VENESIA • Part 50

2.6K 129 5
                                    

Playlist : Britney Spears - Lucky

Esposito Apartment - Venesia - Italy | 8 PM |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Esposito Apartment - Venesia - Italy | 8 PM |

Baru beberapa Minggu dia meninggalkan Venesia, rasanya sudah sangat lama sekali. Drake merindukan aroma matahari Venesia, dan udara segar yang tak pernah didapatkannya di California. Setelah berjam-jam di dalam pesawat, akhirnya Drake menapakkan kakinya di Venesia.

Drake turun dari helikopter yang mengantarnya dari bandara Marco Polo Venesia tadi ke gedung apartemen miliknya. Helipad milik gedung Esposito tidaklah begitu luas, namun cukup untuk sebuah helikopter. Drake berjalan menuju lift lalu menekan tombol menuju lantai dua dimana apartemennya berada. Dia memang memiliki banyak aset seperti apartemen bahkan Mansion yang tersebar dimana-mana, tetapi yang berada di Venesia sangatlah melekat dihatinya. Sangat spesial.

'Segera kirimkan data diri Yolanda padaku, dan atur jadwal tim menuju Milan. Laporkan padaku jika sudah ada kemajuan.'

Lalu Drake menekan tombol send pada Pablo. Sementara Pablo Ricciardo tak bisa ikut bersamanya ke Venesia karena harus membantu Abeth yang memang sedang sibuk-sibuknya. Drake tidak setega itu membiarkan kakaknya kesusahan. Lagipula dia masih sanggup mengatasi ini semua tanpa bantuan kehadiran Pablo.

Tanpa disadarinya, pintu lift sudah terbuka saat dia sibuk mengetikkan sesuatu pada ponselnya.

"Hai Drake."

Sontak sapaan itu membuatnya menengadahkan kepalanya. Drake terpana cukup lama memerhatikan wajah Siena yang sangat teduh menatapnya penuh binar. Drake tahu ini salah ketika dia berfikir untuk mengkhianati cinta Leah, tapi perasaannya tidak bisa dicegah. Rasanya percuma jika dia menjauhi Siena, karena hatinya mengatakan hal lain.

Drake berdeham, dia berusaha untuk tidak salah tingkah. Ia memasukkan kembali ponselnya ke saku, setelahnya berjalan keluar dari lift.

"Hai, apa kabarmu?" Nafas Drake tercekat. Ingatkan jika dia benci omong kosong dan basa-basi. Lantas mengapa sekarang jadi berubah? Ia membuang nafasnya pelan.

Senyum Siena semakin melebar, "aku baik!" Jawabnya kelewat semangat. Ia pikir Drake baru akan sampai besok, ternyata malam ini. Tidak heran karena Drake Carrington bisa pergi kemanapun dan kapanpun karena kekuasaannya. Oh ya ampun, Siena masih tak percaya kalau memiliki teman sehebat Drake. He's perfect in every way. "Bagaimana denganmu?"

"Aku juga baik." Kenapa mereka terlihat sangat canggung? Mungkin efek karena lama tidak bertemu. Oh Lord, mereka hanya berpisah beberapa Minggu. "Apa yang kau lakukan disini?" Drake menaikkan sebelah alisnya. Dia meneliti penampilan Siena. Gaun selutut tanpa lengan, rambut digerai dan tas di bahu gadis itu membuatnya bertanya-tanya.

"Oh tidak! Jangan salah paham, ya. Aku berdiri didepan lift bukan untuk menunggumu, hanya kebetulan saja timing-nya yang sama. Jadi jangan berfikiran yang lain. Kuharap kau tidak terbawa perasaan. Aku hanya ingin pergi ke restoran untuk makan malam." Siena mengutuk bibirnya yang selalu berkata tanpa disaring dulu. Ia menundukkan wajahnya, menyesali perkataannya. Pipinya terasa panas sekali. Siena hanya tidak ingin menunjukkan kerinduannya pada pria itu, tidak dengan cara langsung. Apa ucapannya tadi berlebihan?

VENESIA - Carrington #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang