Ngakak sampe ngik ngokk!!! Ceritanya hanya sebagai penghibur.
Mengandung konsep diluar Nurul dan tak habis pikri.
Bagaimana jadinya jika Felicia si gadis galak dan bar-bar bertransmigrasi kedalam tubuh seorang gadis bernama Tiana.
Mampukah gadis itu...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||
Degggg.....
"Aunty Diana," gumam Ansell ketika melihat wanita didepannya.
"Apakah anda pemilik toko ini?" Tanya Mike pada wanita didepannya yang tak lain adalah Ny.Diana.
"Benar tuan," Diana tersenyum kepada mereka.
"Aku sangat menyukai semua barang yang ada disini, lihatlah mereka membeli banyak pakaian, sepatu dan barang-barang yang lainnya," kekeh Mike, mengapa ia terlihat cerewet.
"Saya sangat senang karena tuan-tuan sudah mau mampir kesini."
"Kami juga senang bisa kesini nyonya," sahut Felix.
"Kalau begitu saya permisi dulu," Diana kemudian menjauh dari mereka, Lucky yang sedari tadi diam menatap punggung Diana, ia seperti mengingat sesuatu.
"Aku seperti mengenalnya," ujar Lucky.
"Mungkin hanya perasaanmu saja," tutur Mike.
"Aku serius, aku pernah melihatnya tapi dimana ya," Lucky mencoba mengingat, ia kemudian mengambil ponselnya dan membuka sesuatu.
Lucky memerhatikan sejenak ponselnya hingga raganya hampir terpisah dengan jiwanya. "Astagaa," pekiknya.
Mereka menoleh kepada Lucky. "Ada apa denganmu?" Tanya Felix.
"Lihatlah," Lucky menyodorkan ponselnya pada mereka, sama halnya Lucky mereka juga terkejut.
"Wanita tadi terlihat seperti Aunty Diana," ucap Felix.
"Ansell," panggil Mike pada Ansell yang sedari tadi diam.
"Aku tau," tanpa berkata-kata Ansell berjalan mendekat kesalah satu karyawan.
"Dimana pemilik toko ini?" Tanya Ansell spontan pada wanita didepannya.
"Maksudnya Ny.Diana?" Tanya wanita itu.
Tidak salah lagi itu adalah orang yang mereka cari. "Benar."
"Nyonya baru saja pergi."
"Shitt, kalian bayar ini, Felix ikut aku," Ansell dan Felix kemudian berlari keluar, sementara Mike dan Lucky membayar semua.
"Dimana aunty," Ansell mengusap wajahnya kasar sekarang mereka tak melihat auntynya.
