Masalah Doni

62.4K 6.6K 62
                                    

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

Disisi lain Kenzo sedang berada dirooftop bersama teman-temannya, sebentar lagi jam pulang, mereka menatap Kenzo dengan pandangan sulit diartikan.

"Gila lo, ngajakin orang pacaran nggak ada romantis-romantisnya," kata Dion.

"HemmM."

"Bhaksss sok cool lo," ejek Fandi, Kenzo menatap tajam kearah Fandi bukannya takut Fandi malah makin mengejek dirinya.

"Eh btw temennya si Vio cantik juga ye," timpal Edo.

"Yang mane?"

"Itu yang namanya Nissa," jawab Edo.

"Hilihhh dasar fakboy," sahut Radit.

"Lah dari segi mananya gue fakboy," Edo tak terima dikatai seperti itu pasalnya dia adalah tipe laki-laki yang setia, menurutnya.

"Bicit, btw ini sekolah nggak ada pertandingan apa? Tour atau kemah gitu jadi kangen gue pas kemah dipuncak waktu itu," kata Dion, sekolah mereka yang dulu memang mengadakan kemah bersama, paling sering setahun 3x, dan akan selalu mengadakan pertandingan antar sekolah atau antar kelas setiap akhir semester, tak lupa juga mereka sering ikut lomba cerdas cermat tingkat sekolah, nasional atau internasional, maka dari itulah sekolah mereka terkenal sampai keluar Indonesia.

Sebenarnya sekolah ini juga melakukan hal yang sama, namun ini belum waktunya, beberapa Minggu yang lalu mereka sudah bertanding dengan sekolah sebelah.

"Ya ada lah goblog," seru Edo.

"Kan nanya ngapa lo ngegas kampret," kesal Dion.

Kringg....Kring...

Sound bel berbunyi artinya mereka sudah diperbolehkan untuk pulang, sekarang sudah menunjukkan pukul 15.00.

"Pulang kuy," mereka kemudian berdiri dan berjalan menuju pintu rooftop, hari ini mereka akan kesuatu tempat.

~~==🦋🦋==~~

Disebuah ruangan bisa dibilang markas, beberapa laki-laki sedang berada diruangan.

"Bagaimana bos?" Tanya seorang laki-laki.

"Shhh, kita akan membalas mereka nanti, dan yah setidaknya Kenan sudah mati hahahahaha," laki-laki yang duduk disofa itu tertawa keras, mereka yang berada diruangan hanya diam menyimak.

Laki-laki itu adalah Doni, dia lah yang sudah menyerang Kenan hingga menyebabkan laki-laki itu koma dirumah sakit. "Kalian tau," Doni berdiri lalu mendekat kearah jendela.

"Aku tidak menyukai dua orang itu, Feli dan Kenan," ucap Doni.

"Tapi kenapa bos?" Tanya seorang laki-laki.

"Karena mereka aku kehilangan adikku," ucap Doni, ia menerawang jauh, adiknya meninggal karena tertabrak pada malam itu, ia menyalahkan Feli dan Kenan, karna pada saat kecelakaan mereka berdua lah yang berada disana, hal itu semakin membuat Doni yakin bahwa Feli dan Kenan adalah pelakunya, ia sendiri sempat melaporkan keduanya ke kantor polisi, namun sayang tidak adanya bukti membuat mereka berdua tidak ditahan.

Doni sendiri masih menyimpan dendam terhadap Feli, maka dari itu ia diam-diam masuk kedalam Zelzon, berpura-pura berbaur kepada anggota Zelzon, setelah tidak lagi menjadi anggota Zelzon, Doni mengirim mata-mata.

~~==🦋🦋==~~

Sebuah mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju kota Jakarta.

"Tidak ada yang tertinggal kan ma?" Tanya pria paruh baya itu.

Wanita paruh baya itu menoleh kepada suaminya. "Tidak pa, Haris nggak ada kan yang kelupaan?" Tanya wanita itu pada anaknya yang duduk dikursi belakang.

"Engga ma," jawabnya seraya memegang gitarnya.

"Mama sudah mendaftarkan mu di sekolah hari Senin kamu bisa masuk," jelas mamanya.

"Iya ma," balas Haris seadanya, ia masih memikirkan obrolan mamanya kemarin, sebenarnya mereka akan pindah besok namun entahlah papanya tiba-tiba menyuruh mereka berkemas pagi tadi.

Disisi lain Vio kini sedang dijalan menuju rumah Alva ia diantar oleh Rei, setelah beberapa menit mobil Rei memasuki pekarangan rumah Alva.

"Makasih ya Rei," ucap Vio.

"Your welcom, my princess," balas Rei dengan senyum manisnya.

"Bisa aje lo mahluk alam," kekeh Vio, ia kemudian keluar dari mobil.

"Hati-hati ye," tutur Vio, mobil Rei kemudian melaju menjauh dari sana.

Vio berjalan memasuki rumah Alva. "Loh kamu nggak sama-sama Alva?"

"Eee ayam," latah Vio ketika mama Alva tiba-tiba muncul dari belakang.

Vio kemudian berbalik. "Enggak ma, anu Vio tadi di anterin temen."

"Ohh, ya udah kamu ganti baju trus makan," ujar mama Alva.

"Iya ma, Vio ke atas dulu," Vio kemudian berjalan menaiki undakan tangga, ia masuk kedalam kamarnya.

Tanpa melepas seragamnya ia langsung berbaring diranjangnya, dia sangat lelah hari ini, ia menoleh pada layar ponselnya, sekarang sudah menunjukkan pukul 17.00 PM.

"Jam 5," gumamnya. Vio kemudian mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi.

Lain hanya dengan Vio, Alva kini sedang diperjalanan untuk mengantar Denia pulang kerumahnya, pikirannya berkecamuk, dimana perginya Vio, entah mengapa gadis itu mulai terlihat nakal, dan siapa laki-laki yang bersamanya, ia sendiri merasa bingung dengan perasaannya kali ini, ia takut perasaan perputar arah dan menjadi bumerang untuk dirinya dan hubungannya dengan Denia.

||~~~~~~~=====🦋🦋======~~~~~~~||

NEW LIFE TIANA or FELICIA ✓Where stories live. Discover now