2. Alkohol

165 21 11
                                    

Left to right: Karina Mahesa, Cika & JesiTim glowing ✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Left to right: Karina Mahesa, Cika & Jesi
Tim glowing ✨

.
.
.

PPKMB digelar di aula Lympus. Semua mahasiswa baru diminta duduk di kursi berbanjar sesuai prodi masing-masing.

Amy merasa sedikit minder akan teman-teman di sekitarnya. Mereka sangat cantik dan tampan. Bahkan rasanya lebih daripada kecantikan dan ketampanan di jurusan lain. Mungkin harusnya dia tidak masuk ke manajemen.

Belum lagi aura yang di bawa mereka adalah keseriusan. Itu menambah ketakuan Amy untuk berinteraksi.

"Pucat banget muka lo. Habis ngelihat hantu?"

Lehernya bergerak ke kiri. Naas sekali karena wajah Jonah begitu dekat. Alhasil hidungnya bersinggungan dengan hidung Jonah. Listrik menyeturum jantungnya cepat. Meski dia kemudian telah menjauh, jantungnya berlanjut berdetak tak karuan.

"Malah diam. Bisu lo?"

Menggeleng segera dan mengembalikan tatapan ke depan. Ia pura-pura fokus akan sambutan rektor Lympus. Percuma saja, satu pun tidak masuk ke kepalanya. Mau bagiamana lagi, dia fokus menormalkan detak jantungnya.

"Hei."

Tepukan pelan datang dari belakang. Amy menggerakkan leher untuk melihat. Dia mendapati perempuan putih bersih dengan make up tipis. Kecantikannya mirip seperti idol korea. Dari rambut hingga tubuh. Proporsinya  sempurna.

Mendadak Amy minder memikirkan dirinya. Dia kira dengan sedikit riasan dia telah cantik, nyatanya masih kalah jauh dari kecantikan di sekitarnya.

"Tukar tempat duduk dong."

Dia meminta lembut. Mana sanggup Amy menolak. Lagipula bukan hal bagus terus di samping Jonah. Selain jantungan, dia juga berpotensi untuk dibully.

Amy mengangguk, mengangkat tasnya pelan agar tidak menimbulkan suara untuk berpindah. Jonah tidak dapat mencegah, karena perempuan seputih hari fitri itu telah duduk di sampingnya.

Segera Amy berpura-pura melihat ke arah lain saat manik Jonah melesak tajam.

"Gue Karina."

Dipandanginya saja tangan putih yang terulur tersebut. Sedikitpun tidak ada minat menyambut.

Mengembalikan tatapan ke depan dengan kesal. Karina jadi merasa sedikit tercubit. Ini pertama kalinya ia diperlakukan demikian oleh seorang cowok.

Amy di belakang kini mengerti. Ternyata perempuan itu menargetkan Jonah. Wajar sih. Jonah memang tampan. Semakin menjadi karena dia memakai tampilan badboy saat ini.

Rasa kesal tiba-tiba merambati. Harusnya tadi dia tidak memberikan kursinya. Kini dia merasa emosi setiap mendapati perempuan bernama Karina itu melirik Jonah.

Baru juga hari pertama.

Amy kemudian meringis memikirkan bahwa selanjutnya akan ada lebih banyak perempuan cantik yang mengejar Jonah.

Between [END]Where stories live. Discover now