Bertemu

41.9K 4.9K 55
                                    

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

Hari berganti hari, waktu terus berjalan, kini tepatnya dihari Sabtu, para murid sedang menyibukkan diri dengan pertandingan persahabatan melawan sekolah lain, SMA SATURNUS menjadi tuan rumah kali ini.

Mobil yang membawa para murid dari murid DHS, HSA dan SMA prahara, memasuki area sekolah yang luas ini, mereka turun dari mobil khusus, mereka adalah para murid yang ikut bertanding, tak lupa juga ada beberapa murid lainnya yang ikut untuk menyemangati tim dari sekolah masing-masing.

"Kalian bersantai dulu sebelum pertandingan," suara itu mengintruksikan kepada mereka, para tim yang akan bertanding mengangguk paham.

Para guru kemudian berjalan, hari ini mereka akan berdiskusi dahulu sebelum melakukan pertandingan.

"Woi bro," sapa Januar pada Zaki, mereka bertos ala laki-laki.

"Ciah ternyata jadi lawan dong," kekeh Rei.

"Bermain sehat oke," ujar Jerry.

"Lo kenal?" Timpal Bara, pasalnya ia tak mengenal kelima orang, berbaju basket dengan tulisan DHS berukuran kecil, dibagian kanan atas baju mereka.

"Mereka temen gue kenalan kuy," ujar Adnan, mereka kemudian satu persatu memperkenalkan diri.

"Kelapangan basket ayo," mereka melangkah kelapangan basket disana sudah ada para murid yang stay untuk menonton dan tentu saja lawan mereka nantinya.

Ditempat yang sama Kia dan Nissa menarik tangan Vio untuk kelapangan basket, padahal Vio sedang asik tiduran didalam kelas, padahal ini masih pagi, pagi tadi ia tak di antar oleh Zen, karna dia sendiri tak pulang di apartemen ia menginap di apartemen temannya.

"Males aduh," dengan wajah memelas Vio mencoba menahan diri agar tidak diseret lebih jauh.

"Ayok cepetan, kita liatin cowok ganteng Vi."

"Bosen gue liat cowok ganteng mulu," ujar Vio.

"Bodo amat," mereka tetap menyeret Vio kelapangan basket, ternyata disana sangat ramai.

Vio menatap beberapa orang yang dikenalinya dan lantas menyeringai. "Lepasin, gue nggak akan pergi," ucap Vio, Kia dan Nissa kemudian melepaskan tangan Vio.

"Mau liat para bodyguard gue nggak?" Tanya Vio.

"Hah," pertanyaan itu membuat kedua temannya merasa dongkol.

"Liatin aja," Vio kemudian melewati mereka, ia berjalan menuju tengah-tengah lapangan, semua yang berada disana menatap Vio dengan tatapan aneh, begitu pula dengan Kenzo dkk.

"Woi lo mau ngapain?" Teriakan itu membuat tim basket yang berada di lapangan menatap kearah Vio.

"Widihh, kan cilok nongol tuh," ucap Zaki, saat melihat Vio mendekati mereka.

"Halo sayang-sayangku," dengan pede dan lantangnya Vio mengatakan itu, semua mengaga tak percaya, apa gadis itu sedang mempermalukan dirinya sendiri.

"Sok akrab lo, mereka aja nggak kenal sama elo, udah maen sayang-sayang aja," teriak gadis yang berada dikursi penonton, mereka meneriaki Vio.

"Huu caper lo," kini teriakan itu berasal dari Denia yang berada tepat disamping Alva.

"Ngatain dia lagi, gue pastiin lo semua tinggal gigi," gertak Reinan, membuat mereka kicep, apa itu tadi dia dibela oleh kapten basket dari HSA?

Bukannya malu, Vio malah tersenyum miring, apa mereka meremehkannya.

"Nggak ada yang mau nyapa gue gitu," ucap Vio tanpa memperdulikan ejekan dari para siswi.

Tanpa menunggu lama Zaki dkk mendekat kearah Vio. "Uculululu," Kelvin menoel-noel pipi tembem Vio.

Plakkk... Vio memukul tangan Kelvin. "Tangan lo berkuman," ucap Vio.

"Yee tangan gue higenis ya," celutuk Kelvin.

Zaki maju, ia merangkul Vio dengan mesra, membuat mereka lagi dan lagi menatap tak percaya, Kenzo sendiri sudah ingin meledak, apa gadis itu mempunyai banyak cadangan?

"Vio," suara itu mengalihkan pandangan mereka pada siswa yang memakai pakaian basket dengan tulisan SMA Prahara.

"Eh si Wang," ucap Vio.

"Woi dede gemesh," teriak Ibra, mereka semua menatap kearah lapangan, dimana Vio dkk menjadi tontonan.

"Nggak usah teriak juga kali," ucap Vio, Zen dkk berjalan kearah mereka.

"Vi lo kenal?" Tanya Zaki.

"Sahabat gue," jawabnya.

"Ngapain lo maen rangkul sama dedek gemesh gue," ujar Neo.

"Suka-suka gue dong," ketus Zaki.

"Stop ya mending kalian kenalan," atas usulan Vio akhirnya mereka berkenalan lagi.

"Bermain sehat ya, para jamet-jametku, maen curang lo pada, gue sleding satu-satu," peringat  Vio.

"Tenang aja kali, menang dan kalah udah biasa," sahut Langga.

"Pertandingan akan segera dimulai," suara itu membuat mereka menoleh, rupanya itu sang ketua Osis yang juga kapten basket, pertandingan ini dibagi menjadi tiga sesi.

"Entar kita ngobrol lagi," Vio kemudian menjauh dari lapangan, tetap saja semua mata meliriknya dengan iri dan benci secara bersamaan, yah tak terkecuali dengan Kenzo yang sudah menatap tajam kearah Vio, Vio mendekati Kenzo dkk disana ada teman-temannya juga.

"Hai pacar," sapa Vio, namun Kenzo tak menjawab ia malah memasang wajah datarnya.

"Lah dia kenapa sih?" Tanya Vio pada Radit dkk.

"Nggak peka banget lo jadi cewek, ganti jenis kelamin aja lo," kata Fandi.

"Kalo gue tau, gue nggak tanya kali."

"Nih ya si Kenzo itu cemburu,"

Vio kemudian mengangguk paham, ia duduk disamping Kenzo. "Tenang aja mereka cuma temen, tapi gue bukan Vio," ucap Vio disertai bisikan disamping telinga Kenzo.

Kenzo yang mendengar itu langsung saja menoleh kearah gadis itu, apa maksudnya, Vio tersenyum masam dalam waktu dekat ini ia akan menjelaskan semuanya pada Kenzo agar ia tak terjatuh dalam pesonanya lebih dalam lagi, karna suatu saat nanti, ia sendiri akan memastikan jika jiwanya berpindah sudah pasti sifat Vio tak akan sama lagi dengan yang sekarang, itu akan membuat mereka bingung pastinya.

||~~~~~~~=====🦋🦋======~~~~~~~||

NEW LIFE TIANA or FELICIA ✓Where stories live. Discover now