VENESIA • Part 9

4.2K 192 8
                                    

Playlist : Taeyeon - Fine

Malpensa Airport, Milan - Italy | 9 AM |

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malpensa Airport, Milan - Italy | 9 AM |

"Siena!"

Siena tersenyum kearah Lucio yang baru saja tiba di bandara Milan. Pria itu melambai-lambaikan tangannya dari kejauhan. Siena juga membalas senyumnya sangat cerah. Akhirnya setelah dua tahun, dia kembali bertemu dengan Lucio.

"I miss you so much! Ah kemarilah, aku akan memelukmu." Lucio menurunkan ransel dari punggungnya dan meletakkan kopernya.

Siena menahan tangisnya. Ia menghambur ke pelukan pria itu. Mendekapnya hangat. Ini yang ia butuhkan. Teman. Disaat semua orang menjatuhkannya, hanya sosok teman yang Siena butuhkan. Teman untuk bersandar dan mengadu. Dan ia mendapatkannya dari Lucio.

Lucio melepaskan pelukannya, menatap wajah Siena. "Kenapa dengan pipimu?" Wajahnya berubah dingin.

Ternyata Lucio masih bisa melihat wajah memarnya akibat tamparan Juan tadi. Pria itu memegang pipi Siena.

"Sshh..." Siena kesakitan. Ia menurunkan rambutnya dan menutupi luka itu.

"Maaf, Siena. Aku tidak sengaja menekannya. Kenapa kau bisa mendapatkan luka memar seperti ini?" Mata Lucio memicing, menunggu jawaban dari Siena.

Sepertinya bohong juga tidak berguna kalau Lucio sudah melihat lukanya. Padahal sebelum ke bandara, Siena sudah mengobati lukanya di perjalanan dalam kereta api. Mengompresnya dan memberi salep. Sudah agak mendingan namun bekasnya belum hilang juga. Juga, ia mengganti baju tidurnya dengan gaun selutut di kamar mandi bandara. Lalu, memoleskan make up untuk menutupi wajah pucatnya.

Ia menatap Lucio ragu.

"Apa Mamamu yang melakukannya?"

Ia menggeleng lemah.

"Lalu?!"

"Cio, tenanglah. Aku baik-baik saja. Aku akan ceritakan lagi nanti. Kita pergi dulu dari sini. Terlalu sesak."

Lucio menyetujuinya. Bukan berarti ia bisa melupakan masalah ini. Ia akan menagih jawabannya pada Siena nanti. Dulu, Yolanda sering memukuli Siena yang bertengkar dengan pelacurnya. Dan setiap itu terjadi, Siena akan berlari ke rumahnya. Lalu bersama-sama dengan Sunny, mereka menginap di rumah Lucio.

Mereka kembali berjalan, tapi sebelum itu ia mengambil jaket dan syal ditubuhnya lalu mengenakannya di tubuh Siena.

"Cio, jangan. Nanti kau kedinginan--,"

"It's alright. Aku tahan dingin."

Siena tersenyum, "thanks."

Mereka berjalan bersama keluar Bandara dengan Lucio merangkul bahunya. Siena mencoba mengalihkan perhatian Lucio dengan menanyakan beberapa pertanyaan.

"Apa kau sudah lama menunggu?"

"Tiga puluh menit. Itu bukan waktu yang lama." Siena tidak akan mengatakan yang sebenarnya pada Lucio kalau dia sudah menunggu lebih dari sejam. Dia tidak ingin semangat temannya itu pudar.

VENESIA - Carrington #3Where stories live. Discover now