🌱 After Rain Chapter 48 🌱

0 2 0
                                    

🌱 After Rain Chapter 48 🌱

Stiv cs dan Jeran cs saling berhadapan di belakang sebuah gedung pencakar langit. Ketujuh cowok itu masih mengenakan seragam sekolah. Sebelumnya saat di sekolah, Jeran-lah yang meminta Stiv cs untuk datang ke tempat ini, lokasi yang menjadi tempat favorit tongkrongan anak sekolah untuk membolos. Selain tempatnya yang teduh karena banyak pepohonan di sisi jalan belakang gedung, tempat itu menjadi favorit karena tak jauh dari tempat itu ada area bermain game online khusus, sangat memanjakan bagi pecinta game.

"Kalau kau hanya ingin bermain-main dengannya, aku sarankan kau untuk menjauhinya," ucap Jeran tanpa melepas tatapannya dari Stiv.

"Maksudmu?" Stiv bertanya dengan memasang wajah tak bersahabat, tetapi terlihat santai.

"Judhy."

Stiv menarik sudut bibir dan melepas tawa geli tertahan. Mendengar nama Judhy, Stiv langsung saja teringat akan pertemuannya di kantin dengan gadis itu.

"Aku serius!" tegas Jeran tak suka akan raut muka Stiv yang menurutnya memancing emosi.

Stiv memasang wajah serius dan menjawab, "Dia bukan seleraku."

Menilai Stiv sedang bermain-main dengannya, Jeran hilang kesabaran dan mendorong Stiv hingga menghantam tembok belakang gedung. Hido dan Bimbim lantas ikut bereaksi menjadi tameng di belakang Jeran untuk menghadang ketiga rekan Stiv yang hendak ikut campur.

"Kami berempat, kalian bertiga, yakin bisa mengalahkan kami?" tanya salah satu rekan Stiv membuat Bimbim dan Hido bertukar pandang.

Sementara di belakang mereka, Jeran mencengkeram kuat seragam Stiv, tetapi Stiv tetap bersikap santai. Jeran mengunci tatapan Stiv sembari menahan emosi. Ingin sekali Jeran memukul Stiv saat itu juga, tetapi Jeran tahan. Dia butuh konfirmasi langsung dari mulut Stiv tentang hubungan Stiv dengan Judhy yang sebenarnya.

"Katakan, apa kau menyukainya?"

Senyum tengil di wajah Stiv menghilang digantikan dengan raut serius. Stiv ikut mencengkeram kuat seragam Jeran dan sedikit mendekatkan wajahnya dengan Jeran.

"Apa kau sedang cemburu, kawan?"

"Aku tanya sekali lagi, apa kau menyukainya?"

"Aku sudah bilang, dia bukan seleraku. Itu artinya, aku sama sekali tidak menyukainya."

"Lalu, kenapa saat di kantin kau bersikap berbeda padanya?"

Stiv melepas cengkeramannya dari seragam Jeran, dia memundurkan kepala hingga bersandar pada tembok. "Aku dan dia hanya melakukan reuni kecil, tidak boleh?"

"Maksudmu reuni kecil?"

"Kau tahu kawan, di dunia ini tidak ada yang gratis. Jadi, kau berani bayar berapa untuk mendapatkan informasi yang kau mau?"

"Katakan saja!" Jeran semakin menghimpit tubuh Jeran ke tembok, tetapi detik berikutnya Stiv langsung mendorong tubuh Jeran hingga menghantam Hido di belakangnya.

Tiga rekan Stiv pun langsung membentuk lingkaran mengurung Jeran cs, tetapi Stiv mengangkat satu tangan sebagai perintah agar ketiga rekannya menahan diri. Ketiga rekan Stiv pun menurunkan tangan yang siap melayangkan pukulan.

Stiv merunduk, menatap lekat Jeran dengan sorot tak terbaca. "Aku ingatkan sekali lagi, dia ... bukan seleraku. Kalau kau mau tahu tentang obrolan kami saat di kantin, maka kau harus berani mengeluarkan uang untuk mendapatkan informasi itu, mengerti?"

Jeran memilih tak menjawab, dia menyelami mata Stiv untuk mencari kebohongan dari perkataan Stiv, tetapi tak mendapatkannya. Stiv serius dengan apa yang diucapkannya.

After Rain Season 1 (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora