VENESIA • Part 39

2.6K 138 5
                                    

Playlist : Russ - Lean On You

Esposito Apartment, Venice - Italy | 8 AM |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Esposito Apartment, Venice - Italy | 8 AM |

Siena menggeliat saat sinar matahari menembus jendela dan menusuk matanya. Perlahan-lahan matanya terbuka dan menyesuaikan cahaya yang masuk. Siena bangkit, mengucek matanya lalu menguap.

Waktu sudah menunjukkan pukul delapan, Siena segera membersihkan diri untuk pergi bekerja. Tak butuh lama untuknya bersiap-siap, dua puluh menit kemudian Siena sudah siap dengan seragam kerjanya, ditambah polesan make up yang sederhana, dia sudah siap berangkat kerja. Siena mengambil tasnya dan keluar dari kamar.

Saat sudah berada di luar kamar, Siena dapat mencium harum makanan yang begitu menguat di ruangan. Siena mengendus cukup lama sambil memejamkan matanya, menikmati aroma makanan itu. Dia menarik lalu membuang nafas, tersenyum. Pasti Sunny sudah memasak untuknya, segera Siena pergi ke dapur.

"Miguel?" Siena mengerutkan keningnya, melihat Miguel sedang menyajikan makanan di meja makan, pakaian pria itu masih pakaian semalam. Kemeja navy hanya digulung setengah, dan tidak dikancing penuh.

Miguel mendongak, menatap Siena, lalu tersenyum. Sangat manis. "Buon giorno, good morning."

Siena mendekat, memerhatikan Miguel yang masih menata makanan. "Kau memasak?"

"Nope, darling. Aku memesan delivery, kupikir kau harus sarapan sebelum bekerja. Duduklah, aku akan menyiapkan makananmu."

Siena merasa Miguel sangat baik, pria itu tak berhenti tersenyum padanya. Seolah melupakan pertengkaran mereka semalam. Matanya menunjukkan cinta, hati Siena berdenyut kencang. Tak seharusnya ia meragukan cinta Miguel, pria yang selama ini sudah memperjuangkannya. Miguel adalah kekasihnya dalam sejarah yang menerima kekurangan diri Siena yaitu lahir dari rahim pelacur. Bukan seperti kekasihnya yang lalu-lalu. Miguel tidak mempersalahkannya.

Siena menghela nafas, duduk sambil memerhatikan Miguel. Setelah selesai, Miguel duduk disampingnya. Siena menatap makanan dihadapannya, lalu menoleh pada Miguel yang sudah mulai makan. Ia mengambil sesendok dan menyodorkannya ke mulut Miguel. Mencoba tersenyum. Ini adalah salah satu cara belajar menjadi kekasih yang baik, seperti yang Miguel inginkan.

Miguel dengan senang menyambut. Membuka mulutnya lalu mengunyah. Dia mengelus punggung Siena, tersenyum, "thanks." Selanjutnya, Miguel melakukan hal yang sama untuk Siena. Mereka melakukan hal yang sama seterusnya. Mesra.

"Aku akan mengantarmu ke toko buku." Celetuk Miguel.

Siena fokus pada makanannya, menyelipkan rambutnya ke belakang telinga.  Ia hanya mengangguk saja, padahal hari ini dia berniat untuk mengantar Drake Carrington ke bandara, Siena sangat ingin mengucapkan perpisahan secara langsung. Entah kenapa, memikirkan Drake tidak menjadi tetangganya lagi, Siena merasa kesepian. Pria itu sudah biasa menemani hari-harinya.

VENESIA - Carrington #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang