VENESIA • Part 3

6.9K 237 4
                                    

Playlist : Bruno Mars - When I Was Your Man

Oke guys, aku publish ulang chapter ini karena aku berubah pikiran. Aku tegaskan kalau mulai episode ini umur Asher adalah tiga tahun. Jadi karena ceritanya maju dua tahun, di chapter selanjutnya umur Asher adalah lima tahun.xx

Carrington's Mansion, Los Angeles - California | 8 AM |

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Carrington's Mansion, Los Angeles - California | 8 AM |

"Paman, tolong bujuk Daddy! Bilang padanya kalau aku tidak mau sekolah." Asher melompat ke pangkuan Drake yang sedang sibuk berkutat pada laptopnya yang sedang menampilkan kumpulan data-data yang entah apa isinya.

Drake adalah ahli statistik. Tamatan terakhirnya dari Cambridge University, setelah bergelar profesor, Drake bingung ingin melakukan pekerjaan apa. Sangat banyak tawaran yang datang padanya, terlebih dia adalah keturunan Carrington. Semua orang mengincar keluarganya untuk bisnis.

Namun hatinya tidak minat bekerja pada perusahaan di Inggris maupun Amerika. Kakaknya, Abeth Carrington menawarkannya untuk menjadi CEO di perusahaan turun temurun milik keluarganya. Dan, sekali lagi Drake menolaknya. Ia tidak tertarik.

Sebagai ahli statistik, Drake seharusnya bekerja untuk mengolah data-data, namun dia memilih jadi pengangguran. Berbeda dengan Drake, Abeth adalah orang yang super aktif. Abeth memiliki ambisi untuk melebarkan sayap bisnisnya dimana-mana. Dan itu selalu berhasil.

Mereka tidak mempermasalahkan jika Drake tidak ingin bekerja. Orangtuanya selalu mendukung apapun yang ingin Drake lakukan.

Namun, mereka salah jika menganggap Drake hanya berdiam diri saja di rumah. Dirinya memang pengangguran, namun dia cukup sibuk. Dia memang tidak niat untuk bekerja, tetapi dia berniat untuk membangun sendiri perusahaannya. Dia bekerja untuk dirinya sendiri.

Dan sekarang, dia sudah menemukan titik dalam hidupnya. Drake ingin membangun sebuah bisnis intelejen.
Namun untuk membuat sebuah bisnis intelejen bukanlah hal yang mudah. Dia sudah mengerjakannya selama setahun, dan waktu itu belum cukup untuk dia mempublikasikannya ke publik. Perusahaannya ini sudah rampung enam puluh persen. Drake sudah menyiapkan targetnya, tinggal menunggu perusahaannya siap. Dan ya, Drake menggunakan uangnya sendiri untuk membangun sebuah bisnis, tanpa bantuan siapapun. Karena ini rahasia.

Tidak ada yang mengetahui rencananya ini. Drake merahasiakannya dari siapapun termasuk keluarganya.

Drake menutup laptopnya. Ia menatap Asher. Keponakannya yang berusia tiga tahun.

Ia mencubit pipi tembem milik Asher. "Kenapa tidak mau?"

"Itu membosankan. Mrs. Jenkinson tidak berhenti mengoceh membuat kepalaku sakit." Bibir Asher mengerucut.

Sedangkan Drake hanya terkekeh kecil. Sifat Asher mengingatkannya pada Abeth dulu. Kakaknya itupun sering bolos dari sekolah dan pergi diam-diam ke festival musik di pantai bersama teman-temanya. Lalu orang tua mereka dipanggil ke sekolah. Like father like son. Asher sudah masuk sekolah sejak usia yang begitu belia, untuk melatihnya agar cepat tanggap dan aktif. Namun, anak itu sepertinya tidak suka. Asher hanya ingin bermain-main saja karena umurnya juga yang masih tiga tahun.

VENESIA - Carrington #3Where stories live. Discover now