50 Hurt

49 12 2
                                    

Hi meet me after one week nih
Ada yg kangen gak?

.
.
.

D

ua sosok itu saling bertemu pandang. Louis secara sadar mengambil sisi lain yang kosong. Akan tetapi tangan Jonah justru menekannya mundur.

"Di mana Amy?"

Louis menampar tangan Jonah. "Saya sudah katakan. Itu bukan urusan kamu."

"Selagi Amy belum terlihat. Itu akan terus menjadi urusan gue."

Orang-orang berhenti. Masing-masing memberi dugaan negatif lewat netra mereka.

"Amy aman bersama saya."

Louis hendak berlalu, tapi lagi-lagi Jonah menekan bahunya.

"Gue mau ketemu sama Amy."

"Dia tidak mau bertemu dengan kamu lagi."

"Itu lo, bukan Amy!"

"Tanyakan saja langsung pada orangnya."

Louis menyentak lengan Jonah. Sekarang dia dapat berlalu dengan tenang. Kerumunan membuka. Beberapa menyempatkan untuk memberi sapaan. Louis tidak dapat merespon. Suasana hatinya memburuk setelah melihat Jonah.

Di antara itu, Karina membalikkan tubuh. Ujung sepatunya menabrak sepatu Rehan. Tatapan mereka bertemu. Kemudian tanpa kata, Rehan meneruskan langkah.

"Gue tahu Amy sama lo."

Karina memblokir jalan Rehan. Cowok itu melihat sekitar. Mereka tiba di lorong tanpa dinding. Sisi kanan dan kirinya menuju taman. Pada waktu pagi begini keadaannya sepi.

"Apa yang lo mau?"

"Ini menguntungkan untuk lo." Karina memberi janji.

"Gue gak tertarik."

Rehan melengos pergi. Karina bergerak cepat untuk menyamakan langkah.

"Gue gak main-main. Gue tahu kegiatan lo."

"Then?"

Untuk kedua kalinya, Karina memblokir jalan Rehan.

"Gue akan bayar berapapun asal lo bisa membuat Jonah membenci Amy."

"Lima ratus juta," pinta Rehan.

"Oke, gue transfer sekarang."

Karina mengeluarkan ponsel. Tindakannya yang tidak bercanda begitu membuat Rehan memperbaiki postur.

"Coba bilang lebih spesifik."

"Apapun yang penting Jonah gak suka sama Amy. Ke arah 'begituan' akan lebih bagus." Karina menyodok ponselnya ke lengan Rehan.

"Nomo rekening lo."

Rehan mengetikkan nomor. Begitu dikembalikan, Karina langsung memproses transaksi. Menit berikutnya Rehan mendapat notifikasi tambahan uang di akunnya.

"Oke, tunggu sampai besok."

Rehan melewati Karina. Cewek itu tersenyum, kemudian terkejut. Pasha dari kejauhan tengah melihatnya.

Dia gak mungkin dengar.

Karina merapikan tas. Langkahnya berlanjut. Dia sempat berpas-pasan dengan Pasha, tapi cowok itu hanya melirik singkat.

***

Jonah mencampak ponsel. Benda itu menabrak dinding dan berderak. Pecahan kacanya merengsek ke bawah kaki meja.

Between [END]Where stories live. Discover now