Kenzo & ?

31.5K 3.6K 131
                                    

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

Disisi lain dua orang pasangan kekasih, baru saja menginjakan kaki dibandara Soekarno-Hatta, mereka berjalan memasuki mobil yang telah disiapkan oleh orang berbadan besar, yang tak lain ada bodyguard.

"Kita akan kemana?" Tanya gadis itu.

"Kita kerumah mama dulu," jawab laki-laki itu seraya menatap gadis disampingnya, gadis itu kemudian mengangguk.

"Nanti kita akan bertemu seseorang," gadis itu menatap laki-laki didepannya dengan tatapan bertanya-tanya.

"Siapa?" Tanyanya.

"Kamu akan tau nanti," ujar laki-laki itu, gadis itu mengenyit, ia penasaran namun tak ingin bertanya lebih jauh lagi.

Seorang bodyguard masuk kedalam kursi kemudi, dan mengemudikan mobil itu menjauhi area bandara.

~~==🦋🦋==~~

Dilain tempat, tepatnya di apartemen Erwin.

"Woi bro, kapan datengnya lo?" Putra pada seorang laki-laki yang baru saja datang.

"Kemarin," balasnya seraya mengambil tempat disamping Josua, laki-laki itu duduk disana.

"Ciahh, makin kece aja lo!" seru Erwin.

"Seorang Alva Pramudya dong, Eh Va, lo tau nggak?" Tanya Josua. Yap laki-laki tadi adalah Alva yang kemarin baru saja tiba di Indonesia.

Alva menaikan sebelah alisnya, ia menatap Josua dengan tatapan bertanya-tanya.

"Lo tau Vio pernah masuk rumah sakit sampe kritis," perkataan Josua membuat Alva terkejut, dia sama sekali tak tau kejadian 3 tahun lalu.

"Trus?"

"Besoknya si Kenzo sama keluarganya, bawa Vio ke luar negeri, dan sampe sekarang kita nggak tau kabarnya kayak gimana," jelas Josua.

"HemM," Alva menatap cangkir didepannya, pikirannya melayang, apa Vio dan Kenzo sudah berpacaran? Atau... Shitt, 3 tahun ini Alva merenungi kesalahannya, ia begitu menyesal telah memperlakukan Vio dengan tidak baik, dia pantas mendapatkan orang yang lebih baik darinya.

"Hufttt," Alva menghembuskan nafas beratnya, mereka diam-diam melirik kearahnya.

"Dan lo mau tau nggak nasib si Denia?" Tanya Putra.

Alva beralih menatap Putra. "Nggak," ketusnya.

"Yaa elah, dengerin, pas hari dimana lo ke Milan, hari itu si Denia ngelabrak si Vio, si Denia marah-marah katanya gara-gara si Vio, lo jadi mutusin dia, dan lo tau nggak apa yang dilakukan si Vio," Alva mempertahan tatapannya pada Putra, ia ingin tau apa saja yang terjadi setelah dia tidak berada di Indonesia.

"Si Vio cuma santuy doang, malah si Vio nyadarin si Denia waktu itu, kalo apa yang Denia lakuin itu salah, dan yap Denia nangis trus minta maaf ke Vio, dan 3 tahun ini Denia ngerubah dirinya jadi orang yang lebih baik," jelas Putra.

Jika Denia saja merasa bersalah, ya bagaimana dengannya, dia akan menemui Vio nanti dan meminta maaf secara langsung.

~~==🦋🦋==~~

Pukul 15.31 PM.

Feli berjalan menuju parkiran mobil, ia bersama kedua temannya.

"OMG Fel, gue masih bener-bener ngga nyangka lo sama donatur kampus," ucap Regina dengan heboh.

Feli memutar kedua bola matanya dengan malas. "Biasa aja kali," ia membuka pintu mobilnya, sebelumnya, Feli sudah mengirim pesan pada Zen, untuk tidak menjemputnya karena ia lupa, ia membawa mobil sendiri.

"What lo bilang biasa!" Nadia berpindah tempat kesamping Feli, ia membalikkan badan Feli agar menghadap padanya.

"Biasa!" Nadia memegang kedua bahu Feli seraya menatap Feli dengan tatapan melotot.

"Lo kenapa sih, kayak orang kesurupan tau nggak," Feli melepaskan kedua tangan Nadia dibahunya.

"Manusia macem dia banyak kok," ucap Feli.

"Iye banyak, donatur yang perutnya kembung maksud lo Yee," tutur Regina.

"Lagian nih ya, lo bersyukur dong, punya cowok kek donatur kita, udah ganteng, banyak duit, perhatian lagi, aww jadi pengen," Nadia tersenyum aneh, membuat Feli jengah.

"Udah deh, mending pulang," setelah mengatakan itu Feli masuk kedalam mobilnya, Nadia berdiri didepan mobil Feli.

"Heh di ajak ngomong malah mau pulang, nggak ada akhlak lo jadi temen," ujar Nadia seraya memukul pelan Kap mobil depan Feli.

Feli kemudian menurunkan kaca mobilnya, ia mengeluarkan setengah badannya. "Kalo sama lo berdua nggak usah make akhlak."

Pipppp...
Pipppp....

Feli membunyikan klakson mobilnya agar Nadia berpindah. Nadia kemudian menyingkir.

"Oh ya bentar malam kita ke tempat biasa," ucap Feli, ia lalu melajukan mobilnya menjauh dari area parkiran.

Nadia dan Regina menatap malas kearah mob Feli yang sudah menjauh.

"Tuh anak goblog apa gimane, kalo entar malam kita kesana, gue yakin si doinya pasti ngamok," ucap Regina.

"Emang doinya tau? Kalo si Feli sering kesana?" Tanya Nadia, ia menatap pada Regina.

"Kayaknya sih enggak, bisa berabe," balas Regina.

"Udah, kita pulang aja," Nadia dan Regina kemudian masuk kedalam mobil masing-masing.

Feli sendiri sedang asik bernyanyi didalam mobil, ia tidak tau bahwa apa yang telah dilakukannya selama tak ada Zen di Indonesia, akan jadi bumerang bagi dirinya nanti, entahlah apa laki-laki itu akan marah jika mengetahuinya atau ....

~~==🦋🦋==~~

Mobil Zen melaju dengan sedang, setelah dari basecamp tadi, ia padahal ingin menjemput Feli dikampus namun ternyata gadis itu pulang sendiri dengan mobilnya.

"Besok-besok ngga usah bawa mobil kayaknya," gumam Zen, ia menatap jam dipergelangan tangannya, sekarang sudah sore, ia akan pulang kerumah orang tuanya dulu, lalu kerumah Feli.

||~~~~~~~=====🦋🦋======~~~~~~~||

NEW LIFE TIANA or FELICIA ✓Where stories live. Discover now