BAB ?: Give and Take

2.2K 240 78
                                    


Give and Take

Tepat pada malam hari, dimana Red Moon Pack terlihat kacau karena Erza yang hampir kehilangan nyawanya. Alex berteriak marah kepada semua orang disana untuk menjaga gadis itu lebih ketat lagi, sambil menunjuk nunjuk Sergye yang pingsan penuh luka sebagai contoh.

Pria itu menatap mereka dengan wajah murka, Alex kembali mengatakan jika harus ada yang menemani kemanapun gadis itu pergi tanpa meninggalkannya sedetikpun.

Karena tertekan dan takut dengan apa yang alpha mereka katakan, tidak ada seorangpun yang berani membantahnya. Begitu juga dengan beberapa omega yang mengambil benda tajam seperti jarum, tusuk rambut, gunting atau apapun itu untuk disingkirkan dari kamar Erza.

"Alpha, Luna kehilangan banyak darah dan pedang itu menggores sedikit paru parunya. Jika Luna tidak membuka matanya dalam waktu satu jam ma-"

Tercekat, wanita itu seketika kehilangan kalimatnya saat Alex menoleh dengan mata merah penuh amarahnya. "Bukankah sudah kukatakan, lakukan apapun untuk menyelamatkannya. Apa kau tuli?" ucap Alex penuh penekanan sambil melempar senyum mengerikkan.

"Baik alpha, maafkan saya" sahut wanita itu sedikit tergagap langsung menurunkan pandangannya, menghindari tatapan penuh amarah Alex yang ditujukan kepada semua orang.

Dalam hati sebenarnya wanita itu mulai muak dengan sifat Alex sebagai alpha, pria itu selalu menyalahkan orang lain atas kesalahan yang sudah diperbuatnya sendiri. Namun sebagai dokter, apa yang bisa dilakukannya untuk melawan balik adalah tidak ada.

Ia belum siap kehilangan nyawanya ditangan alpha semacam Alex. Kembali masuk kedalam ruangan Erza, wanita itu memindlink beberapa orang dari rumah sakit untuk segera datang membawakan apa yang dibutuhkannya.

Terlebih ada satu hal yang selalu membuatnya bertanya tanya, memandangi wajah pucat Erza yang belum tersadar. Wanita itu menggaruk pelan kepalanya karena bingung saat ingat pernah mendengar rekan kerjanya mengatakan Luna tidak memiliki golongan darah, awalnya dia pikir pria tua itu hanya bercanda.

Dan sekarang, baru menyadari jika apa yang pria tua itu katakan adalah benar. Semua golongan darah cocok dengan luna. "Apa ini salah satu dampak dari memiliki perjanjian dengan iblis?" gumannya bertanya tanya.

"Mungkin, aku tidak tau"

.

.

.

Beberapa orang bersenjata berdiri didepan barrier, tanpa menimbulkan suara apapun dua enchanter hitam dibelakang mereka membuka barrier itu dalam waktu singkat.

Masuk begitu saja kedalam kawasan Red Moon Pack, banyak roggue lain menyusul masuk setelahnya. Malam ini akan menjadi pesta, sesuai dengan yang Javier rencanakan dia akan menyerang Red Moon Pack malam ini.

Bukan hanya untuk mengambil gelar alpha yang seharusnya menjadi milik Reon dan membalas dendamnya karena keluarga Alex sudah membunuh kedua orang tuanya, Javier ingin membalas apa yang gadis itu lakukan kepada adiknya.

Mengeraskan rahangnya menahan marah, Javier membunuh seorang warrior yang menjaga perbatasan sambil mengatakan. "Akan kubuat kau buta seperti adikku"

.

.

.

Membuka matanya perlahan, pria itu menatap langit langit ruangan itu dengan wajah bingung. Menyadari jika dia berada didalam kamarnya, dia segera menoleh kesamping dengan wajah kesal.

Luis menoleh saat menyadari Amon sudah terbangun melempar sebuah senyum, tanpa mengatakan apapun pria itu kembali melanjutkan kegiatannya.

Mencoba bangkit Amon mulai memarahi Luis. "Kenapa kau baru kembali, bukankah aku mengatakan untuk-ha?" Amon menghentikan ucapannya saat tanganya tiba tiba saja terlepas, membuat tubuhnya kembali ambruk dikasur.

Sniper Mate: Demon BloodWhere stories live. Discover now