🍁 After Rain Chapter 63 🍁

0 3 0
                                    

🍁 After Rain Chapter 63 🍁

🍁 Deras hujan di siang hari mampu membangunkan Judhy dari tidurnya. Gadis itu melihat ke arah jendela dan mendapati garis-garis air yang tak terhitung jumlahnya turun begitu cepat.

Saat hendak mengganti posisi untuk tidur lagi, batinnya merasa tak tenang. Lalu dia bergerak mengecek jam pada ponselnya.

"Sudah jam dua? Aku belum sholat dzuhur," gumamnya.

Kemudian gadis itu pun bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum menunaikan kewajiban. Lima belas menit kemudian dia sudah siap di atas sajadah untuk memulai sholat.

Di tengah berisiknya dentuman air dari langit yang menghantam tanah, ruangan ini terasa begitu tenang dan lengang. Bulir cair yang mendarat pada kaca jendela merosot perlahan membentuk sungai kecil di sana. Pemandangan itu begitu menyejukkan mata.

"Assalamualaikum warahmatullahi ...."

Usai sholat, Judhy merapikan kembali mukenah dan menyimpannya di lemari etalase khusus untuk menyimpan mukenah dan sajadah, serta di bagian atas terdapat buku agama dan kitab suci.

Judhy memandang lama Al-Qur'an yang mencuri perhatiannya, kitab itu pemberian sang bunda setelah Judhy memutuskan menjadi seorang muslim.

Sambil tersenyum miris, tangannya terulur meraih buku iqro 4 di sana. Gadis itu lalu mengambil duduk di sofa.

"Bunda lucu, aku kan belum bisa baca Quran, tapi malah sudah memberiku Quran," ucapnya sedih, bahkan mata gadis itu sampai berkaca-kaca ketika mulai membuka halaman tengah buku iqro.

Judhy mulai membacanya, perlahan. Dua lembar selesai dibaca, gadis itu merasa tak sanggup. Dia kesepian di tengah segala fasilitas hidup yang sama sekali tak kurang satu apa pun.

Tidak ingin larut dalam kesedihan, Judhy segera meletakkan kembali iqro tersebut di tempatnya. Kemudian gadis itu berjalan menuju ruangan berpintu kayu sekat bergaris lurus di belakang dinding kepala ranjang. Di ruang itu, lemari pakaian, sepatu, dan aksesoris lainnya tersimpan.

Tatapannya tertuju pada etalase yang menyimpan banyak topi. Topi-topi yang sudah tak muat di kepalanya dan tersimpan di bagian tengah etalase mencuri perhatiannya. Dia lantas mencoba satu per satu topi itu seperti orang yang kurang kerjaan. Sampai akhirnya, jemari berhenti bergerak saat mendapati sebuah topi yang terdapat sebuah tulisan tangan.

"Krish dan Auxi," Judhy membaca tulisan tangan di moncong topi.

"Krish ... dan Auxi?" Keningnya mengernyit, ada sesuatu yang mengetuk batinnya.

"Krish ...."

Sekelebat bayangan Rocky yang membuat janji dengannya di hari ini membuat gadis itu memekik, "Astaghfirullah, aku akan ada janji dengan cowok itu."

Dengan gerakan cepat Judhy menyimpan kembali topi itu di tempatnya dan meraih topi lain berwarna putih, lalu memakainya seraya berjalan keluar. Tak mempedulikan hujan yang masih deras, Judhy langsung menghampiri Mas Krey di pos satpam.

"Mas Krey, aku mau keluar, sekarang," ucap Judhy pada Mas Krey.

"Sekarang Non?"

"Iya."

"Tapi sedang hujan."

Judhy diam, lalu bergerak menuju mobil yang biasa dia pakai dengan Mas Krey. Mobil yang harganya paling murah di antara deretan mobil lain.

Mas Krey yang tak bisa menolak perintah Judhy pun hanya bisa menurutinya. Pria itu lantas menyusul masuk ke mobil.

"Kita ke mana, Non?"

After Rain Season 1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang