VENESIA • Part 5

5.7K 221 10
                                    

Playlist : One Direction - Steal My Girl

Cafe, Port of Leggero Milan - Italy | 5 PM |

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cafe, Port of Leggero Milan - Italy | 5 PM |

"Maaf, aku terlambat. Apa kau sudah menunggu lama?" Wella duduk di hadapan Siena dengan wajah menyesal.

Saat ini mereka berada di Dermaga Leggero, dermaga yang berada di dekat toko buku tempat Siena bekerja.

Siena menggenggam tangannya, "it's okay. Aku juga baru sampai." Berusaha untuk menghibur Wella. Ekspresi menyesal Wella mengusik hatinya. Padahal kenyataannya Siena sudah menunggu sekitar empat puluh menit.

Tadi Wella menghubunginya dan mengatakan kalau ia ingin curhat dengan Siena. Siena bisa namun setelah pulang kerja, dan sekarang dia disini menemani Wella yang sedih. Ia tidak tahu apa yang akan dibicarakan oleh Wella. Daripada pulang kerumahnya, lebih baik dia menemani Wella.

"Ya. Ada masalah di rumahku, jadi aku tidak bisa langsung kesini."

"Itu hal yang biasa terjadi dalam sebuah keluarga." Ia mencoba menghibur Wella.
Siena tidak bertanya lanjut karena itu privasi antara Wella dan keluarganya.

Namun, Wella menghela nafas. Wajahnya pilu. Siena yang melihatnya, bisa merasakan kesedihan di gadis lima belas tahun itu.

"Mama dan Papa akan bercerai." Wella berkata sambil menangis.

Siena jadi tidak enak hati, dia langsung berpindah duduk ke sisi samping Wella. Ia memeluk gadis itu.

"Tenanglah, semuanya pasti baik-baik saja."

Wella menyangkal, ia menatap Siena kecut. "Semuanya tidak baik-baik saja, Siena. Papa berselingkuh di belakang Mama, dan dia akan menikahi selingkuhannya."

Memori itu kembali lagi. Mengusik jiwa Siena. Matanya terpejam. Ia pernah merasakan posisi Wella dalam artian yang berbeda. Orang tua Audy bercerai karena Mamanya. Setelah dewasa, Siena menjadi ragu, apakah benar mamanya berselingkuh dengan Paman Sam? Atau hanya sebatas partner seks. Ia menjadi bingung.

Namun opsi kedua lebih masuk akal. Siena dan Audy sama-sama masih kecil saat itu, mereka belum mengerti apa itu seks. Rasanya Mamanya tidak pernah berhubungan dengan pria manapun, Mamanya bahkan tidak punya kekasih. Semua pria itu hanyalah pelanggan Mamanya.

Siena tidak tahu harus berkata apa. Dia sendiri juga pernah di posisi Wella dan dia tidak menemukan jalan keluarnya.

"Bersabarlah, pasti ada jalan keluar untuk masalahmu." Siena hanya bisa mendoakan Wella agar masalahnya cepat kelar.

Wella Creek bagaikan Audy Morgan. Kisah mereka begitu sama. Namun, Siena berharap Wella tidak mengalami apa yang Audy alami. Ia tidak mau ada korban dari sebuah perselingkuhan. Bagaimanapun Wella hanyalah seorang anak. Pastinya ia tidak mau kalau kedua orangtuanya berpisah. Begitulah orang dewasa, semakin dewasa semakin egois. Hanya mementingkan kepentingannya sendiri tanpa menatap kebawah.

VENESIA - Carrington #3Where stories live. Discover now