14. Siapa??

72.6K 7.3K 60
                                    

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

Mereka mengantar Vio kembali kerumah Alva, sekarang sudah menunjukkan pukul 20.15 malam, suara deru motor berbunyi didepan pagar Alva, satpam yang sedang berjaga lantas membuka gerbang.

"Sampe disini aja bra," ucap Vio karena ia berboncengan dengan Ibra.

"Ngomong bra lagi gue pites tu bibir," kesal Ibra, pasalnya dipanggil bra, seperti sedang memanggilnya dengan pakaian dalam wanita.

"Ya elah kan nama elo Ibra, biar singkat gue panggil bra aja," kekeh Vio sembari turun dari motor Ibra.

"Panggil Ib atau Gara aja napa si njir," mood Ibra down seketika.

"Sabar jangan erosi," Vio melepaskan helm yang melekat pada kepalanya ia memberikannya pada Ibra.

"Nah udah sana pulang," mereka menatap Vio dengan melongo.

"Kebiasaan ya suka ngusir," sahut Langga.

Vio kembali terkekeh. "Iya iya... Pulang sana bentar lagi malam," ucapnya.

"Ini nih pas kecil mainnya sama kodok, suka nggak ngotak kalo mikir," timpal Zen.

"Elo tuh yang suka main sama kodok di got depen rumahnya Mbak Siska," Zen dan Vio memang sudah bersahabat dari kecil, karena Zen merupakan anak dari ketua yayasan panti tempat Feli dibesarkan, Zen sendiri sudah menganggap Vio sebagai adiknya, mungkin.

"Bacot, nanti nangess," cibir Zen.

"Hus...hus...pulang sana," mereka menatap Vio dengan kesal, apa gadis itu sedang mengusir mereka.

"Kita duluan, tidur Lo jangan bangun lagi ya," mereka kemudian melajukan motor masing-masing meninggalkan area kompleks rumah Alva.

"KURANG AJA LO SEMUA," teriak Vio.

Vio menatap mereka yang sudah menjauh, ia kemudian berbalik dan alangkah terkejutnya ketika melihat pak satpam berada tepat dibelakangnya.

"Astagaa pak, Vio kira siapa," ucapnya seraya mengelus dada.

"Non Vio kok baru pulang, itu siapa tadi non? Peke teriak segala non?" Tanya pak satpam.

"Itu tadi pa... Kepo deh," Vio kemudian melewati pak satpam yang terbengong. Vio berjalan memasuki rumah, suasa sudah gelap mungkin yang lain sudah tidur, baru akan melangkah menaiki undakan tangga, suara seseorang menghentikankannya.

"Bagus," bersamaan dengan itu lampu diruang tengah menyala, di ujung tangga sana ada Alva yang sedang melayangkan tatapan tak bersahabat padanya, memangnya kapan Alva menatapnya dengan tatapan tulus.

"Emang bagus," tutur Vio, ia melanjutkan langkahnya menaiki tangga melewati Alva.

"Punya apa lo ngegoda laki-laki diluar sana?" Tanya Alva, seketika Vio berhenti, posisi mereka saling memunggungi.

"Gue cantik, gue seksi, banyaklah yang mau sama gue, emang kayak elo," sengaja atau tidak Vio berbicara seperti ini, ia kemudian masuk kedalam kamar tidak menghiraukan Alva yang masih terdiam diri.

"Cih," decih Alva, ia kemudian berbalik dan masuk kedalam kamarnya.

~~==🦋🦋==~~

Dinegara lain, tepatnya di mansion Grissham, semua sedang berkumpul diruang keluarga, ada yang duduk di sofa, ada juga yang tengah berdiri.

"Jadi kapan kalian akan ke Indonesia?" Tanya Tn.Osric pada cucu-cucunya.

"Besok pagi kek," jawab Felix yang tengah berdiri disamping Elina mommy-nya.

"Aku ikut," sahut Erika, Felix menatap adik sepupunya itu.

"Tidak," kata Felix.

Erika menatap Felix dengan tajam. "Aku ingin ikut," tekan Erika.

"Kau tidak akan pergi," tegas Mike, Erika mentap kakaknya itu dengan tatapan permusuhan.

"Oh ayolah brother, aku ingin ikut mencari adik sepupuku itu," pinta Erika dengan wajah memelas.

"Kau sedang kuliah, jangan membantah kakak-kakak mu Erika," kini yang berbicara adalah Riviano kakak sepupunya.

"Haisss," Erika menghela nafas, andai saja ia bisa libur selama sebulan dan membantu mencari keponakannya itu. Mana mungkin ia membantah ucapan para senior itu, bisa-bisa ia tak di izinkan berkeliaran.

Para orang tua yang melihat mereka hanya menggeleng kepala. "Jadi siapa yang akan kesana?" Tanya Calvin.

"Aku," semua cucu Grissham bersuara, kecuali Kenric dan Riviano, mereka sebenarnya ingin ikut namun pekerjaan di kantor banyak bahkan telah menumpuk.

"Mike, Felix, Ansell, Lucky, kalian yang akan mencari mereka disana," ucap Arafat.

"Uncle aku juga ingin pergi," kata Delano.

"Tidak kalian akan tetap disini, selain nama yang kusebut jangan ada yang mencoba ikut ke Indonesia," jelas Arafat tak ingin dibantah, Delano dan Ferro menghela nafas kasar.

"Kek apa ada petunjuk lain untuk menemukan adik?" Tanya Lucky.

"Tidak, kami bahkan tidak mengetahui seperti apa adik kalian, waktu itu Diana dan Zack melarikan diri saat Diana masih hamil," jelas Hans, mereka benar-benar tidak tau seperti apa keponakan mereka pasalanya pada saat itu Diana belum melahirkan.

"Ini akan susah dad," kata Felix, ia memegang dagunya seraya berfikir.

"Kirim saja foto aunty dan uncle digrup keluarga, itu akan sedikit memudahkan untuk mencari mereka," sahut Ferro, mereka kemudian berfikir sejenak.

"Ah baiklah, sepertinya kita akan mencari aunty dan uncle lebih dulu sebelum mencari adik sepupuku, hanya mereka petunjuk satu-satunya," ucap Ansell.

"Kau benar," seru Lucky membenarkan ucapan Ansell.

"Disana ada rumah peninggalan nenekmu, kalian akan tinggal disana sampai kalian menemukan mereka, dan perusahaan yang diurus Ardian sementara waktu kalian yang ambil alih," jelas Osric.

Ia memang mempunyai perusahaan di Indonesia yang dipercayakan oleh Ardian selaku tangan kanan Tn.Osric dulu saat mereka masih tinggal di indonesia.

Tn.Osric menikah dengan Angelina yang pada notabennya adalah warga asli Indonesia, beberapa tahun mereka pernah tinggal di Indonesia, sebelum akhirnya pindah ke LA.

||~~~~~~~=====🦋🦋======~~~~~~~||

NEW LIFE TIANA or FELICIA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang