VENESIA • Part 40

2.6K 144 10
                                    

Playlist : Charlie Puth - Light Switch

Playlist : Charlie Puth - Light Switch

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangis Siena menggema di ruangan itu. Dia terisak-isak di paha Drake, kedua tangannya memeluk kaki jenjang itu. Siena hanya ingin Drake selalu disampingnya untuk melindunginya, dia merasa bahwa Drake sudah masuk terlalu jauh dalam hidupnya hingga tidak ada cara untuk melepaskannya.

Drake sangat bimbang sekarang, hatinya bergejolak. Dalam hatinya berperang batin, Drake sangat ingin menenangkan Siena, tetapi ia juga tidak bisa mengambil keputusan sekarang.

Drake menggeleng menatap kearah Pablo, saat Pablo akan mengetuk pintu sambil sebelah tangannya membawakan cangkir kopi. Pablo yang mengerti setelah melihat situasi berlalu pergi dengan beberapa  pertanyaan di kepalanya.

"Aku takut, Drake." Hidupnya selalu dikelilingi oleh ketakutan setiap hari. Sejak kecil, Siena selalu mendapatkan perlakuan yang tidak senonoh dari beberapa tamu mamanya. Hal yang paling ditakutinya di dunia. Siena selalu berusaha menjaga dirinya sejak kecil, namun semakin beranjak dewasa, situasi semakin tidak terkontrol, Siena tidak bisa menjaga dirinya. Dia butuh seseorang, dan Drake adalah orang yang tepat.

"Orang-orang itu selalu menggangguku, bukan hanya di Milan, Venesia kini membawa masalah untukku. Apa aku memang anak terkutuk? Dimana pun aku berada, banyak orang yang menggangguku. Aku tidak mau berurusan dengan pria hidung belang seperti Carlos. Sudah cukup dia melecehkan diriku, aku tidak mau lagi terlibat dengannya, kapan aku bisa terbebas dari jeratan pria bajingan? Mungkin memang inilah aku, gadis kutukan dari mamaku yang seorang pelacur."

Drake membelai rambut Siena lembut. Hanya Siena gadis yang sangat dekat dengannya setelah Leah. Gadis ini bisa menarik perhatian seorang Drake Carrington, yang berarti dia bukan sembarang perempuan, mungkin dia spesial untuk Drake.

Drake mengangkat wajah Siena hingga gadis itu menatapnya, tangannya terulur menghapus air mata itu. "Aku akan menjagamu, Siena. Tidak akan ada lagi pria yang mencoba melecehkanmu, karena aku akan melindungimu."

Namun, air mata Siena terus mengalir. "Kau akan meninggalkanku, bagaimana kau bisa menjagaku?" Mata hijau Siena meredup.

Drake terdiam sesaat, sebelum dia kembali menghapus air mata Siena. "Aku ada dimana kau menginginkanku. Siena, aku hanya pergi sesaat, tetapi mataku selalu memantaumu. Kau tidak perlu takut, aku akan kembali kesini."

Siena menunduk, "aku memang tidak tahu diri. Drake, aku tidak punya uang untuk membayar jasamu, apapun akan kuberi asal kau menjagaku. Jangan tinggalkan aku."

Drake mengernyitkan keningnya. Kata-kata Siena memang mengganggunya, tetapi Drake tidak merasa keberatan dengan itu. Tanpa ia sadari, perlahan es di dalam dirinya sudah mencair semenjak dia menginjakkan kakinya pertama kali di Venesia, itu semua karena Siena. Mungkin, pertemuan dua tahun lalu adalah rancangan Tuhan untuk Drake selalu melindungi gadis itu. Tuhan menjadikan Siena sebagai tanggungjawabnya. Tanda-tanda itu sudah datang - Drake memang tidak pernah menantikannya, memikirkan hal itu juga tidak - tetapi sekarang, Drake memutuskan...

VENESIA - Carrington #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang