Ngakak sampe ngik ngokk!!! Ceritanya hanya sebagai penghibur.
Mengandung konsep diluar Nurul dan tak habis pikri.
Bagaimana jadinya jika Felicia si gadis galak dan bar-bar bertransmigrasi kedalam tubuh seorang gadis bernama Tiana.
Mampukah gadis itu...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||
Semua murid dikelas Vio memandang malas kearah guru yang sedang menjelaskan didepan, mereka begitu letih dan tentunya mengantuk mendengar materi yang panjang lebar.
Kring.... Kring....
Bunyi bel membuat mereka yang tadinya lemas menjadi bersemangat.
"Oke, materi kita sampai disini saja sampai ketemu di hari Kamis," setelah itu guru yang mengajar itu keluar dari kelas.
"Laper njir," ujar Yosep.
"Kantin kuy," ajak Susan.
"Ayuklah," sebagian murid berjalan menuju kantin.
"Eh tadi gue liat dikelas satu ada anak baru," Kia kini membuka obrolan.
"Kapan?" Tanya Dio.
"Pas upacara tadi lah," hari ini adalah hari Senin, seperti biasa mereka wajib melaksanakan upacara dipagi hari.
"Ganteng banget sumpah."
"Lo mah kalo cowok gercep," kata Nessa.
"Iri bilang babu," ejek Kia.
"Pagi cerahku matahari bersinar ku gendong tas merah ku di kaki," Dio bersenandung kecil.
"Kayaknya lo aja deh yang gendong tas di kaki," sahut Delia.
"Sekali-kali di ketek juga dong," sambung Vio.
"Lo aja sono, diketek," ujar Dio.
"Vio," panggilan itu membuat mereka berhenti, di depan mereka ada Kenzo dkk, mereka berjalan mendekat kearah Vio.
"Eh ada mas pacar," kekeh Vio seraya mengedipkan matanya sebelah.
"Centil banget jadi cewek," Vio menatap garang pada siswi yang mengatainya.
"Wleeee karpet berduri jangan sok keras," Vio mengolok-olok siswi tadi ia menjulurkan lidahnya, dan beralih menatap kearah Kenzo.
"Kenapa?" Tanyanya.
"Kantin," tanpa permisi Kenzo menarik tangan Vio membawanya kekantin, teman-teman Vio yang melihatnya lantas ingin mengejar mereka namun tertahan oleh Radit dkk.
