendengarkan mereka.

"Ruang kuliah kamu dilantai dua kan?" Tanya Zen.

Feli melirik kearahnya. "Lah kok tau, lo mata-matain gue ya," mata Feli memincing.

"Enggak," balasnya.

"Ck," mereka berjalan menaiki tangga lantai dua gedung fakultas, setelah sampai didepan ruangan, mereka kemudian masuk kedalam, untung saja belum ada dosen, cuma beberapa teman sekelas Feli.

Zen melepaskan pegangannya, ia kemudian menatap Feli. "Jangan macem-macem, gue tau lo barusan ditembak sama senior lo kan?" Feli sontak melotot, ia menengok kearah Defran dkk yang berada dibelakang Zen.

Mengerti akan tatapan Feli, mereka kemudian menggeleng. "Bukan, bukan kita yang ngasih tau," ucap Zaki. Fix Zen punya mata-mata.

"Entar gue jemput, inget jangan macem-macem," peringat Zen, Feli hanya mengangguk patuh.

Zen dkk kemudian berjalan keluar, Feli lalu berbalik, ia menatap aneh seluruh teman-temannya, sudah dipastikan ia akan di interogasi oleh mereka.

||~~~~~~~=====🦋🦋======~~~~~~~||

NEW LIFE TIANA or FELICIA ✓Where stories live. Discover now