Ngidam?

29.5K 3.1K 64
                                    

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

Setelah membeli sekantong mangga muda, kini Feli duduk santai seraya menonton tv.

Zen yang baru dari dapur, berhenti sejenak ketika melihat Feli memakan mangga yang sudah dipotong-potong tadi.

"Yang, itu nggak kecut apa?" Tanya Zen, ia berdigik ngeri ketika dengan santainya Feli memakannya.

"Enggak," balasnya tanpa menatap Zen.

"Ck, dasar aneh," Zen kemudian melanjutkan langkahnya menuju dapur.

"Sayang ambilin minum," teriak Feli, Zen yang berada didapur pun menghela nafas, ada apa dengan istrinya itu.

Setelah mengambil air minum, Zen kemudian berjalan keruang tengah, dan menyodorkan gelas itu pada Feli.

"Nih," Feli mengambil air itu dan meminumnya hingga tandas, Zen duduk disampingnya, lalu menatap aneh sang istri.

"Mandi sana," ucap Zen.

"HmM, gendong," Zen menatap malas kearah Feli, ia berdiri dan merentangkan tangannya, Feli kemudian berdiri diatas sofa, Zen kemudian menggendong Feli ala koala.

~~==🦋🦋==~~

Dilain tempat lain, Defran sedang mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, sekarang pukul pukul 19.00 PM.

"Ah lega banget, nggak ada masalah lagi," gumamnya, namun tak lama sesuatu tiba-tiba muncul dari arah depan, sontak saja Defran langsung berhenti mendadak.

Untung saja dibelakang tak ada mobil lain, hingga tak menimbulkan kecelakaan.

"Siapa njir," dengusnya, ia lalu keluar dari mobil, ia berjalan kedepan mobilnya, seperkian detik Defran terkejut, melihat seorang gadis terbaring lemah disana dengan tubuh terluka, bukan karena tertabrak mobilnya, namun karena bekas sayatan disana.

Defran kemudian berjongkok. "Hey bangun lo," Defran mencoba menepuk-nepuk pipi gadis itu, namun tak ada respon.

"Aiss," tanpa berlama-lama Defran mengangkat gadis itu dan memasukannya kedalam mobil, setelah itu ia melajukan mobilnya, ia akan membawa pulang gadis ini, ia melirik kearah gadis itu, wajah pucat, dan mengapa gadis ini sangat buluk.

Beberapa menit menempuh perjalanan, ia kemudian memasuki area rumahnya, ia keluar dari kursi kemudi, dan berpaling membuka pintu mobil, ia mengangkat gadis itu dan masuk kedalam rumah.

"Ma," teriak Defran. Seorang wanita paruh baya kemudian berjalan mendekat kearahnya.

"Astaga itu siapa Def?" Tanya mamanya.

"Nggak tau mah," Defran membaringkan gadis itu disofa ruang keluarga.

"Kamu ambil air hangat, dan kain," titah mamanya, Defran kemudian berjalan kedapur, mama Defran menatap gadis itu, sekujur tubuhnya penuh luka sayatan, kasian sekali gadis ini, apa yang terjadi dengannya.

Defran kemudian datang membawa sebaskom air dan kain sedang, ia menyodorkannya pada mamanya.

"Ini ma."

Mama Defran kemudian mengambil baskom itu, ia menyingkapkan rambut yang menutupi wajah gadis itu.

"Cantik," satu kata itu yang terlintas dipikiran kedua manusia berbeda usia ini.

"Dia begitu cantik, tapi kenapa dia bisa seperti ini," gumam mama Defran, seraya membersihkan luka sayatan yang berada kedua lengan gadis itu.

"Def juga nggak tau mah," ujar Defran, ia duduk disofa yang bersebrangan dengan mamanya.

"Kayaknya ini anak umurnya 15 tahunan deh," ucap mama Defran.

"Nggak tau sih ma, imut banget, jadi pengen punya adek cewek," mama Defran terdiam sejenak, apa ia harus mengatakannya sekarang.

"Emm, Def bawa gadis ini kekamar yang ada disebelah kamar kamu, nanti kamu kesini lagi ada yang mama mau bicarain," Defran menatap mamanya dengan tatapan bertanya-tanya sekaligus penasaran.

"Oke ma," Defran kembali mengangkat gadis itu ala bridal style, ia membawanya menaiki tangga, dan masuk kedalam kamar, ia meletakkan gadis itu disana dah menyelimutinya.

Defran kembali kelantai bawah menemui mamanya. "Kenapa ma?" Tanya Defran.

"Emm, jika mama menikah lagi apa kamu tidak keberatan?" Pertanyaan itu membuat Defran terdiam seribu bahasa, mamanya akan menikah lagi?

"Tidak, Defran ngga keberatan, malah Defran seneng kalo mama bisa nikah lagi, supaya mama ngga sendirian lagi," jelas Defran, di akuinya semenjak kepergian sang papa, mama Defran selalu sendiri, ia ingin mamanya mendapatkan lagi pendamping hidup lagi.

"Mama seneng kamu bisa nerima keinginan mama," ia tersenyum kearah putra satu-satunya itu.

"Emang mama mau nikah sama siapa?" Tanya Defran.

"Kamu tau pemilik tambang batu bara? Ah tidak apa kamu tau CEO Wijaya group?" Tanya mama Defran.

"Iya."

"Nah itu, dia yang akan menjadi ayah tiri kamu," perkataan mamanya membuat mata Defran membola, wtf pengusaha pengusaha kaya raya? Berusia 40 tahun, tolong siapapun bangunkan Defran dari mimpinya, ia terkejut bukan karena kekayaannya tapi Defran tau pria tua itu, dia adalah pria tampan bertubuh atletis, jika orang lain melihatnya maka mereka akan mengira ia adalah sugar Daddy.

"M... Mama ngga bercandaan Defran kan?" Tanya Defran dengan menyelidik.

"Enggak, mama beneran, mama ketemu dia baru sebulan, tapi dia ngeyakinin mama untuk bisa berumah tangga dengannya, dia juga sama seperti keadaan mama ditinggal mati oleh istrinya," jelas mamanya.

"Apa dia punya anak ma?"

"Iya punya, tapi mama belum pernah melihat anaknya itu."

Defran kemudian manggut-manggut, entahlah apa yang harus ia lakukan, namun yang jelas ia mendukung mamanya.

||~~~~~~~=====🦋🦋======~~~~~~~||

NEW LIFE TIANA or FELICIA ✓Where stories live. Discover now