VENESIA • Part 56

2.3K 163 17
                                    

Playlist : Sixpence None the Ritcher - Kiss Me

Playlist : Sixpence None the Ritcher - Kiss Me

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau kekasihku, no more excuses." Kata-kata Drake tadi diucapkannya dengan lantang. Siena tak mendengar keraguan dalam suaranya. Untuk sesaat, Siena memaku. Tidak ada nada canda yang tergambar di wajah Drake. Pria itu serius dengan kata-katanya.

"What?!" Siena memekik tertahan, takut suaranya terdengar oleh mereka yang sedang makan malam. Drake semakin hari semakin gila. Pria ini benar-benar selalu mengejutkannya. Tidak tertebak. Drake berhasil membuat jantungnya tidak bekerja dengan baik. "Jangan main-main dengan ucapanmu. Aku tidak mau salah mengartikannya." Siena mendorong dada Drake agar mereka tidak terlalu mepet. Ia memalingkan wajahnya.

Drake menahan kedua tangan Siena dan menggenggamnya. Tidak ada jarak diantara mereka. Drake semakin merangsek maju, hingga tubuh Siena tidak bisa mengelak lagi karena terhalang lengan sofa.

"Drake, menjauhlah. Nanti keluargamu melihat kita, aku tidak mau mereka berfikiran yang aneh-aneh tentangku." Tambah Siena lagi, matanya melirik takut-takut kearah pintu penghubung antara ruang tengah dan ruang makan dimana di sana semua anggota keluarga Carrington berkumpul.

Namun, Drake tetap terdiam. Matanya  berfokus pada satu titik, wajah Siena. Tidak ada yang bisa membaca makna tersembunyi dalam pandangannya.

"Drake..." Siena hampir merengek. "Menjauhlah." Katanya lagi.

"Aku tidak main-main dengan ucapanku." Drake mendesis, suaranya penuh penekanan agar Siena bisa merasakan keyakinannya. Drake tidak pernah berbelit-belit dalam menyampaikan sesuatu, semua selalu dikatakannya dengan singkat namun jelas. Jadi, bagian mana dari kata-katanya yang membuat gadis itu ragu? Siena seakan tidak percaya padanya.

"You're my lover. Kita sekarang berhubungan." Imbuhnya. Siena mematung, mungkin gadis itu masih berusaha mencerna kata-katanya.

Siena mengedipkan matanya berkali-kali, keningnya berkerut. "Kapan aku menjadi kekasihmu? Kau lupa, kau tidak pernah mengajakku berkencan dan aku pun tidak pernah menerimamu menjadi kekasihku. Kau tak bisa sembarangan bicara, karena ini menyangkut dua belah pihak. Juga, belum ada persetujuan dariku tentang hubungan ini. Bahkan aku pun tidak tahu hubungan mana yang kau maksud. Kau tidak bisa seenaknya mengklaim diriku sebagai kekasihmu." Papar Siena panjang lebar juga jelas.

Ocehan Siena hanyalah omong kosong bagi Drake. Kekesalan tergambar di wajah tampannya. "Aku tidak peduli. Intinya, kau kekasihku." Drake bersikeras. Ingatkah kalian, bahwa dia adalah orang yang keras kepala. Seberapa keras pun Siena menolak hubungan ini, jika Drake masih menginginkannya, maka hubungan itu akan tetap ada. Drake akui kalau dirinya memanglah egois.

Kesabaran Siena menipis. Ia tidak segan-segan menghempaskan tangan Drake. "Aku. Bukan. Kekasihmu." Siena berkata tepat dihadapan Drake.
"Sadarlah, Drake. Aku bukan kekasihmu, jangan bertindak sesuka hatimu. Kau tak berhak atas diriku. Kau membuatku merasa tidak nyaman. Dan berhenti mengatakan hal itu, aku tidak mau mendengarmu mengakui aku sebagai kekasihmu lagi. Cukup sampai disini." Kata Siena. Tegas. Seakan tidak ingin ada bantahan dari Drake.

VENESIA - Carrington #3Where stories live. Discover now