VENESIA • Part 53

2.1K 118 6
                                    

Playlist : CARYS - Princesses Don't Cry

"Siena!" Sunny berteriak dari arah dapur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Siena!" Sunny berteriak dari arah dapur. Wanita itu tengah memasak makanan untuk makan malam. Sunny sudah berkutat di dapur selama tiga puluh menit dan belum keluar dari tempat itu juga.

Siena yang sedang memainkan laptopnya menyahut, "ya?! Ada apa?" Ia berbaring di sofa dalam keadaan telungkup. Siena sedang asyik menonton film bergenre action dari aktor favoritnya, siapa lagi kalau bukan Nyle Carrington. Sambil mengemil, Siena bersantai-santai. Kedua kakinya menari-nari di atas sofa empuk itu.

"Kemari sebentar! Aku butuh bantuanmu." Sunny kembali memanggil.

Siena beranjak dari sofa dan membiarkan laptopnya tetap memutar film. Ia mengintip aktivitas sunny dari balik pintu. Sahabatnya itu sedang mengaduk-aduk masakannya. "Ya, ada apa?" Siena masuk ke dapur. Ia mendekati Sunny. Seketika aroma sedap dari masakan Sunny tercium kuat di hidungnya. Siena meresapi aroma itu. Tak heran jika masakan Sunny sangat lezat, karena wanita itu adalah anak dari seorang chef.

"Pergilah ke apartemen tetangga kita, Drake. Ajak dia makan malam bersama kita. Bagaimanapun kita harus membalas jasanya untuk yang tadi pagi. Jika dia tidak ada, mungkin kita akan semakin terlambat dan melewatkan sarapan." Kata Sunny. Ia mengambil wortel dan memotongnya membentuk dadu-dadu kecil.

Siena meringis, "kita tidak perlu melakukan hal itu. Dia juga ikhlas melakukannya. Kau tidak perlu repot-repot."

Sunny berdecak pinggang, "walaupun dia ikhlas, tetapi kita harus tetap mengingat jasanya." Sunny seperti bersikeras kalau dia ingin mengundang Drake ke apartemen mereka.

"Lagian, apa dia mau makan bersama kita? Dia orang kaya, Sun. Makanan kita bukan levelnya." Siena masih berusaha menolak. Demi Tuhan, dia masih belum siap bertemu apalagi berbincang dengan Drake. Permintaan aneh pria itu kemarin masih terngiang di kepalanya, dan alhasil jika ia dipertemukan dengan Drake, Siena akan merasa malu dan canggung.

Sebuah ide cemerlang muncul di kepalanya. "Kalau tidak, biakan aku yang mengambil alih makananmu dan kau pergi mengundangnya, oh-oh atau tidak, kita bisa mengiriminya makanan ini."

"Tidak ada salahnya mencoba. Lantas kenapa dia mau tinggal di apartemen murahan seperti ini jika tidak karena dia bukan orang yang sombong?    Cepatlah, Siena. Aku yakin Drake pasti mau jika kau yang mengundangnya." Sunny memasukkan potongan wortel itu kedalam masakannya. Siena hanya diam  saja di sampingnya. Setelahnya, Sunny menatap Siena kesal. "CK! Sebenarnya ada apa denganmu? Kau terlihat tidak suka kalau Drake bergabung bersama kita."

Siena mengutuk dirinya yang terang-terangan menolak kehadiran Drake. Tak ada jalan lain, Siena keluar dari dapur dengan gaya lesu. Dia sudah berdiri cukup lama di depan pintu apartemen Drake, namun tak memiliki nyali untuk membunyikan bel. Ingin rasanya, dia kembali lagi ke sofa dan menonton film action kesukaannya dengan efek samping dia harus mendengar ocehan Sunny sepanjang sungai Amazon. Setidaknya itu lebih baik.

VENESIA - Carrington #3Where stories live. Discover now