1. Barang Bekas

311 28 8
                                    

Left to right: Jonah, Amy, Louis, Jack, Virka, Pasha, Erela & Vila

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Left to right: Jonah, Amy, Louis, Jack, Virka, Pasha, Erela & Vila.

Hayo, udah baca My Kriting Girl belum?
(Bisa dibaca terpisah sih hehe)

.
.
.


Koridor Lympus telah tampak ramai sejak beberapa menit yang lalu. Pakaian hitam dan putih mendominasi. Itulah pertanda bahwa mereka telah kedatangan mahasiswa baru.

"Pssst, itu Jonah."

Suara Virka yang terdengar seperti bisikan menarik atensi Amy dan Erela untuk ke titik yang sama.

"Rambutnya kenapa jadi ubanan, sih?" gumam Amy. Percuma saja. Tidak ada yang peduli dengan perubahan warna rambut Jonah itu. Kaum hawa di sekitar malah menjerit-jerit, terpesona.

"Beuh tatoan," tambah Virka.

Kerutan samar muncul di dahi Amy. Jonah memang bukan tipe pria baik, tapi tidak pernah melewati batas sampai memakai tato. Terlebih ini kampus, instansi formal. Harusnya dia tidak menampakkan tato naga yang memanjang di lengannya tersebut.

"Dia jurusan manajemen, kan?" Ya, seingat Erela sih begitu.

"Memang boleh anak manajemen penampilannya mirip preman begitu?"

Virka mendorong pelan dahi Amy. "Yee, kenapa lo jadi nanya gue."

Ia menekuk bibir dalam. Matanya fokus lagi pada pria yang masih berjalan santai tanpa peduli sekitar yang heboh dibuatnya. Aih tipe idol yang terbiasa oleh fans sekali.

Dua manik mereka saling menyapa. Amy yang lebih dulu terdorong oleh tatapan datar Jonah akhirnya memilih melakukan yang sama, menyembunyikan bahwa ia senang akhirnya melihat pria yang telah beberapa bulan belakangan ini tidak terlihat.

Di belakangnya Vila dan Jack berlari mengejar.

Pasha memutar mata. "Oh lord, please deh. Ini kampus, bukan SMA lagi. Gak bisa apa makhluknya yang baru?"

"Salah lo gak milih universitas lain," dengus Erela.

"Bukan gak milih, tapi gak lulus," sambar Virka sebelum berakhir tertawa keras.

Si objek ejekan menekuk wajah. Semakin begitu saat ketiga temannya mendekat.

"Kuliah juga lo?" tanya Jack.

"Menurut lo?"

"Sensitif bener. Akibat ditolak Harvard nih," goda Vila.

Mata Jonah bergeser pada Amy. Sedikitpun tidak merubah ekspresi datarnya. Ia melanjutkan mengamati wajah perempuan itu dengan teliti. Alisnya dirapikan, eyeshadow peach mewarnai kelopak mata, kulit glowing dan bibir pink merona.

Rambut tidak lagi gersang. Telah lurus dengan warna hitam indah selembut sutra. Membuat Jonah ingin memilin-milinnya detik itu juga.

Sialan! Dia semakin cantik.

Between [END]Where stories live. Discover now