VENESIA • Part 29

2.6K 130 5
                                    

Playlist : Wiz Khalifa, Iggy Azalea - Go Hard or Go Home

Playlist : Wiz Khalifa, Iggy Azalea - Go Hard or Go Home

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Banyak kejanggalan yang terasa. Semuanya berbelit, tidak ada ujungnya. Carlos Vergara adalah pelanggan di tokonya. Bisa dibilang pria itu adalah langganannya. Carlos selalu datang menggunakan seragam polisinya. Ia membuat semua orang terkesan dengan sifat ramahnya. Sebulan belakangan, Carlos selalu datang setiap hari. Dia tidak selalu datang untuk membeli buku, terkadang ia datang hanya untuk sekedar berbincang dengan Siena maupun Pau.

Siena punya firasat. Di hari terakhir Carlos ke toko buku, dia menggoda Siena dan hampir memperkosanya. Untung saja, pria bermasker datang dan menolongnya. Orang tak dikenal itu membawa Carlos entah kemana. Mungkin saja orang itu yang menculik Carlos.

Bahkan, Pau, temannya menyukai Carlos Vergara. Hari itu, Pau berniat menyatakan perasaannya pada Carlos, namun pria itu tak datang. Sejak itu, Carlos tidak pernah menampakkan batang hidungnya lagi.  Siena tidak tahu kemana Carlos pergi, namun sejak Drake Carrington memberitahunya hal itu, Siena jelas terkejut. Carlos diculik. Berarti jelas orang bermasker itu yang menculiknya.

Siena menyelipkan rambutnya kebelakang telinga. Angin berembus kencang. Rambutnya beterbangan. Namun, Siena tidak berniat beranjak dari tempatnya. Hari sudah sore. Siena berada di taman bermain di samping toko buku. Dia sudah duduk di sana sejak dua jam lalu. Yang dilakukannya adalah termenung dan berfikir keras. Seberapa banyak kesialan dalam hidupnya.

Lahir dari rahim pelacur, percobaan pemerkosaan terhadapnya yang berkali-kali, terlibat kasus hilangnya seseorang, itu berputar dibenaknya.

Yolanda Kennedy. Dua tahun berpisah dari mamanya, Siena penasaran bagaimana kabarnya sekarang. Apa yang terjadi pada Yolanda setelah polisi meringkusnya malam itu. Apa dia baik-baik saja? Jujur, Siena khawatir. Memang ini pilihannya, ia menutup semua akses dari Milan. Dia tidak ingin dengar berita apapun dari Milan, terutama Mamanya. Ia belum siap. Dia belum siap untuk memaafkan Yolanda, meskipun sekeping hatinya mengatakan ia khawatir pada orang yang telah melahirkannya.

Siena merasa seseorang memegang bahunya. Ia menoleh ke belakang. Drake Carrington berdiri dibelakangnya dengan wajah datar. Siena bangkit dan membalikkan badannya. "Mr. Carrington?"

Drake memegang jaket dan syal Siena yang ketinggalan di mobil tadi, ia menyerahkannya pada Siena. Gadis itu tampak tidak peduli dengan kondisi tubuhnya yang mulai kedinginan.

Siena segera menerimanya. Masih dengan kerutan di keningnya, ia menatap Drake aneh. "Kenapa anda bisa ada disini?" Dia tidak memakai mantel, ia hanya melilitkan syal di lehernya.

"Aku mempercepat interogasinya. Sore ini."

"Tapi aku belum selesai bekerja,-"

Drake mengangkat sebelah tangannya dan menunjukkan jam pada Siena. Gadis itu membelalakkan matanya. Ini sudah jam 6, ya ampun, sudah berapa lama dia duduk dan termenung di taman. Siena menatap toko, sudah tutup. Pantas saja.

VENESIA - Carrington #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang