🌱 After Rain Chapter 78 (end) 🌱

2 3 0
                                    

🌱 After Rain Chapter 78 (end) 🌱

🌱 Sore hari Judhy melakukan pertemuan dengan Amelyza cs di parkiran bawah tanah taman Bintang. Gadis dengan aura dingin itu diminta untuk masuk ke mobil Amelyza yang terparkir di samping mobilnya.

Semalam, Judhy memang membuat janji dengan Amelyza, ada hal yang dia butuhkan.

Judhy langsung memberikan tas punggungnya pada Amelyza setelah memberikan sejumlah uang.

"Barang ini lebih bagus dari yang waktu itu, jadi jangan berlebihan memakainya kalau kau masih mau hidup." Amelyza memperingati Judhy saat memasukkan plastik klip berisi butir obat ke dalam kotak cokelat.

Tanpa bicara satu kata pun, Judhy beranjak keluar setelah urusannya selesai. Dia kembali masuk ke mobil dan memberi perintah pada Mas Krey untuk melajukan mobil, pulang.

"Tuh anak enggak ada basa-basinya sama sekali," ucap Irnest di kursi paling belakang.

"Sudahlah, yang penting dia sudah bayar, dan bisnis ayahmu lancar. Nih!" Amelyza menyodorkan uang yang tadi diterimanya dari Judhy pada Irnest.

"Ya seenggaknya bilang makasih, kek," balas Irnest seraya menerima uang tersebut.

Amelyza memilih tak menanggapi dan meminta sang supir untuk pergi dari area parkir.

Di sisi lain, Rocky tengah menatap bangunan sekolah dasar yang sudah mengalami banyak perubahan. Langkahnya terhenti pada teras salah satu kelas, tempat di mana dia dan Auxi selalu duduk di sana menikmati jajanan.

Waktu itu, Judhy sering tersenyum, begitu juga Rocky. Meskipun senyuman cowok itu terlampau pelit.

"Ini." Auxi memotong roti jadi dua, lalu memberikannya pada Rocky.

Memori masa kecil itu tergambar jelas.

"Terima kasih, Auxi. Terima kasih sudah mau menjadi temanku walau sebentar. Aku tahu, ayahmu pasti melarangmu berteman denganku, kan? Karena kasta kita berbeda. Aku janji setelah menemukan Ibu dan Bapak, aku akan bekerja keras untuk mendapatkan uang dengan jerih payahku sendiri. Agar aku bisa meyakinkan ayahmu untuk bisa berteman denganmu lagi," batinnya.

Kevan ikut duduk di samping kanan Rocky karena cowok itu hanya melamun melihat dedaunan yang bergoyang kecil di depannya.

"Kau merindukan gadis itu?"

Tidak ada jawaban.

"Sebenarnya aku punya nomornya. Aku dapat dari supirnya. Kalau kau mau, aku bisa memberikannya."

"Tidak usah, Tuan. Yang jadi masalahnya, adalah ayahnya tidak ingin aku berteman dengannya. Aku yakin kau tahu apa alasannya."

"Tapi ... kau menyukainya, kan?"

Rocky diam, lalu menunduk. "Dia teman pertamaku. Dia orang ketiga yang dekat denganku setelah Ibu dan Bapak."

"Oh, pantas sikapmu sangat berbeda padanya."

"Di saat yang lain menjauhiku karena pekerjaan orang tuaku, dia justru mendekatiku dan mengulurkan tangannya. Dia tidak melihatku sebagai anak orang miskin. Dia tulus dalam berteman. Bahkan saat aku ganti mentraktirnya karena dia sering mentraktirku, dia tidak menolaknya. Dia tidak gengsi memakan makanan murah, padahal dia sering membawa snack, dan bekal yang menurutku sangat mahal. Aku hanya ingin suatu hari nanti bisa membalas kebaikannya."

Kevan menepuk sekali pundak kanan Rocky. Keduanya tertelan sunyi cukup lama.

"Ngomong-ngomong ... sebentar lagi kau akan lulus, mau lanjut ke mana?"

"Entahlah."

"Dulu aku sangat ingin melanjutkan ke SSM. Karena di sana, kau akan terlihat lebih gagah dibandingkan anak SMA lainnya. Tapi sayang, waktu itu aku terlalu pengecut. Dan akhirnya hanya melanjutkan ke SMA biasa. Dan bertemu ibumu di sana, dia satu tingkat di bawahku."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After Rain Season 1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang