Ngakak sampe ngik ngokk!!! Ceritanya hanya sebagai penghibur.
Mengandung konsep diluar Nurul dan tak habis pikri.
Bagaimana jadinya jika Felicia si gadis galak dan bar-bar bertransmigrasi kedalam tubuh seorang gadis bernama Tiana.
Mampukah gadis itu...
ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।
||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||
Drttt... Drttt...
Ponsel Vio berdering, ia kemudian menatap layar ponselnya, ternyata Kenzo.
"Halo."
"Gue dibawah."
"Oke gue kesana," Vio kemudian mematikan sambungan telponnya, ia kemudian berjalan keluar kamar.
"Zen... Zen," panggil Vio, Zen yang berada didalam kamar kemudiaan keluar.
"Why?" Tanyanya.
"Ayok si Kenzo udah ada dibawa, kita kerumah sakit," ucap Vio.
"Lo duluan aja, entar gue nyusul."
"Ya udah gue pergi dulu, hari ini kita ketemu sama Defran juga jangan lupa," Vio kemudian berjalan keluar, raut wajah Zen berubah jadi datar, ia memandangi punggung Vio yang menghilang dibalik pintu.
"Ck, gue nggak tau sampe kapan gue nahan perasaan gue ke elo, gua harap lo juga punya perasaan yang sama ke gue, kalaupun nggak ada, itu resiko gue sendiri," Zen mengusap wajahnya dengan kasar, tak ada yang tau jika dia sebenarnya menyukai Vio a.k.a Feli sejak dulu, sengaja ia tak ingin mengungkapkan perasaannya, karena dia sendiri tau, itu akan membuat Feli menjauh darinya, mencintai dalam diam memang menyakitkan, Feli sejak dulu memang tak mempunyai teman perempuan, ia hanya bergaul dengan laki-laki.
~~==🦋🦋==~~
Ditempat yang sama, Vio berjalan kearah Kenzo. "Woi."
"Ayok," mereka berjalan menuju mobil, dan masuk kedalam, Kenzo mulai menjalankan mobilnya menjauh dari sana.
"Lo udah mastiin belom perasaan lo?" Tanya Vio.
Kenzo hanya diam tak menjawab, ia sendiri bingung dengan perasaannya, sial ia tak tau perasaan apa ini. (Aing juga bingung🤧)
"Kalo lo balik ke tubuh asli lo, apa gue boleh ngelindungin Vio walaupun dia bukan elo?" Kenzo ragu untuk menanyakan ini.
Vio terdiam beberapa menit. "Oiaaa jelas boleh," ucapan secara tiba-tiba itu membuat Kenzo terkejut, bukan karna mendengar jawaban Vio, melainkan karna suaranya yang lemayan keras.
"Gue berharap malah, lo nanti bisa jagain Vio, kalo gue balik ke raga gue, karna Vio nggak punya siapa-siapa lagi Ken, dia nggak punya orang tua lagi, gue nggak mau kalo gue balik nanti, Vio jadi terlantar nggak punya siapa-siapa, jadi gue harap lo bisa jagain dia," Vio menatap lurus kedepan, ia sangat mengharapkan Kenzo bisa menjadi orang yang bisa menjaga Vio kelak.
