After Rain Chapter 1

22 7 0
                                    

🍁🍁🍁 After Rain Chapter 1

"Awal kelas tiga nanti kau akan pindah ke HarBa."

"Yah!"

"Ayah tidak peduli. Ayah sudah memberimu kesempatan untuk sekolah di tempat lain. Sekarang kau harus menuruti Ayah."

"Kalau begitu kenapa tidak Ayah saja yang sekolah?"

"Apa?!"

Judhy segera mengalihkan pandangannya dari mata pria berkacamata. Gadis itu tahu, ayahnya keras kepala. Dan dia malas berdebat.

"Jangan membantah." Pria berkacamata bernama Tuan Yohan itu berkata pelan, menahan emosinya.

"Aku tidak mau." Judhy membalas tanpa melihat mata sang ayah di seberang meja.

"Ayah tidak meminta pendapatmu."

"Yah!" Judhy seketika menoleh, menatap sang ayah tak suka.

"Kau boleh keluar." Sang ayah melepas kacamata dan meletakkannya di meja, mengambil sikap tak peduli pada reaksi gadis remaja. Tatap matanya naik karena putrinya masih diam berdiri di tempatnya.

"Kau tidak dengar?"

"Aku tidak mau ke Harba."

"Keluar."

"Tapi, Yah--"

"Ayah bilang keluar!" Suara Tuan Yohan meninggi, membuat Judhy terdiam.

Bertepatan dengan itu seorang wanita paruh baya beranjak masuk. Dia melihat Tuan Yohan dan Judhy bergantian dalam diam, mengamati situasi.

"Ada yang mau menjelaskan?" katanya.

Judhy membuang pandang ke samping. "Ayah memaksaku untuk pindah ke Harba saat kelas tiga nanti," jawabnya enggan melihat wanita di sisi kanannya.

"Hanya satu tahun."

Mendengar jawaban itu, Judhy langsung mengangkat kepala seraya menoleh, menatap wajah wanita.

"Seharusnya kau bisa melewatinya."

"Bunda."

Wanita yang dipanggil Bunda itu balas menoleh, menatap putrinya datar. "Jangan membesarkan masalah kecil."

Judhy tak habis pikir dengan sikap kedua orang dewasa di dekatnya. Mulutnya terbuka hendak memprotes, tetapi rasanya percuma saja, buang waktu dan energi. Suaranya tak akan didengar.

"Bunda ternyata sama saja dengan Ayah," ucapnya kemudian berlalu pergi dengan hati terluka.

Wanita bernama Nyonya Kristin itu memejamkan mata sejenak sesaat setelah Judhy pergi dari ruang kerja suaminya. Lalu tatap matanya beradu dengan pria berkacamata.

"Ada perlu apa kau kemari?" tanya pria itu.

"Hanya ingin mengatakan sesuatu."

"Kalau begitu katakan."

"Aku sudah memutuskan untuk tinggal di lantai atas rumah sakit. Jadi kemungkinan besar aku akan jarang pulang ke rumah ini."

"Dan bagaimana dengan putrimu?"

"Putrimu juga."

"Aku tidak masalah kau mau tinggal di mana. Selama kau menjaga kesehatanmu, itu sudah cukup bagiku. Tapi beritahu dia juga agar tidak berharap padamu."

"Tidakkah kau merasa kita sudah sangat jauh darinya, Mas Yohan?"

"Kalau kau menyadarinya, lantas kenapa kau memilih tinggal di rumah sakit?"

After Rain Season 1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang