🍁 After Rain Chapter 62 🍁

0 2 0
                                    

"Kenapa Bunda membawaku ke rumah ini, kalau pada akhirnya ... aku diabaikan lagi?" ~Judhy

🍁 After Rain Chapter 62 🍁

🍁 Rocky melihat detik waktu pada arloji yang melingkar di pergelangan tangan kiri. Cowok itu baru saja sampai di taman Bintang tepat pukul 09.00, sengaja datang lebih awal karena tidak ingin membuat orang yang hendak ditemuinya menunggu.

Cowok itu mengedarkan pandangan ke segala penjuru taman, suasana begitu berisik. Tidak heran banyak pengunjung yang datang, lantaran sekarang hari libur.

Rocky merapikan topi hitamnya sebelum kakinya diayunkan menuju kursi taman di dekat pohon sebelah barat taman. Seiring langkah, cowok itu melihat orang-orang yang melintas dan berpapasan, kali saja di antara mereka adalah orang yang sudah membuat janji dengannya.

"Auxi .... Apa dia akan datang ya?" gumamnya saat baru saja duduk.

Cowok itu melabuhkan pandang pada sungai kecil buatan di hadapan yang berjarak dua meter darinya. Di sisi sepanjang sungai buatan dengan lebar dua meter itu tersedia lintasan khusus jogging yang diberi penanda warna hijau tua. Selain berlari kecil di lintasan itu, banyak juga yang berjalan mengitarinya karena lintasan itu mengelilingi pinggiran taman.

Dalam hening di tengah keramaian, Rocky segera menoleh saat ada seseorang yang duduk di samping kanannya. Pria dengan gaya rambut belah kanan itu menerbitkan senyuman bersahaja, tetapi sama sekali tak direspons oleh Rocky. Ya, pria itu Kevan.

"Ini, makanlah dulu," kata Pria itu menyodorkan kotak styrofoam pada Rocky, lalu membuka kotak styrofoam-nya sendiri.

Rocky menerimanya karena memang belum makan. Hatinya terlalu senang menyambut datangnya hari ini, hingga rasa lapar pun tak dirasa olehnya.

Melihat lontong dengan potongan tahu, tauge, serta sambal kacang kental dan dilengkapi kecap itu mengingatkan Rocky pada teman pertamanya. Cowok itu, dulu sering ditraktir Auxi makan ketoprak. Waktu itu karena lambung mereka masih kecil, sehingga mereka sering makan seporsi berdua.

"Aku suka lontong, rasanya kenyal dan sejuk," kata Auxi pada Rocky, lalu menjilat ibu jari serta telunjuknya yang berlumur sambal kacang.

Kedua bocah itu duduk bersilah di tepi lapangan bola dan di bawah pohon rindang.

"Aku juga. Biasanya setiap hari raya, Ibu selalu bikin lontong."

"Enak dong, bisa makan sepuasnya." Auxi kembali mengambil potongan lontong yang berlumur sambal kacang, kemudian mengambil potongan tahu.

Rocky mengangguk kecil, lalu ikut mengambil makanan di hadapan. "Lebaran nanti, aku kasih kau lontong deh," ucapnya.

Auxi menggeleng. "Tidak usah. Aku tinggal minta Bunda beliin, aku bisa makan sepuasnya kok."

"Tidak apa-apa. Pokoknya lebaran nanti, aku bakal ke rumahmu buat ngasih lontong sama sambal kentang goreng juga."

"Oke, aku tunggu ya?"

"Sip!" Rocky menunjukkan jempol kanannya.

"Oh ya. Sebelum hari raya kan, biasanya orang-orang akan puasa, kau puasa, Krish?"

"Puasa."

"Sehari?"

"Iya."

"Enggak lapar atau haus gituh?"

"Tentu saja lapar dan haus, Auxi. Tapi itu kan yang namanya puasa. Kita harus bisa nahan lapar sama haus. Dulu pas awal belajar puasa, aku cuma bisa nahan sampe jam sepuluh atau enggak sampe dzuhur, habis itu makan deh. Tapi sekarang sudah kuat sehari."

After Rain Season 1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang