VENESIA • Part 27

2.8K 143 6
                                    

Playlist : Lorde - Ribs

Siena sampai di apartemen tepat pukul enam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siena sampai di apartemen tepat pukul enam. Dia baru saja pulang bekerja. Tubuhnya sangat lelah, mungkin karena Siena melupakan makan siangnya. Sekarang dia sangat lapar dan lemas. Semoga saja Sunny memasak makanan untuknya.

Siena sampai di undakan tangga terakhir di lantai dua. Ia berjalan ke apartemennya. Siena membalikkan tubuhnya, melirik kearah apartemen Drake. Kejadian dua hari lalu adalah hari terakhir mereka bertemu. Dia meninggalkan Drake begitu saja. Siena merasa Drake semakin hari semakin kurang ajar. Membelinya di rumah bordil, mempertanyakan keperawanannya dan sekarang menuduh kekasihnya sebagai penculik. Brengsek sekali dia. Sejak saat itu mereka tidak pernah berjumpa lagi. Siena malas melihat wajah Drake, itu mengingatkannya akan perilaku brengsek pria itu.

Bahkan Siena mengingkari janjinya untuk membawa Asher jalan-jalan ke fun world. Akibat kekesalannya pada Drake, dia jadi melibatkan Asher. Siena menghela nafas. Ia merasa bersalah pada Asher. Bagaimana Asher sekarang? Siena merindukan bocah lima tahun itu. Jika saja, Drake mengijinkannya membawa Asher bermain dengan tanpa kutip pria itu tidak ikut dengan mereka, Siena akan senang hati mau. Tapi melihat keposesifan Drake akan Asher, pasti pria itu tidak akan mau.

Siena memasukkan password apartemennya. Pintu terbuka, Siena masuk.

"Kakak Siena!" Teriak seorang anak kecil.

Siena menoleh ke belakang. Di sana Asher berdiri dan tersenyum kepadanya. Siena membalas senyum itu. Asher menarik tangan Drake untuk mendekat pada Siena. Drake memakai kaos oblong dan boxer serta sandal jepit. Siena jadi tahu kalau itu adalah penampilan kesukaan Drake. Boxer dan kaos oblong adalah andalannya. Siena juga berfikir kalau penampilan Drake yang seperti itu tidak sesuai dengan keuangannya yang melejit. Di leher kaosnya, ia menggantungkan kacamata hitam. Meski begitu, Drake tetap tampak kasual dan elegan. Sementara Asher dengan celana jins dan kemeja lengan pendek serta sepatu sport. Anak itu sangat tampan.

Siena tersenyum kaku. Saat Asher sudah dihadapannya, Siena berjongkok. Ia mengelus pipi lembut anak itu. "Hai, little angel. Apa kabarmu?"

Asher tersenyum cerah. Menampakkan lesung pipinya. "Aku baik. Dan kau?" Ia mendekat pada Siena dan memeluk gadis itu.

Syukurlah Asher tak marah padanya karena ia ingkar janji. Siena memeluk Asher, "aku juga baik. Aku merindukanmu, little angel."

"I miss you, too! Hey, join with us. Me and my uncle will have dinner together then we go to the fun world! Come on!" Asher menarik tangan Siena hingga gadis itu berdiri.

Drake mengangkat sebelah alisnya melihat tingkah Asher. Baru tadi Asher berjanji kalau mereka akan pergi berdua saja, namun sekarang dia sudah melupakan janjinya dan mengajak Siena juga. Drake menggelengkan kepalanya. Ia menatap Siena. Gadis itu tampak ragu.

"Bergabunglah dengan kami." Kata Drake. Singkat. Sekalian saja, Drake akan meluruskan semua masalah ini. Ia tidak ingin ada kesalahpahaman diantara mereka. Itu membuat mereka sedikit berjarak. Drake mulai risih dengan itu. 

VENESIA - Carrington #3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang