VENESIA • Part 19

3.3K 152 5
                                    

Playlist : Alessia Cara - Here

Marcopolo Airport - Venesia - Italy | 4 PM |

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Marcopolo Airport - Venesia - Italy | 4 PM |

Mobil berhenti. Setelah hampir menempuh perjalanan selama dua puluh menit, akhirnya mereka tiba di bandara Venesia. Drake akan keluar namun Pablo menahan lengannya.
Ia menatap Pablo dengan alis terangkat. Mereka akan menjemput Lucio sekarang.

"Obati dulu dahimu. Lukanya kelihatan dalam." Pablo menatap luka itu lekat. Darah tidak menetes lagi, melainkan sudah kering. Jika tidak diperingati, Drake akan lalai akan lukanya.

Drake meraba dahinya. Itu hanya luka kecil. Akan sembuh sendiri. Ia sangat malas jika membuang waktu hanya untuk luka kecil.

"Nanti saja."

"Nanti bisa infeksi, Drake. Tante Evelyn akan marah padaku kalau kau terluka begini." Kata Pablo dengan nada memohon. Bagaimanapun di harus memastikan Drake sela. Nanti kepercayaan keluarga Carrington padanya akan pudar jika sesuatu buruk terjadi pada putra bungsu mereka.

"Dia tidak akan tahu selama kau menutup mulutmu." Sindir Drake pada Pablo sinis. Dia bukan anak manja. Lagian orangtuanya berada di Inggris, bukan Amerika.

Drake menatap Pablo sinis. Dia bukan anak manja. Lagian orangtuanya berada di Inggris, bukan Amerika.

"Dia tidak akan tahu selama kau menutup mulutmu." Papar Drake yang jelas menyindir Pablo.

Siena menggeser duduknya dan memandang wajah Drake. Benar, dahi pria itu berdarah. Siena baru sadar. Mungkin karena ia syok, tadi ia tidak menyadari bahwa pria itu juga terluka.

Siena menunjuk luka itu. "Dahimu sudah memerah, jika tidak diobati, sakitnya akan merembet kemana-mana. Bisa saja otakmu terbentur dan boom! Kau bisa lupa ingatan. Amesia. Lebih baik obati lebih dulu," dia melakukan itu karena merasa bersalah. Akibat dirinya yang lalai dan ceroboh, kecelakaan ini terjadi. Siena meringis melihat luka Drake itu.

Drake menatap Siena lewat kaca. Gadis itu menatap lukanya lamat-lamat. Gadis ini lucu juga. Luka kecil takkan membuatnya amnesia. Ini hanya sedikit goresan. Diam-diam, ia menahan senyumnya. Dan membuang wajah kearah jendela agar Pablo tak bisa melihatnya.

"Obati saja. Akan kutunggu. Apa kau tidak bisa mengobati lukamu sendiri? Ah, tidak apa-apa. Ada aku." Pablo mengambil kembali kotak obat didalam dashboard. "Kemarilah, aku akan obati lukamu." Katanya seraya mendekat kearah Drake.

Sebelum Pablo meraih wajah Drake,
Drake lebih dulu merebut kotak obat itu dari tangan Pablo. "Aku bisa sendiri. Pergilah." Katanya sambil membuka kotak itu. Berpura-pura sibuk mencari apapun yang dapat menutupi lukanya.

Kemudian Pablo dan Siena sudah meninggalkan mobil. Mereka sudah tiba di bandara. Dibantu Pablo, Siena berjalan tertatih. Mereka akan menemui Lucio dan pulang bersama. Sementara Drake menunggu di mobil sambil mengobati lukanya. Setelah selesai, ponselnya berdering.

VENESIA - Carrington #3Onde as histórias ganham vida. Descobre agora