Ngakak sampe ngik ngokk!!! Ceritanya hanya sebagai penghibur.
Mengandung konsep diluar Nurul dan tak habis pikri.
Bagaimana jadinya jika Felicia si gadis galak dan bar-bar bertransmigrasi kedalam tubuh seorang gadis bernama Tiana.
Mampukah gadis itu...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||
"Ahahahaha, ngapain lo masih rebahan disana cuk," tawa Zaki, ketika melihat Adnan masih duduk dipapin blok. Yap yang menyamar sebagai Feli tadi adalah Adnan.
"Sial bener dah gue, kayaknya gue harus ke dokter dah, encok ngab, tega bener tuh orang," ucap Adnan, ia berdiri seraya memegang pinggangnya yang sakit.
"Jangan oon, Indonesia negara hukum, nggak mau jadi pembunuh gue," celetuk Zen.
"Ciahh, kayak iye aja lo," sahut Erwin.
"Huh, dahlah, gue pulang dulu, udah jam berapa nih," ujar Alva.
"Kita juga balik, ngantuk btw," kata Dion.
"Oke... Oke... Hati-hati dijalan," ucap Feli. Mereka kemudian mengangguk, mereka kemudian meninggalkan pekarangan rumah Feli, kini tinggal Zen dan Feli yang berada disana.
"Ayo masuk, ngantuk gue tuh," mereka kemudian masuk kedalam rumah, malam ini Zen akan menginap, mereka menaiki tangga, Feli masuk kedalam kamarnya, dan Zen masuk kedalam kamar yang berada disebelah kamar Feli, sungguh melelahkan.
~~==🦋🦋==~~
SATU TAHUN KEMUDIAN
Setelah kejadian setahun lalu, kini mereka hidup tanpa adanya gangguan, hubungan pertemanan mereka kini lebih erat, Feli juga sudah wisuda sebulan lebih, sekarang ia menyandang predikat sebagai seorang dokter.
Dan malam ini tepat setelah pengucapan ijab Qabul, kini Zen dan Feli sedang duduk di pelaminan, banyak yang hadir diacara ini termasuk keluarga William, keluarga Varo dan keluarga Xavier dan Ara, tak lupa juga anak-anak mereka, seperti Alvin dan Ander, mereka turut meramaikan pesta ini.
"Foto yuk foto," ajak Defran pada teman-temannya.
"Ayoklah," mereka semua naik ke panggung, terhitung ada 22 orang disana termasuk Vio sendiri, mereka mengatur posisi untuk berfoto.
"Lah ini siapa yang foto njir," ujar Brian, yang berdiri disamping Putra.
"Fotografer, ribet lo semua," celetuk Feli.
Sang fotografer kemudian mengarahkan kameranya dan memotret mereka.
1
2
3
Cekrekk... Cekrekk.... Cekrekk...
Terhitung beberapa kali mereka berfoto dengan berbagai gaya.
"Nanti si Kenzo sama Vio, nyusul ya," kekeh Feli.
"Tenang, besok gue ajak nikah," ucap Kenzo disertai dengan kekehan.
