Ngakak sampe ngik ngokk!!! Ceritanya hanya sebagai penghibur.
Mengandung konsep diluar Nurul dan tak habis pikri.
Bagaimana jadinya jika Felicia si gadis galak dan bar-bar bertransmigrasi kedalam tubuh seorang gadis bernama Tiana.
Mampukah gadis itu...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||
Setelah dari ruang kepsek kini kelima laki-laki tampan itu berada didepan kelas masing-masing, mereka saling bertatapan.
Kenzo, dan Fandi berada di kelas 12 IPA 1, sementara Dion, Edo dan Radit berada di kelas 12 IPA 2, mereka lalu masuk kedalam tanpa permisi.
Semua murid menoleh kearah pintu. "Nah jadi anak-anak pang_Astagfirullah," guru yang sedang menjelaskan terkejut ketika menoleh kesamping, disana sudah ada Kenzo dan Fandi yang hanya diam menatap mereka datar.
"Kalian ngagetin ibu aja," ucap Bu Fira guru Fisika.
"Apa kalian murid baru?" Tanya Bu Fira.
"Hem/iya," itulah jawaban yang keluar dari mulut mereka, para murid yang melihat itu membatin, sepertinya mereka lebih dingin dibandingkan Alva.
"Sttt," Josua memberikan kode pada teman-temannya.
"Apa?" Bisik Erwin.
Josua menunjuk kearah depan. "Itu kan yang tadi," bisik Josua.
Mereka kembali menoleh. "Lah iya," ucap Erwin ketika melihat Kenzo dan Fandi didepan sana, Erwin melirik kearah Alva yang hanya diam menatap kedepan, posisi kursi Erwin berada disamping Alva, sementara Josua disamping Putra.
"Baiklah perkenalkan nama kalian," ucap Bu Fira.
"Alkenzon."
"Hanya itu?" Tanya Bu Fira, Fandi yang berada didekat Kenzo menghela nafas.
"Namanya Alkenzon Genthala Rexander, panggil ajak Kenzo," jelas Fandi ia memperkenalkan temannya itu.
"Ohh lalu siapa namamu?"
"Fandi Alfiantra Kalingga, kami pindahan dari Xander High School," Perkataan Fandi membuat mereka ternganga.
Whattt sekolah elite
Njirr pantesan gantengnya nggak ngotak
Sekolah impian gue omoo
Pinter pasti
Bah saingan Alva hiyahiyaa
Itulah celotehan dari para murid, Bu Fira sendiri masih terbengong, mengapa anak-anak elite ini nyasar disekolah mereka.
"Bu kita bisa duduk nggak?" Tanya Fandi, dia sudah malas berdiri didepan sini karena pandangan para murid.
"Ah iya silahkan duduk di bangku kosong," mereka kemudian berjalan melewati Alva, mereka duduk dibangku belakang.
