Sahabat Kecil

59.6K 6K 103
                                    

🎶Crystal snow_BTS

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

Keempat pria tampan sedang berada dimeja makan, mereka sedang menatap makanan khas Indonesia itu.

"Kelihatannya lezat," ucap Mike.

"Kau sungguh bodoh, tentu saja masakan bibi lezat," sahut Felix.

"Diam, makan dan jangan banyak bicara," sahut Ansell, mereka menoleh kepada pria dingin itu, ya memang sifatnya sedari kecil seperti itu jadi jangan bingung.

Mereka kemudian mulai makan. "Jadi kapan kita mencari aunty dan uncle?" Lucky membuka suara.

"Hari ini pun bisa," balas Felix seraya memasukan nasi kedalam mulutnya.

"Tapi kita ke mall dulu sebelum mencari mereka," ujar Mike.

"Baikalah aku setuju, siapa tau kita bertemu dengan mereka," ucap Felix,

"Apa Adrian sudah datang?" Tanya Felix.

"Sepertinya belum, jangan lupakan kita akan mengunjungi kantor, dan yeah ini pertama kalinya kita akan kesana," tutur Mike.

"Mungkin sebentar lagi dia akan datang, sudahlah, ayo makan," mereka kemudian makan dengan khidmat, mengisi tenaga karna hari ini mereka akan melakukan pencarian, sebelumnya bawahan mereka sudah disebarkan diseluruh area ibu kota, agar memudahkan untuk mencari mereka, namun sampai saat ini mereka belum mendapatkan informasi apapun.

~~==🦋🦋==~~

Lima orang laki-laki sedang berada diruangan VVIP, mereka adalah inti dari Zelzon.

"Mending kita bawa si Feli kesini, biar dia bisa ngeliat tubuh aslinya kayak gimana," usul Zen.

"Gue setuju, siapa tau pas ngeliat tubuh aslinya Feli balik lagi," ucap Langga.

"Nggak semudah itu ferguso," ujar Algan.

"Jadi gimana?" Tanya Neo.

"Gue hubungin entar," kata Ibra.

"Gue heran sama tuh cucunya Sugiono, ngapain coba nyerang markas, perasaan selama kita jadi anggota Zelzon nggak pernah tuh kita nyari masalah," Ibra tak habis pikir.

"Bener, nyari masalah sama geng kecil mah nggak estetik," sambung Langga.

"Eh Zen motor lo yang ringsek itu gimana?" Tanya Neo.

"Nggak tau lagi dah tuh motor, menjarain Doni aja yak," ucap Zen, motor yang dipakai Vio malam itu untuk balapan adalah motornya, motor yang ia beli dengan harga mahal harus berakhir ringsek, karena kecelakaan Feli waktu itu.

"Ada yang gue mau nanyain, udah lama sebenernya! tapi kelupaan," kata Neo. Mereka menatap kearahnya.

"Apaan?" Tanya Zen.

"Lo sahabatan sama Feli kan sejak kecil, mau tau dong kehidupannya dulu, lo tau kan kalo kita nanya dia selalu ngalihin pembicaraan," jelas Neo, mereka sendiri baru dua tiga tahun mengenal Feli dan Zen, itupun pada saat Zelzon baru dibuat, namun mereka sama sekali belum pernah mengetahui kehidupan Feli sebelumnya.

Zen menerawang jauh. "Waktu kecil gue dan Defran ke panti sama keluarga kita, so orang tua kita emang sahabatan, nah waktu itu Feli kecil nggak sengaja lemparin Defran bola kejidatnya, alhasil Defran nangiskan, kira-kira umur enam tahun waktu itu, sedangkan Feli umurnya baru lima tahun, gue nggak ngerti juga sih tuh anak emang pinter atau gimana, Feli jalan kearah Defran, gue nyimak aje kan, eh tau-taunya tuh bocil minta maaf ke Defran, trus ngajakin maen, Defran berhenti nangis, dia natap gue sama Feli, nggak lama Defran senyam senyom, nah mulai dari situ gue sama Defran sering ke panti buat maen sama Feli, pas SD Feli disekolahin sama orang tua gue atas ijin Bu panti tentunya, disekolahin, disekolah yang sama ye kan, waktu itu Feli sering kena bully, anak-anak bocah emang nggak bisa filter ucapan, pada nanyain Feli tinggal dimana, ya Feli jawab tinggal dipanti, nah ada satu bocah yang gue nggak tau namanya dia bilang, kata mama kalo anak yang tinggal dipanti artinya nggak punya orang tua, dari situ juga Feli sering di ejekin nggak punya orang tua, anak nggak diinginkanlah dan masih banyak lagi lah, pas masuk SMP, Defran ngilang nggak tau kemana, gue nanyain ke orang tua gue, tapi mereka juga nggak tau Defran dimana," jelas Zen ia masih mengingat hal itu, dan sampai sekarang ia sama sekali belum bertemu dengan Defran.

"Defran siapa ngab?" Tanya Langga.

Zen menatap kearahnya. "Dia sahabat gue dari lahir, nggak pernah lagi gue dapet kabarnya, dan gue harap gue masih bisa ketemu dia," ia ingin, Feli, Defran, dan dirinya berkumpul seperti dulu, ia merindukan masa-masa itu.

"Maap-maap nih ya Feli emang nggak punya orang tua atau sengaja disimpen dipanti?" Tanya Ibra.

"Yang gue denger dari bokap nyokap gue, Feli waktu itu ditemukan nggak jauh dari panti KASIH IBU," jelas Zen.

"Gue salut sih sama si bos, nggak ada orang tua tapi ya gitu ceria aja, kalo yang lain mah pasti udah bundir, gue nggak tau hidup si bos serumit itu dulunya," ujar Neo.

"Udah banyak yang gue lewatin sama si Feli, suka duka, pasti ada gue sama Defran disana."

"Dan kita harus bantuin jiwa Feli balik keraganya, feeling gue ngga enak, kayak bakalan ada sesuatu yang terjadi."

Mereka menatap lekat kearah Zen dengan tatapan yang sulit diartikan.

||~~~~~~~=====🦋🦋======~~~~~~~||

ALKENZON GENTHALA REXANDER

ALKENZON GENTHALA REXANDER

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ALVATIR PRAMUDYA

ALVATIR PRAMUDYA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
NEW LIFE TIANA or FELICIA ✓Where stories live. Discover now