After Rain Chapter 21

0 3 0
                                    

🍁 After Rain Chapter 21 🍁

Malam ini cukup cerah, hanya ada awan-awan tipis yang berarak di angkasa. Di bagian timur langit, tampak bulan setengah lingkaran bersinar indah ditemani beberapa titik cahaya.

Dedaunan bergoyang kecil mengikuti irama desiran angin yang mengajaknya menari. Di dalam taman Weringin Ijo, menggema suara anak-anak yang sedang bermain di tengah lapangan. Sementara di pinggiran taman dipenuhi banyak remaja dan orang dewasa yang ingin menikmati waktu malam Minggu.

Sesuai janjinya, Jezrine menunggu Judhy di pintu masuk selatan taman. Gadis itu mengenakan kaus oversize hingga setengah paha dan hanya memakai celana pendek selutut. Dia membuka ponsel untuk mengirim pesan pada Judhy. Namun belum sempat jemarinya mengetikkan sesuatu, seseorang yang baru saja turun dari mobil di seberang jalan mengalihkan perhatiannya.

"Itu Judhy, kan?" ucap Jezrine, tak lepas memandangnya untuk memastikan.

Begitu orang bertopi di seberang jalan bertemu pandang dengan Jezrine, Jezrine tersenyum tipis. Orang itu benar Judhy. Gadis yang memakai topi putih, kaus putih, hoodie hitam, dan celana jeans hitam.

Di tempatnya, saat hendak menyeberang langkah Judhy terhenti karena ada yang memanggilnya.

"Auxi."

Entah kenapa, saat itu juga tubuh Judhy seolah kaku sehingga sulit untuk digerakkan. Bahkan waktu bagai terhenti. Judhy tak mendengarkan suara berisiknya kendaraan yang melintas, pun teriakan riang dari dalam taman. Dia hanya melihat dedaunan dari pohon yang ada di pinggiran taman bergerak, pertanda angin masih berembus.

"Auxi."

Suara cowok di belakangnya terdengar lagi. Namun, bukannya segera berbalik, Judhy merasakan ritme detak jantungnya semakin melambat. Ada getaran aneh yang masuk ke relung hatinya.

"Kau ... Auxi, kan?"

Mengepalkan tangannya, Judhy kemudian berbalik. Dia dan cowok yang memanggilnya Auxi saling menatap tanpa kata. Namun ada yang aneh. Judhy merasa tidak asing akan wajah cowok di hadapan, tetapi dia tidak mengenalinya.

Sampai lama terdiam, Judhy lantas bertanya, "Maaf, kau mengenalku?"

"Aku Krish."

"Krish?" Alis Judhy bertaut bingung.

"Iya. Krish."

"Tadi kau memanggilku apa?"

"Auxi. Penggalan dari nama tengahmu. Auxivalent."

Judhy mengamati cowok di hadapan dari ujung kaki hingga ujung topi hitam yang dikenakan. Kulitnya tidak terlalu putih maupun gelap. Namun, cowok itu memiliki sorot mata yang tajam. Rocky.

"Aku tidak tahu bagaimana kau tahu namaku, tapi maaf, aku tidak mengenalimu."

"Tidak mengenaliku atau kau ... memang tidak ingin berteman dengan orang miskin sepertiku?"

"Maksudmu?"

"Lupakan." Rocky yang terlanjur terluka karena pernyataan Judhy yang tidak mengenalinya, lantas mundur satu langkah sebelum beranjak pergi.

Atas sikap yang ditunjukkan Rocky, Judhy jadi merasa bersalah, tetapi dia Judhy bingung siapa cowok itu sebenarnya. Judhy benar-benar tidak mengenalinya, bukan pura-pura tidak kenal.

Menatap kepergian Rocky yang semakin jauh, sekelebat bayangan masa kecilnya melintas di kepala. Ada seorang anak laki-laki yang memanggilnya Auxi, tetapi wajah anak laki-laki itu tampak samar, hanya seragam SD yang tampak begitu jelas.

Merasakan denyutan kecil di kepalanya, Judhy sempat meremat pelipisnya. Sebelum akhirnya suara Jezrine yang memanggil menyadarkannya. Buru-buru saja Judhy menarik napas panjang dan mengembuskannya pelan. Dia pun kemudian menemui Jezrine yang sudah menunggu.

After Rain Season 1 (END)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz