VENESIA • Part 12

4.5K 196 6
                                    

Playlist : Shawn Mendes - In My Blood (acoustic)

Pablo melongo melihat harga fantastis yang dilayangkan Drake untuk gadis bernama Siena itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pablo melongo melihat harga fantastis yang dilayangkan Drake untuk gadis bernama Siena itu. Gila! Temannya yang pengangguran itu berani membeli seorang gadis tanpa berfikir. Drake membeli jalang seperti membeli kacang. Itu sangatlah mahal.

"Bro, kau serius? Itu sangat tidak wajar. Kau ditipu, Drake. Sebaiknya batalkan saja lelanganmu tadi. Ayo, kita datangi Yolanda."

Drake tetap ditempatnya. Ia tidak bergeming sedikitpun. Ia hanya merasa perlu melindungi gadis itu. Dia tidak akan melakukan hal buruk pada Siena, hanya menyelamatkan Siena dari para pria yang berniat jahat terhadapnya. Ia yakin pria hidung belang itu memiliki niat jahat untuk Siena.

Ia sama sekali tidak merasa dirugikan.

Saat ini Siena sudah dibawa masuk ke dalam rumah. Gadis itu tampak tertekan. Ia sempat menatap Drake tadi dengan sedih.

"Paman dan Bibi akan memarahimu karena berani membeli seorang jalang dari rumah bordil. Come on, man. Pikirkan ulang."

Seseorang bermasker mendatangi Drake dengan emosi yang menggebu. Dirinya tetap tenang meskipun orang di hadapannya ini mengeluarkan aura mengerikan. Drake mengenal pria ini. Orang yang juga melelang Siena. Dia tampak gelap dengan aura mencekam.

"Beraninya kau membelinya! Dia milikku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Beraninya kau membelinya! Dia milikku. Takkan kubiarkan kau menyetubuhinya." Desis pria itu.

Pria ini berfikir terlalu jauh. Drake menatapnya tenang. "Jangan jadi pecundang karena tidak mampu." Drake memikirkan bisnis intelejen miliknya. Uang yang ia punya untuk bisnis itu harus ia alihkan pada mucikari Yolanda. Namun, ia yakin, dirinya bisa membangun bisnis itu. Hanya ditunda untuk beberapa waktu saja.

"Sialan! Jangan bermain-main denganku." Peringat pria itu. Tatapannya sangat menusuk pada Drake.

"Drake, Drake, ayolah. Berikan saja gadis itu padanya! Jangan berurusan lebih jauh lagi. Dia tampak berbahaya." Pablo menarik-narik lengan kaos Drake. Masih ada kesempatan untuk Drake mengubah pikirannya. Melihat sosok pria di hadapannya, Pablo mengasumsikan bahwa dia adalah pria yang berbahaya. Penampilannya mirip seperti seorang......mafia. Apalagi ini Italia --- rumahnya para mafia.

VENESIA - Carrington #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang