BAB LV: Demon Blood 3

2.9K 372 19
                                    

Demon Blood

Didalam sebuah ruangan yang luas dan bernuansa serba mewah, penuh dengan benda benda yang terbuat dari emas juga berlian. Terdapat seorang wanita dengan 4 orang omega yang mengelilinginya kebingungan, bingung harus berbuat apa untuk menenangkan wanita itu.

Sedangkan, wanita yang dimaksud tengah kesal saat ini sambil menggigit gigit kuku juga jarinya hingga berdarah. Kembali merengut penuh kekesalan, wanita itu bangkit dan melempar vas cantik yang berada diatas meja tepat dihadapannya.

Pyar!

"Argh!" teriak wanita itu sambil mendorong omega disampingnya hingga terjungkal dan berjalan menuju tempat tidurnya, membanting dirinya disana. Menangis dan mengacak acak tempat tidur tersebut.

"Luna, tenang. Alpha sudah merejectnya, anda tidak perlu khawatir" bujuk salah seorang omega mencoba menenangkan Selina yang sedang marah.

Wanita itu menoleh seketika dengan matanya yang memerah penuh air yang berlinang. "Apa kau buta! Kau tuli!" cecar Selina kepada omega itu hingga terdiam.

"Mereka memujinya, mereka pun menyukainya. Bahkan Alex tidak pernah mengumumkan kalau dia benar benar sudah mereject gadis itu!" lanjut Selina sambil menggaruk garuk kasurnya yang tidak terbentuk.

Ingatannya mengulang sedikit kejadian dimana dirinya tengah menyaksikan hukuman yang sering Alex lakukan didepan umum, dimana pria itu memberikan cambukan kepada dua anak kecil dan mendapatkan sorakan meriah agar tetap melanjutkan hukumannya.

Selina akui kalau mereka, orang orang yang tinggal di red moon pack memang sedikit gila. Tapi dia menyukainya, dia pikir tempat itu benar benar cocok untuknya menjadi pemimpin disana. Merekapun sangat menyukai dirinya, memuji dia seperti dirinya adalah satu satunya orang yang pantas mendapatkan semua itu.

Entah parasnya yang cantik, keahliannya, atau apapun itu yang ada pada dirinya. Namun, saat Alex mengumumkan kalau dia menemukan matenya. Semuanya seolah berubah, tanpa mengatakan apapun Selina hampir tidak pernah dianggap didalam pack itu.

Orang orang yang selalu mempertanyakannya, berbalik mempertanyakan. "Bagaimana rupa calon Luna kita"

Hari hari Selina selalu mendengarkannya, bagaimana mereka mempertanyakan dan membicarakan tentang gadis murahan itu.

Dan tepat saat ini juga, mereka semua tau. Bagaimana rupa, hingga apa yang Alex incar dari gadis itu. Kuat dan cantik, dua hal sempurna yang sangat Alex inginkan. Membuat keberadaannya yang terasingkan seolah hilang, benar benar tidak ada seorang pun yang mau menatapnya.

Menarik nafasnya, Selina benar benar marah dan kesal. Kenapa Alex membawa gadis itu kedalam packnya dan kenapa pria itu tidak menepati janjinya. Padahal dia sudah bersedia mengotori tangannya, membantu pria itu membunuh seorang laki laki yang tak dikenalnya.

Hanya karena Alex mengatakan kalau dia akan segera melaksanakan penobatannya menjadi Luna di red moon pack. Kenapa dirinya tergoda dengan semua ucapan Alex yang tiada benarnya itu.

"Luna" panggil seorang omega mengalihkan perhatian Selina.

Selina tiba tiba tersenyum, amarahnya terlihat seolah meluap seketika. 'Benar, aku tetap akan menjadi Luna di pack ini'

"Aku Luna" guman Selina tersenyum senyum.

"Aku akan tetap menjadi Luna" ucap Selina tersenyum, menoleh kearah omega omega tersebut hingga mereka mengangguk cepat.

"Benar Luna" jawab mereka serempak.

Apapun caranya, bahkan tanpa Alex. Dirinya akan tetap menjadi Luna di tempat ini, red moon pack ini miliknya. Dan hanya dirinya yang bisa memimpinnya.

Sniper Mate: Demon BloodDonde viven las historias. Descúbrelo ahora