VENESIA • Part 61

2.3K 96 9
                                    

Playlist : Taylor Swift - Carolina

Esposito Apartment, Venesia - Italy | 07

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Esposito Apartment, Venesia - Italy | 07.30 AM |

Cahaya matahari menyeruak masuk dari ventilasi, memberi sinar pada ruangan yang temaram itu. Dimana sepasang insan masih tertidur lelap sambil berpelukan di atas ranjang tanpa menghiraukan sinar matahari yang mulai menusuk mata, dan aktivitas pagi di sekitar kota yang penuh akan hiruk-pikuk. Jika biasanya kota sudah sepi karena hari libur, tidak ada kemacetan atau suara-suara klakson yang memekakkan telinga dan begitu banyaknya orang berlalu-lalang, itu tidak akan pernah terjadi di Venesia. Sebab hari libur semua orang akan pergi menaiki gondola dan meramaikan suasana di jalanan dengan beberapa hiburan yang cocok untuk menghabiskan waktu liburan.

Hari ini adalah hari bermalas-malasan. Sebab hari ini adalah hari libur nasional di Italia. Tidak ada alarm yang akan membangunkan mereka. Itu sengaja dilakukan Drake tadi malam.

Ranjang yang empuk dan nyaman membuat keduanya enggan hanya untuk sekedar membuka mata. Ditambah pelukan yang membuat dua sejoli itu nyaman, saling memberikan kehangatan.

Oh, indahnya cinta...

Drake dan Siena tetap ingin tidur di ranjang empuk Drake tetapi ada sesuatu lain yang mengganggu mereka. Ketukan di pintu apartemen Drake menginterupsi mereka. Siena yang pertama kali bangun.

Butuh beberapa waktu untuk ia mencerna keadaan di pagi ini. Ia mengumpulkan kesadarannya terlebih dahulu. Siena masih ingat semalam ia menyetujui ajakan Drake untuk menginap, jadi ia tidak terkejut jika pagi ini akan bangun dengan Drake disampingnya, memeluknya seperti anak kucing, dan tidak ada jarak. Siena memandangi wajah Drake dengan takjub. Rasanya ia ingin terus menatap wajah damai Drake sampai pagi berganti malam, namun suara bel serta ketukan menyadarkannya.

"Drake," Siena mengguncang lengan Drake, "bangunlah. Seseorang mengetuk pintumu."

Saat Drake mengeluh kecil dan perlahan membuka matanya, Siena mengikat asal rambutnya, lalu masuk ke kamar mandi untuk mencuci wajah serta menyikat giginya.

Ketukan di pintu masih terdengar, Drake turun dari ranjang, melangkah menuju pintu, sekilas ia menyalakan interkom, dan melihat Gale berdiri didepan pintu apartemennya. Drake pun membuka pintu.

"Sir," Gale menundukkan kepalanya.

"Tidak perlu hormat, Gale." Peringat Drake sambil menepuk pundak Gale. Mungkin pada dasarnya seorang bawahan akan hormat dan tunduk setiap berpapasan dengan atasannya, tapi menurut Drake, itu bukanlah cara yang baik untuk menjalin hubungan dengan bawahannya. Meskipun disini dia adalah seorang bos, Drake ingin hubungannya dengan bawahannya— seperti Gale dan Bob— terjalin layaknya teman, atau bahkan sahabat. Lagian ia bukan orang yang gila hormat. Baginya, semua manusia sama derajatnya.

VENESIA - Carrington #3Where stories live. Discover now