Ngakak sampe ngik ngokk!!! Ceritanya hanya sebagai penghibur.
Mengandung konsep diluar Nurul dan tak habis pikri.
Bagaimana jadinya jika Felicia si gadis galak dan bar-bar bertransmigrasi kedalam tubuh seorang gadis bernama Tiana.
Mampukah gadis itu...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||
Malam berganti pagi, tepat pada pukul 09.00 AM, tiga mobil melaju dengan kecepatan sedang, mereka adalah cucu Grissham dan tentu saja Diana, Zack dan Haris, mereka sedang dalam perjalanan menuju panti, mereka akan mencarinya disana, Diana sendiri sudah menceritakan segalanya pada Zack.
Tak lama kemudian mereka sampai disebuah panti, panti yang tak jauh dari tempat dimana mereka meletakan putri mereka dulu, mereka keluar dari mobil.
"Coba kita tanya disini dulu," mereka kemudian masuk kedalam panti.
"Assalamualaikum, permisi," ucap Diana.
"Waalaikumsalam," suara itu terdengar dari dalam disusul dengan seorang wanita paruh baya yang berjalan kearah mereka.
"Silahkan masuk," wanita itu mempersilahkan mereka masuk kedalam.
"Silahkan duduk," mereka kemudian duduk disofa.
"Emm, apa 17 tahun lalu anda menemukan seorang bayi?" Wanita paruh baya itu mengenyit.
"Bayi?"
"Bayi perempuan yang terbungkus kain sarung merah, di gerobak sampah."
"Ah saya ingat, bayi perempuan yang mempunyai tanda lahir dipunggungnya!" Wanita itu mencoba menyakinkan.
"Iya... Iya... Apa anda menemukannya?" Tanya Diana dengan mata berbinar.
Wanita itu terdiam, apa yang harus ia katakan. "Malam itu saat saya sedang keluar untuk membeli sesuatu diwarung, saat lewat di jalan sepi, saya mendengar suara bayi yang sedang menangis, awalnya saya ragu untuk mencari asal suara itu, namun makin kesini suara itu bertambah nyaring, mata saya tertuju pada gerobak sampah yang tak jauh dari tempat saya berdiri, dengan perasaan takut saya mendekat kearah gerobak itu, saya membuka kardus yang berada di atas gerobak, alangkah terkejutnya saya ketika melihat bayi perempuan sedang menangis disana, tanpa basa-basi saya langsung membawa bayi itu pulang, sejak saat itu saya merawatnya dipanti ini, dia juga bersekolah dibiayai oleh donatur panti ini, dia tumbuh menjadi gadis cantik tetapi sifatnya seperti laki-laki, karna sedari kecil gadis itu tidak mempunyai teman perempuan, gadis kecil itu selalu dihina anak haram oleh teman-temannya, namun itu tak membuat gadis kecil itu menjadi cengeng seperti gadis kecil lainnya ketika diganggu, gadis itu mempunyai dua sahabat laki-laki sedari kecil, mereka adalah anak donatur panti ini," jelas wanita itu yang sepertinya adalah ibu panti.
"ini salah saya hikss... Dimana sekarang anak saya?" Tanya Diana dengan air mata yang mengalir dari pelupuk matanya.
Ibu panti itu menghela nafas. "Sejak beberapa minggu ini dia tidak pernah lagi pulang ke panti."
"Bisa saya tau namanya?" Kini Zack yang bersuara, yang lain hanya menyimak pembicaraan mereka.
"Saya memberinya nama F_"
"Assalamualaikum," suara itu menghentikan ucapan ibu panti, mereka menoleh pada pintu.
"Waalaikumsalam masuk."
"Loh Nak Zen, duduk dulu," kaget Bu Panti, pasalanya Zen tidak pernah lagi datang kesini.
Zen dan Vio kemudian duduk disofa yang masih kosong, cucu Grissham menatap kearah Zen dan Vio, tepatnya hanya kepada Vio.
"Siapa gadis itu?" Tanya ibu panti ketika melihat Vio.
"Ah ini Bu, temen Zen," ibu panti mengangguk mengerti.
"Lah kek pernah liat," gumam Vio ketika melihat Ansell dan Felix, begitu sebaliknya mereka mencoba mengingat wajah Vio yang seperti familiar.
"Kok baru datang sekarang? Feli mana?" Pertanyaan Bu panti membuat Zen dan Vio menegang, apa mereka harus mengatakan yang sejujurnya bahwa Feli sedang berada dirumah sakit akibat kecelakaan.
"Sebenarnya Feli dirumah sakit," ucapan Zen mambuat ibu panti menjadi terkejut.
"Kenapa?" Tanyanya dengan wajah panik.
"Feli kecelakaan beberapa Minggu lalu, saya bohong saat mengatakan kami ada urusan, dan Feli tidak akan pulang dulu ke panti," jelas Zen.
"Ya Allah, jadi bagaimana nak?"
"Feli koma, belum sadar sampai sekarang."
"Astagaa, kenapa ngga beritahu ibu sejak awal."
"Zen takut ibu marah."
"Ya ampun nak, bisa bawa ibu kesana?" Bahkan ibu panti lupa jika disini masih ada keluarga kandung Feli.
"Permisi," kini suara itu berasal dari Ansell, ia mencari keponakannya bukan mendengarkan mereka.
Ibu panti berbalik kepada mereka. "Eh astaga, maap saya lupa kalo masih ada kalian."
"Bisa dijawab anak saya namanya siapa?" Zen bertanya kembali.
"Namanya Felicia Raina Ratu Clarissa, yang sedari tadi kami bahas."
Vio menatap mereka dengan pandangan penuh kebingungan, mengapa mereka menyebut namanya.
"Ada apa ya?" Tanya Zen.
"Ini keluarga kandung Feli nak, mereka sedang mencarinya," syok, itulah yang dirasakan Feli dan Zen, keluarga kandung?
"Bagaimana bisa?"
"Nanti ibu ceritakan, antar ibu ke rumah sakit, nyonya tuan, jika ingin bertemu anak anda silahkan ikut saya."
"A... Anak saya?" Jantung Diana berdetak kencang.
"Iya, anak anda, Feli sedang berada dirumah sakit," perkataan ibu panti bagikan kaset rusak, Vio mencoba mencerna apa yang dilihat dan apa yang didengarnya barusan.
Mereka semua kemudian berdiri, dan keluar dari panti, ibu panti lebih dulu berpamitan pada pengurus panti lainnya.
Mereka masuk kedalam mobil, Zen, Vio dan ibu panti masuk kedalam mobil, mereka meninggalkan area panti, kali ini tujuan mereka adalah rumah sakit, dimobil yang berbeda cucu Grissham sedang panik-paniknya, baru saja ketemu sudah mendapat kabar buruk ini.
