VENESIA • Part 18

3.5K 158 9
                                    

Playlist : The Weeknd - The Hills

Marco Polo Airport, Venesia - Italy |10 PM|

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Marco Polo Airport, Venesia - Italy |10 PM|

Selama Drake pergi ke Italia, ia memerintahkan anak buahnya untuk menjaga ruang kerjanya juga mansion yang tidak boleh dimasuki oleh siapapun selain keluarga Carrington. Ini semua demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

Bersama Pablo, mereka berangkat ke Italia hari ini menggunakan pesawat komersial milik Abeth. Kali ini tujuan mereka adalah Venesia. Menurutnya, para mafia itu sudah meninggalkan Messina dan bertolak ke Venesia. Jadi, dia akan menyelidiki kasus Carlos Vergara di Venesia terlebih dulu.

Messina sudah dikepung oleh CIA, badan intelejen milik negara. Tidak ada tempat untuk para mafia itu bersembunyi di sana. Untuk saat ini, Drake tidak ingin intelejensi miliknya berada dalam satu kasus dengan intelejensi negara. Dia hanya ingin fokus ke Carlos Vergara saja dulu.

Awalnya Drake berpikir bahwa mafia itu berasal dari Sisilia, namun semalam gedung barunya di Venesia terbakar, jadi sekalian saja dia ke sana untuk memastikan semuanya. Lagipula menurut cerita Jimmy Vergara, anaknya terakhir kali hilang kontak di Venesia.

Mereka sudah tiba di Venesia melalui bandara Marco Polo. Drake turun dari pesawat diikuti Pablo. Mereka menuruni tangga dan langsung pergi ke parkiran dimana di sana anak buahnya sudah menunggu.

"Pasti Abeth akan memarahiku karena ikut denganmu. Padahal hari ini kami punya tender besar. Bisa-bisa gajiku dipotong! Kau harus membayar gajiku dua kali lipat. Awas saja kalau tidak." Pablo mendengus. Dia baru tertidur pulas tadi malam sebelum anak buah Drake menculiknya. Tiba-tiba ia bangun, dirinya sudah berada di pesawat bersama Drake Carrington.

Drake tidak menjawab. Dia lanjut berjalan.

Pablo melirik Drake. Tidak ada respon apapun dari Drake. Ia mendekat dan merangkul bahu Drake dengan santai.

"Drake, kau kan temanku. Bilang saja pada Abeth, suruh dia memecatku agar aku bisa bekerja denganmu. Ya, ya? Aku ingin kerja denganmu. Walaupun kau kaku, tapi aku sudah terbiasa." Pablo terkekeh di ujung ucapannya.

"Aku akan katakan padanya setelah masalah disini selesai."

Ucapan Drake sukses membuat Pablo sumringah. "Apa yang akan kau katakan? Seperti yang ku ajari tadi, kan?"

Drake mengendikkan bahunya. Cuek.

"Pablo tidak suka bekerja denganmu, Abeth." Drake berkata dengan senyum paksaan.

Pablo melongo." Aish kau ini! Bukan begitu! Tidak lucu tahu. Kau bukan pelawak. Nanti dia marah padaku kalau kau mengatakan seperti itu!" Pablo melepas rangkulannya pada Drake. Berpura-pura bersikap merajuk. Seperti anak kecil.

Drake mengibaskan tangannya keatas. Seolah berkata dia tidak peduli. Pablo mendengus.

"Drake, apa kita langsung ke hotel?" Tanya Pablo dibelakangnya.

VENESIA - Carrington #3Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz