VENESIA • Part 22

3.2K 151 5
                                    

Playlist : Dua Lipa - Don't Start Now

Esposito Apartment, Venice - Italy |8 PM|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Esposito Apartment, Venice - Italy |8 PM|

Sebuah limousine berhenti didepan lobby. Drake berdiri di sana mengawasi Limousine itu berhenti. Si supir keluar lalu memutar arah dan membukakan pintu belakang kemudi. Drake menyorot dengan datar. Kedua tangannya ia masukkan kedalam saku, sementara ekor matanya memerhatikan setiap aktivitas didepannya. Ia baru saja dikabari lima menit lalu, ini begitu mendadak.

"Uncle!" Asher keluar dari Limousine dengan begitu semangat. Bocah itu berteriak keras membuat semua orang di lobi melihatnya, pun orang-orang itu tersenyum melihat tingkah gemas nan imut Asher. Ia merentangkan tangannya kearah Drake. Senyum anak itu secerah mentari.

Drake dengan sigap mengangkat Asher lalu menggendongnya. "Kenapa tidak bilang-bilang ingin ke sini?" Drake mencium bibir dan pipi Asher yang menggemaskan. Betapa ia merindukan anak ini. Drake memeluk Asher dengan sayang.

Tadi pagi dia baru bertelepon dengan Abeth dan Asher. Namun, kini sang keponakan sudah tiba di Italia. Abeth menghubunginya secara mendadak dan mengatakan kalau Asher sudah tiba di bandara di Venesia. Asher yang keras kepala meminta untuk pergi ke Italia pagi ini juga. Drake awalnya terkejut dan kesal, namun setelah melihat kehadiran Asher didekatnya, rasa itu lenyap seketika. Drake begitu menyayangi anak itu.

Sebenarnya Drake agak keberatan dengan kehadiran Asher, bukan karena apa-apa, namun dia memiliki pekerjaan yang sangat berbahaya disini, musuh mengintainya dimana-mana. Ia takut Asher juga menjadi sasaran orang itu. Seharusnya Abeth mengabarinya lebih dulu. Tadi pagi, Asher berjanji untuk bersabar menunggunya pulang. Sekarang anak itu sudah lupa akan janjinya. Plin-plan. Asher adalah jiplakan Abeth.

Bawahan suruhan Abeth menurunkan koper milik Asher. Membawanya kehadapan Drake. "Tuan, ini barang-barang tuan muda Asher. Kemana kami harus membawanya?" Tanya salah satu dari mereka, yakni Daniel, kepala pengawal Abeth.

"Surprise! Apa aku mengejutkanmu, Uncle?" Asher bertanya penuh semangat. Dia berharap pamannya itu terkejut dengan aksinya. Asher memeluk leher Drake gemas.

Sambil memberi instruksi pada bodyguard itu, Drake mengacak-acak rambut Asher, "Ya." Lalu mereka berjalan menuju lantai dua dimana apartemen Drake berada. Mereka melewati tangga. Masih dengan Asher dalam gendongannya, bocah kecil itu tidak berhenti mengoceh menyampaikan kesenangannya karena bisa ke Italia.

"Kenapa Daddy-mu tidak ikut?" Drake membuka pintu dan masuk. Ia mendudukkan Asher di tempat tidur. Mengacak-acak rambut pirang anak itu. Sementara Asher kegelian dengan itu.

Para bodyguard masuk dan meletakkan koper. Lalu pamit pergi.

"Daddy bilang dia sedang sakit." Asher berucap sambil memperhatikan kamar Drake. "Kamar ini bagus sekali. Seperti kamarku di rumah, Uncle." Asher memperlihatkan sederet giginya.

VENESIA - Carrington #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang