Playlist : Daniel Caesar, H.E.R - Best Part
Drake membuka laptopnya, memeriksa file yang baru saja dikirimkan oleh Pablo. Dia melirik jam dinding, pukul tujuh pagi. Dirinya baru saja selesai mandi, sebenarnya Drake tidak tahu apa yang harus dilakukan selama di Venesia. Yang dilakukannya hanyalah mengurus masalah Yolanda Kennedy. Sementara kantor di Venesia belum juga rampung, alhasil dia hanya berdiam diri di apartemennya sekaligus memikirkan cara untuk menemukan Yolanda.
Saat akan memulai membaca file itu, bel apartemen-nya berbunyi, Drake menutup laptopnya dan berjalan menuju interkom untuk melihat siapa yang datang. Dibalik pintu, seorang pengawalnya yang dikenali Drake bernama Gale Bernard membawakannya makanan. Drake lupa kalau tadi dia memesan makanan pada Pablo, mungkin juga Pablo yang menghubungi Gale. Segera ia membukakan pintu itu.
"Sir, ini makanan pesanan anda. Satu lagi, Mr. Pablo berpesan agar anda segera membaca file yang dikirimnya, karena waktu yang sangat mepet." Gale menunduk dan menyerahkan bingkisan berisi makanan itu pada Drake.
Drake melihat isi bingkisan itu, lalu menatap Gale. "Terimakasih, Gale. Nanti akan ku baca."
Gale pamit undur diri. Saat Drake akan masuk, ia mendengar suara kasak-kusuk dari pintu tetangganya. Yang pasti itu dari apartemen Siena dan Sunny, karena apartemen lainnya kosong. Drake menoleh pada mereka.
"Kau lama sekali. Kita bisa ketinggalan bis. Huh, seharusnya setiap pagi, kau saja yang duluan memakai kamar mandi karena kau sangat lama bersiap-siap." Gerutu Siena kesal.
Sunny menutup pintu apartemennya. "Heh, aku juga tidak akan telat kalau saja Lucio tidak menghubungiku. Kau tahu akhir-akhir ini dia sangat sibuk, jadi aku harus mengangkat dan melayaninya. Lagipula baru kali ini aku telat." Cerca Sunny. Ia memutar kedua bola matanya. Siena sangatlah berlebihan.
Siena mendengus, "cepatlah. Kita sudah terlambat."
"Ayo." Sunny membalikkan badannya, dan tersentak kaget saat melihat Drake berdiri lima meter dari mereka dan memperhatikan dirinya dan Siena.
Begitupun Siena, ia memegang dadanya yang sangat terkejut. Apa Drake mendengar omelannya? Ingin rasanya Siena menyembunyikan wajahnya dari hadapan Drake. Bagaimanapun kejadian semalam belum bisa dilupakannya. Ia melihat Drake mendekati mereka. Ya ampun, Siena berusaha untuk tidak tampil salah tingkah. Ia berdiri dengan percaya diri.
"Mr. Carrington," Sunny menyapa pria itu.
Drake mendekati mereka. "Drake saja." Tapi matanya menatap Siena lekat sebelum beralih pada Sunny.
Sunny melirik Siena, menyadari ada yang tidak beres. Sedetik kemudian dia tersenyum kaku, "oke, Drake. Senang bertemu denganmu lagi. Bagaimana kabarmu?" Sunny mencoba berkata sesantai mungkin.
"Aku baik. Kau?"
"Sangat baik." Sunny berdiri dengan tidak sabar. Ia terus melirik jam ditangannya. Meninggalkan Drake begitu saja adalah sesuatu yang tidak sopan. Semoga saja Drake peka akan ini semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
VENESIA - Carrington #3
Romance(18+) MENGANDUNG UNSUR DEWASA DAN KEKERASAN! 🌹🌹🌹🌹🌹 Siena Valletta Kennedy, gadis asal Milan yang selalu menutup mata dan telinga untuk hal-hal yang sering terjadi di sekitarnya. Siena selalu berusaha membuang segala pengalaman buruk dalam hidup...