VENESIA • Part 49

2.1K 124 5
                                    

Playlist : Imagine Dragons - Whatever It Takes

Drake Carrington Intelligence Agencies, Los Angeles - California, USA | 11 AM |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Drake Carrington Intelligence Agencies, Los Angeles - California, USA | 11 AM |

Pepatah bilang, banyak jalan menuju Roma. Ternyata, tak semudah itu jalan menuju Roma. Banyak sekali hambatannya. Kali ini, Drake mencoba bersabar. Dirinya harus fokus pada Siena, dan juga Camilla Benedict.

Disela-sela jadwalnya yang begitu padat, Drake berusaha meluangkan waktunya untuk Siena. Untuk peresmian gedung di Luksemburg, dia akan absen karena itu berdekatan dengan peresmian di Venesia. Jika untuk yang di Hongkong, Drake akan menghadirinya.

Drake melirik singkat pada Camilla yang duduk dibalik meja sekretaris. Wajah wanita itu sangat sumringah, seakan baru saja memenangkan lotre. Drake mengabaikan sapaan wanita itu. Pintu otomatis terbuka saat dia sudah mendekati pintu, Drake langsung masuk.

Ternyata Pablo sudah menunggu di ruangannya. Ya, Drake membebaskan Pablo untuk keluar masuk ke ruangannya, karena Pablo merupakan orang kepercayaannya.

"Berapa kali kubilang, berhenti merokok di ruanganku. Aku benci asap rokok." Drake mengambil kertas dihadapan Pablo. Ia melihat Pablo yang menekan ujung rokoknya pada asbak, lalu rokok pun padam.

"Sorry, bro." Pablo menyengir, penuh penyesalan, dia tahu kalau Drake benci dengan rokok, tapi tadi itu sangat jenuh, hingga dirinya membutuhkan hisapan itu. "Aku bosan menunggumu lebih dari sejam lalu."

Drake tidak menjawab. Beralih dari Pablo, Drake membuka jendela kaca di ruangannya itu agar udara tidak sesak. Berharap asap rokok itu bisa hilang dari ruangannya sesegera mungkin. Drake kembali duduk dihadapan Pablo. Ia mulai membaca berkas-berkas ditangannya. Fokus.

"Wanita itu licik." Komentar Pablo tiba-tiba yang mengarah pada Camilla. Ia berdecih melihat keseriusan Camilla Benedict yang sibuk berkutat dengan komputer melalui kaca penghubung. Kaca itu didesain hanya untuk Drake bisa melihat luar ruangannya, sementara orang diluar akan melihat kegelapan jika memandang ke dalam. "Norwegia, huh? Dia jelas berasal dari Italia. CV yang diberikannya padamu adalah palsu. Ketepatan sekali, Portia mengambil cuti, jadi si Medusa itu memanfaatkannya untuk melamar sebagai sekretaris-mu."

Drake masih fokus membaca berkas-berkas itu. Walaupun begitu, ia tetap mendengarkan perkataan Pablo.

"Aku heran, bertanya-tanya dalam hati, mengapa kau menerimanya? Kau bisa saja menolaknya agar semua ini tidak terjadi. Toh, kau bisa mendapatkan sekretaris yang lebih baik dari Portia, asal bukan Camilla. Bayangkan sudah berapa banyak pengaduan yang diberikannya pada Miguel. Jelas dia berkhianat dan kau masih memperkerjakan wanita itu, Drake?!"

Drake menutup berkas itu dan menatap datar ke depan. Ini semua bukan kemauannya. "Portia yang memberikan Camilla Benedict sebagai penggantinya. Aku tidak menerima wanita itu. Selama ini, aku menganggap Camilla sebagai Portia." 

VENESIA - Carrington #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang