Akhir

33.3K 4.2K 149
                                    

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

"SIALAN."

Bughh...
Bughhh...
Bughhh....
Bughhhh....

Doni membabi buta Anton, hingga ia terkapar lemah di tanah, tak ada ruang untuk Anton membalas pukulan Doni yang bertubi-tubi, Doni menatap murka kearahnya, Vio menatap cengo kearah mereka.

Doni mengeluarkan pistolnya, ia mengarahkannya pada kepala Anton.

Arkhhh...

Doni menarik mengambil acang-acang untuk pelatuknya.

"STOPP," mereka menoleh kearah Algan yang sedang berjalan kearah mereka.

"Biar gue," Algan benar-benar akan membunuh pria yang telah membuatnya sampai seperti ini.

Anton mendongak menatap Algan, tanpa mereka sadari Anton sudah memegang pistol.

"Kita bertemu di neraka ahahahaha."

Dorr...

Akhhhh...

Dorrr....

Anton melayangkan tembakan tepat didada Vio, bersamaan dengan itu Algan dan Doni refleks menembaknya.

"FELI," teriakan Algan membuat semua berhenti, Algan berlari mendekat kearah Vio yang sudah terkapar ditanah.

Defran, Zen, Kenzo, dan yang lainnya seketika berlari kearah mereka.

"FELI, MOBIL, AMBIL MOBIL BAWA KERUMAH SAKIT," panik, itu yang mereka alami.

"Vi, jangan tutup mata," Kenzo menepuk pipi gadis itu, namun sayang Vio a.k.a Feli sudah lebih dulu menutup matanya.

"FELI/VIO," teriak mereka.

Kenzo mengangkat Vio, Defran membukakan pintu mobil.

"Gue yang nyetir," Zen berlari, dan membuka pintu kemudi, ia duduk disana, setelah, Defran ikut masuk ke mobil, ia duduk disamping Zen, sementara Kenzo di jok belakang memangku kepala Vio.

"Kalian nyusul," ucap Defran, dengan kecepatan tinggi Zen melajukan mobilnya menjauh dari markas, sekarang yang dipikirkan mereka hanya keselamatan Vio.

Baju Kenzo sendiri sudah dipenuhi oleh darah. "Gue mohon lo bertahan."

Rumah sakit dan lokasi mereka terbilang jauh, membuat Zen mengeram kesal, hampir sejam menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai di rumah sakit, langsung saja Defran membukakan pintu, Zen ikut membantu mengeluarkan Vio dari sana.

Dua orang perawat dan satu orang dokter datang dengan membawa brankar, Kenzo meletakan Vio disana, tak berlama-lama mereka mendorong brankar itu masuk kedalam rumah sakit.

"Dok tolong temen saya, dia terkena tembakan didadanya," panik mereka.

"Kami mengerti," Vio dimasukan langsung kedalam ruang operasi. Mereka menunggu diluar, Zen dan Kenzo menatap nanar kearah pintu, sementara Defran duduk dikursi.

NEW LIFE TIANA or FELICIA ✓Where stories live. Discover now