VENESIA • Part 16

3.7K 148 8
                                    

Playlist : Elvis Presley - Can't Help Falling in Love

Playlist : Elvis Presley - Can't Help Falling in Love

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

DC Intelligent Agency | 11 AM |

Drake melangkahkan kakinya menuju ruangan dimana tamunya sudah menunggu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Drake melangkahkan kakinya menuju ruangan dimana tamunya sudah menunggu. Ia menuju ruang kerjanya yang berada di lantai 32.

Jadi dua tahun lalu, Drake membangun sendiri perusahaannya. Sebuah business intelligence agencies, yaitu perusahaan yang bertugas untuk mengolah data-data rahasia dari berbagai sumber. Bank negara, perusahaan-perusahaan besar, pembagian saham, sistem keamanan miliknya juga kerap digunakan untuk mengawal orang penting seperti presiden, dll. Juga dia membuka pelatihan untuk pria yang ingin bekerja sebagai bodyguard, namun dengan catatan orang itu harus kontrak kerja di agensinya.

Berbasis di Amerika Serikat dan tersebar hampir di enam puluh negara di dunia. Dalam dua tahun, bisnis milik Drake berkembang pesat.

Berpusat di kota Los Angeles, sekarang Drake sudah resmi menjadi warganegara Amerika. Meski begitu, dia masih sering mengunjungi kedua orangtuanya di Inggris.

Dan kini bisnisnya ini berkembang cukup pesat. Drake meraup keuntungan yang besar dari bisnis itu. Mungkin sebentar lagi dia bisa mengalahkan kekayaan Abeth. Drake terkekeh kecil dengan pemikirannya itu. Dia tidak akan bersaing karena harta bersama kakaknya.

"Sir, tamu dari Italia sudah menunggu di dalam." Camilla Benedict, sekretaris pengganti Drake berkata dengan suara lembut. Portia Bennett, sekretaris sebelumnya mengambil waktu cuti hamil seminggu lalu.

Drake tidak tahu kenapa Portia memilih Camilla dengan gaya bitchy-nya. Drake sangat risih. Kendati begitu, Drake tetap bersikap profesional. Ingat, ia adalah orang yang susah tergoda. Percuma Camilla berdandan begitu seksi, dia telanjang sekalipun, Drake tidak akan peduli.

Drake mengangguk. Lalu berjalan kembali. Terhenti ketika Camilla menahan lengannya.

"Anda ingin kopi, sir?" Bibir merah sensual Camilla tersenyum dengan genit.

Dan seperti biasa, Drake hanya menggunakan bahasa tubuhnya. Dia menggeleng. Dia sudah minum kopi tadi pagi di mansion, dan Drake jarang meminum kopi, dia lebih menyukai air putih. Namun, untuk sekarang, dia tidak ingin.

VENESIA - Carrington #3Where stories live. Discover now