🍁 After Rain Chapter 72 🍁

0 2 0
                                    

🍁 After Rain Chapter 72 🍁

🍁 Judhy dan Arin baru saja masuk ruangan saat ketua kelas memberikan selembaran kertas. Dua gadis itu kompak membaca rangkaian huruf pada kertas. 'Sekolah Tujuan Setelah Lulus Dari SMP 1 HarBa' menjadi kepala surat.

Di sana ada yang harus mereka isi, biodata dan sekolah tujuan setelah lulus.

"Minta waktunya sebentar ya, temen-temen," ucap ketua kelas, cowok yang berdiri di depan.

Perhatian Arin yang baru duduk langsung ke depan, sedangkan tidak dengan Judhy. Gadis yang bahkan pagi-pagi sudah mengunyah permen karet itu masih terfokus pada kertas dalam genggaman.

"Saya mewakili wali kelas ingin menyampaikan sesuatu. Jadi, lembar yang sedang kalian pegang itu nanti dibawa pulang, diisi, lalu ditandatangani orang tua atau wali. Besok, dikumpulkan ke saya di kelas ini, paling lambat sampai jam sepuluh. Ada pertanyaan?" jelas sang ketua kelas menutup dengan tanya.

Arin mengangkat tangan. "Interupsi," katanya, membuat atensi beralih padanya.

"Di sini hanya ada dua tujuan sekolah, bagaimana kalau lebih? Ya maksudku, biasanya untuk berjaga-jaga kalau tidak diterima di pilihan pertama dan kedua kita akan cari sekolah lain, apa perlu ditulis juga?"

"Tidak usah. Kalian hanya perlu mencantumkan dua nama sekolah. Informasi yang kalian tulis di kertas ini," balas ketua kelas, lalu mengangkat kertas dalam genggaman, "... untuk memudahkan salah satu program sekolah yaitu mendapatkan informasi sekolah lanjutan. Jadi ini untuk pendataan pihak sekolah serta memudahkan kalian untuk mencari informasi tentang sekolah yang kalian inginkan. Misalnya saya menuliskan sekolah lanjutan di SMA HarBa, maka pihak sekolah akan membantu saya untuk mendapatkan informasi detail pendaftaran ke sekolah tersebut, begitu juga dengan sekolah lainnya."

"Bagaimana kalau lanjut sekolah ke luar negeri?" tanya Arin lagi yang mendapat anggukkan dukungan dari penghuni kelas.

"Wali kelas bilang, tetap akan diusahakan untuk mendapatkan informasinya. Karena itu adalah salah satu hak kita sebagai murid di SMP HarBa ini. Ada lagi?"

"Tidak ada."

"Oke, terima kasih atas perhatiannya, sekian dari saya dan silakan melanjutkan aktivitas masing-masing."

Arin menyandarkan punggung pada kepala kursi setelah sang ketua kelas duduk di tempatnya. Dia lantas menoleh Judhy dengan tatapan penasaran. "Kenapa?"

Judhy balik menoleh. "Tidak apa-apa," jawabnya, kemudian menyimpan selembaran ke dalam tas.

Malam harinya, Judhy menemui Tuan Yohan di ruang kerja, menyerahkan lembar kertas yang sudah diisi. Gadis itu langsung menunduk saat ditatap tak biasa oleh ayahnya.

Nama: Judhy S. A. Y. K.
Kelas: 9-F2
Sekolah Tujuan: 1. Sekolah Semi Militer Kota Tentara Pelajar
                                2. ....

Judhy tak mengisi pilihan kedua dari sekolah yang hendak dituju, sangat yakin dengan pilihannya. Namun hal itu justru mendapat respons yang kurang baik dari sang ayah.

"Ayah tidak izinkan kau lanjut ke sekolah itu."

Judhy sudah menduga ayahnya akan berkata seperti itu, tetapi tidak ada salahnya kan, berharap meskipun kadang berujung menyakitkan?

"Tapi aku sangat ingin lanjut ke sana, Yah." Judhy berucap lirih penuh permohonan. Harapannya tentu saja sang ayah berubah pikiran.

Judhy mengerjap saat sang ayah malah mencoret pilihannya dan menuliskan SMA HarBa di pilihan kedua.

"Ayah hanya mengizinkanmu lanjut ke SMA HarBa. Kalau kau tidak setuju, maka kau tidak perlu sekolah."

Ayah dan anak itu saling bersitatap, Tuan Yohan dengan pancaran mata yang tak ingin dibantah, sedangkan Judhy dengan tatapan kecewa. Bola mata gadis itu bahkan berkaca.

After Rain Season 1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang