12. Zelzon dan Feli

78.1K 7.7K 52
                                    

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

Setelah dari warteg tadi, Vio dan yang lainnya sedang dijalan menuju rumah Alva.

Brummmm...
Bruummmm...

Deru motor itu mengalihkan pandangan pengguna jalan raya, terutama para cewek-cewek pasalnya, yang membawa Vio adalah kumpulan motor sport, membuat kaum hawa menjadi iri.

Vio sendiri digonceng oleh Zaki, dengan jaket yang melekat pada pahanya karena ia memakai rok diatas lutut, ia melingkarkan tangannya di perut Zaki, lumayan cogan pikirnya.

Tak lama kemudian mereka sampai di komplek rumah Alva, kebetulan pagar rumah itu sedang terbuka, semua motor memasuki pekarangan rumah Alva, terhitung ada 12 motor setiap motor saling berboncengan.

Vio kemudian turun dari motor. "Makasih ya," ucap Vio, seraya melepas helm yang dikenakannya.

"Yo, kapan-kapan kita ngumpul," kata Zaki.

"Sip hati-hati kalian," ujar Vio, mereka kemudian kembali melajukan motor menjauh dari rumah Alva. Semua itu tak luput dari pandangan Alva yang berada dilantai dua.

Vio masuk kedalam rumah, sangat sepi, mungkin calon mertuanya itu tak ada dirumah, ia berjalan menaikki tangga, saat akan masuk kedalam kamar sebuah suara menghentikannya.

"Ingat pulang lo, habis jual diri."

Duarrrr...

Hati Vio sakit saat mendengar ucapan terakhir Alva, ia menghela nafas dan berbalik menatap Alva.

"Apa urusannya sama lo," Vio melipat kedua tangannya didepan dada, ia menatap tajam kearah Alva.

"Lo sadar nggak lo udah punya tunangan, dan masih ganjen sama cowok lain hah," ujar Alva dengan dingin.

"Ahahaha. Ngaca dong, lo sendiri apa kabarnya woi," perkataan Vio membuat Alva terdiam.

"Nggak bisa jawab kan? Kalo lo bisa kayak gitu kenapa gue enggak? Gue nggak mau ada dalam lingkaran pertunangan ini, ini buat gue tersiksa," jujur Vio, ia menatap kelain arah.

"Tenang aja, pertunangan ini bakalan berakhir, gue nggak ingin lo terikat sama orang yang nggak lo suka, begitu pula sebaliknya, dan yah makasih selama ini udah jadi tunangan gue," lanjutnya, setelah mengatakan itu Vio kemudian berbalik dan masuk kedalam kamar.

Brakkk...

Ia membanting pintu kamarnya, Alva diam membisu didepan kamar Vio, apa dia terlalu berlebihan? Namun itu semua benarkan, tidak mau memikirkan lebih lama Alva kemudian berjalan menuruni tangga.

Vio sendiri duduk dimeja belajarnya, ia menatap sebuah foto yang tak lain ada foto kedua orang tua asli Vio.

"Gue emang bukan lo Vi, tapi gue bisa rasain penderitaan lu selama ini, diem-diem nangis karna rindu nyokap bokap lo kan? Gue juga Vi, lo mah masih mending bisa ngeliat orang tua elo walaupun cuma sampe SD doang, lah gue, gue buangan Vi, gue ditinggal dipanti dari bayi hikss, tau nggak? Gue nggak pernah ngeliat muka orang tua gue," tangis Vio a.k.a Feli pecah, ia merindukan sosok orang tua, yang tak pernah ia lihat sama sekali.

"Nama gue Felicia Raina Ratu Clarissa, itu nama yang dikasih sama ibu panti, bukan nama yang dikasih sama orang tua gue, tau nggak? gue dari SD sering dibully nggak punya orang tua, sampe gue SMA pun masih dibully, tapi untung ada temen-temen gue yang jadi penyemangat gue, ah gue sampe lupa tubuh gue dikemanain yak."

Vio a.k.a Feli tak tau keberadaan tubuhnya sekarang sepertinya ia harus mencari tubuhnya, agar suatu saat nanti dia bisa kembali ketubuh aslinya, ya harapannya.

"Kayaknya gue harus nelfon temen gue," gumamnya, ia kemudian mengambil ponselnya dan mengetikkan beberapa digit nomor.

Drttt....Drttt...

"Halo," ucap seorang pria disebrang sana.

"Neo, lo dimana?" Tanya Vio.

"Lah elo siapa? Kok tau nama gue?"

"Gue Feli."

"Gila lo, ngapain lo ngaku sebagai Feli goblog, semua orang juga tau Feli dirumah sakit," kesal pria bernama Neo itu.

"Bacot sia, gue Feli sumpah, entar malam kita ketemu di cafe lo, ajak inti Zelzon gue bakalan ngejelasin semua," kata Vio.

"Lah elo siapa nyuruh gue segala, ehhh itu pula lo kok bisa tau Zelzon."

"Bacot bener dah ini manusia."

"Eee itu kok lo kayak si Feli kalo ngomong," ingin sekali Vio menenggelamkan laki-laki satu ini kedalam wajan berisikan minyak panas.

"Bangkek, kita ketemu di cafe lo, ajak yang lain, jam 7 oke."

"Bagong, lo si_" belum sempat Neo menyelesaikan ucapannya, Vio lebih dulu mematikan sambungan telponnya.

~~==🦋🦋==~~

Dilain tempat.

Beberapa pria sedang duduk di sofa ruangan rumah sakit. "Siap Ne?" Tanya seorang pria panggil saja namanya Ibra.

"Nggak tau njir, cewek ngaku dia Feli, goblog emang orang Feli lagi koma juga," kata pria itu yang tak lain adalah Neo.

"Mungkin kang culik brondong," sahut seorang pria berkaos hitam, panggil saja namanya Algan.

"Yee kang culik.... Kang culik... Masa dianya tau Zelzon," perkataan Neo membuat mereka mendekat.

"Serius lo?" Tanya pria berjaket biru, panggil saja namanya Langga.

"Iyee serius cara ngomongnya juga kayak si Feli, tapi mana mungkin itu si Feli orang Feli disana," Neo memandang seorang gadis yang berada dibrankar.

"dia ngomong apa?" Tanya Zen.

"Katanya ada yang bakalan dia jelasin, dari nada bicaranya kayaknya no tipu-tipu." jelas Neo.

"Apa kita kesana aja yak?" Tanya Langga.

"Menurut gue sih iya, gue penasaran ngab," timpal Algan.

"Tapi yang ngejaga Feli siapa?" Tanya Neo.

"Kayak lo sendiri aja, noh anak-anak suruh jaga, entar gue telfon dua bodyguard gue buat jaga-jaga didepan," sahut Ibra.

"Iya juga sih, yaudah ntar malam jam 7 di cafe gue," kata Neo.

"Sip dah," mereka kemudian larut dalam pikiran masing-masing, sungguh tidak masuk akal, gadis itu mengaku sebagai Feli, sementara Feli ada berada tepat diruangan ini, diatas brankar.

||~~~~~~~=====🦋🦋======~~~~~~~||

||~~~~~~~=====🦋🦋======~~~~~~~||

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
NEW LIFE TIANA or FELICIA ✓Where stories live. Discover now