13. Meet Zelzon's core

73.4K 7.4K 47
                                    

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||

Sore berganti malam, kini Neo dan inti Zelzon masih berada didalam ruangan VVIP dimana Feli dirawat.

"Kalian jagain Feli, kalo ada apa-apa telfon kita," peringat Neo pada empat orang pria yang tak lain adalah anggota Zelzon.

Neo dan inti Zelzon kemudian berjalan keluar ruangan, sementara keempat pria yang berada diruangan Feli duduk disofa seraya bermain game.

Didepan ruangan VVIP Feli ada dua orang pria bertubuh besar, mereka adalah bodyguard Ibra.

"Kalian jaga ruangan ini, jangan ada yang masuk selain anggota Zelzon," titah Ibra pada kedua bodyguardnya.

"Baik bos," mereka kemudian berjalan menuju lift, mereka turun ke basement rumah sakit.

Neo berjalan ke mobilnya disusul oleh Ibra, dan Zen, sedangkan Algan bersama Langga, tujuan mereka kini menuju cafe Neo.

Disisi lain Vio sedang bersiap-siap untuk keluar rumah, ia berjalan menuruni tangga.

"Loh Vio mau kemana?" Tanya mama Alva.

Vio kemudian menoleh pada calon mertuanya itu. "Mau keluar sebentar mah," jawab Vio.

Mama Alva berfikir sejenak, sejak kapan Vio suka keluar rumah apa lagi malam-malam begini, namun ia mencoba berfikir yang tidak-tidak. "Ya udah kamu di antar Alva aja ya," usul mama Alva.

"Nggak ma, temen Vio udah didepan, Vio pergi dulu," tanpa basa-basi Vio kemudian berjalan keluar rumah, sebelumnya Vio sudah menelfon Zaki untuk mengantarkannya ke cafe.

Didepan rumah sudah ada mobil Zaki yang terparkir disana, dia tak menggunakan motor karena tau udara dimalam hari dingin, Vio lalu masuk kedalam mobil, dari lantai atas Alva menatap datar kepergian mobil Zaki.

"Zak turunin gue di Cafe Neo'23 ya," ucap Vio.

"Lo mau ngapain kesana?" Tanyanya tanpa menatap kearah Vio.

"Mau ketemu temen lama," jawab Vio.

"Gue tungguin lo apa gimana?" Tanya Zaki kembali.

"Lo pulang aja Zak, entar temen-temen gue yang nganterin pulang," jelas Vio, setelah itu tak ada lagi percakapan diantara mereka.

40 menit kemudian mereka sampai ke cafe Neo'23 pasalnya daerah rumah Alva dengan cafe itu terbilang lumayan jauh, mobil Zaki berhenti depan cafe, ia melirik kearah Vio.

"Gue tungguin," ucapnya, sebelum keluar dari mobil Vio berbalik menatap Zaki.

"Lo pulang aja Zak, ada temen gue kok," tolak Vio, ia tak ingin Zaki menunggunya lama.

Zaki menghela nafas. "Oke telfon gue atau yang lainnya kalo ada apa-apa," ucap Zaki.

"Oke, dah hati-hati ya," Vio kemudian keluar dari mobil, mobil Zaki kemudian melaju meninggalkan Vio di depan cafe.

Vio menghembuskan nafas leganya, ia kemudian berjalan memasuki cafe, ia menatap kesegala arah berharap Neo dkk sudah sampai, dan benar saja mereka ada dipojokan ruangan cafe, Vio berjalan kearah mereka.

"Oi," mereka berbalik menatap Vio dengan heran.

"Siapa lo?" Tanya Zen.

"Gue Feli," ucap Vio, tanpa permisi ia duduk disamping Neo.

"Oh lo yang nelfon gue tadi ya?" tanya Neo.

"Iya gue."

"Dih gaje, ngaku-ngaku lo," sahut Ibra, ia menatap tak suka kepada Vio.

"Sumpah, gue Feli, gue nggak tau kenapa jiwa gue ada masuk diraga cewek ini," jelas Vio.

"Lo kira Transmigrasi," sahut Langga.

"Lo bener, gue sebenernya nggak percaya tapi setelah gue ngalamin sendiri gue semakin yakin, saat gue kecelakaan diarena balap itu, gue nggak inget lagi apa-apa pas bangun eh udah dirumah sakit tapi dengan raga yang beda," mereka menyimak penjelasan Vio, sejenak mereka berfikir.

"Stop Lo jangan ngaku-ngaku jadi Feli deh, nggak ngotak njir," kesal Algan.

"Sudah gue duga kalian nggak bakalan percaya."

"Bersayap dengan topeng hitam, tanpa ekspresi," lanjut Vio, ucapannya itu membuat mereka melotot.

"Heh lo mata-mata ya," sahut Neo, mereka menatap tidak percaya pada Vio.

"Kan gue udah bilang gue Feli, dasar lampu Neo anaknya Daddy Martin," perkataan Feli lagi dan lagi membuat mereka melongo, dari mana gadis ini tau nama Daddy Neo.

"B7200YZ," mereka kembali dibuat terkejut, dari mana gadis ini mengetahui kode rahasia yang hanya leader dan inti Zelzon yang tau.

Zen menatap kearah Vio dengan wajah tak percaya. "Lo... Lo beneran, sahabat gue?"

Vio menatap mereka dengan serius. "Iya, gue Feli ngab, semua gue tau termasuk ruang rahasia," kini nada bicara Vio a.k.a Feli berubah menjadi dingin.

"I'm Queenzel."

"Haah," mereka tersentak antara percaya dan tidak.

"Anjim, I don't understand, gue nggak tau lagi harus bilang apa," ucap Neo syok, ia mengusap wajahnya.

"So linggis lo," seru Algan.

"Yee gue gibeng juga lo, orang lagi pusing juga," Neo menatap Algan dengan bibirnya sebelah naik keats kayak orang stroke.

"Gue mau kalian bantuin gue cari cara agar gue balik raga gue. Karna, gue nggak mau lama-lama diraga gadis ini," ucap Vio dengan serius.

"Antara percaya dan tidak percaya nih yah, akhhh gue nggak tau tapi saat ini, lo udah ngasih beberapa bukti ke kita kalo lo bener-bener Feli leader Zelzon, kita bakalan bantuin elo buat balik ke raga lo," timpal Ibra ia stress sendiri memikirkannya.

"Nah gitu dong babu," Ibra melototi Vio, itu yang sering dikatakan Feli ketika ia melakukan sesuatu yang membuatnya puas.

"Nggak usah kaget," celetuk Vio.

"Besok gue mau periksa senjata," kata Vio secara tiba-tiba, ia merindukan senjatanya diruang khusus.

"Jamber bos!" Tanya Langga.

Vio mengenyit. "Jamber apaan?" Tanya Vio.

"Hiliihh gitu aja nggak tau, jamber itu artinya jam berapa," jawab Langga.

"Lo belajar bahasa alien dari mana sih," celetuk Neo.

"Itu mah singkatan."

"Bodo amat!" Sahut mereka semua, Langga melongo menatap mereka, mereka kemudian terkekeh melihat ekspresi Langga seperti orang bodoh.

||~~~~~~~=====🦋🦋======~~~~~~~||

||~~~~~~~=====🦋🦋======~~~~~~~||

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
NEW LIFE TIANA or FELICIA ✓Where stories live. Discover now