🌱 After Rain Chapter 35 🌱

0 2 0
                                    

🌱 After Rain Chapter 35 🌱

Pulang sekolah, Rocky tak menunggu di tempat biasanya. Cowok yang selalu berpakaian rapi itu berjalan  sekehendak hati. Suara berisik kendaraan yang berlalu-lalang seolah tak terdengar olehnya.

Merasa sudah melangkah terlalu jauh, Rocky memutuskan untuk duduk di bawah pohon rindang. Entah di mana sekarang, Rocky tidak tahu. Namun teduhnya suasana karena banyak pepohonan di sisi jalan membuat Rocky merasakan ketenangan.

Sewaktu kecil, dia selalu sendiri karena tidak ada yang mau berteman dengannya. Kemudian Auxi datang dan menjadikan hari-harinya tidak lagi kesepian.

Rocky bisa merasakan bagaimana rasanya memiliki seorang teman karena adanya Auxi. Namun, rupanya jauh lebih dari tidak memiliki teman dibangkitkan memilikinya, tetapi teman itu justru tidak ingat akan dirinya.

Ah, Rocky ingin tidur saja. Namun untuk waktu yang lama. Sampai dia terbangun di zaman yang sudah berbeda. Bolehkah?

"Auxi .... Aku kira saat kita bertemu, kau akan senang. Nyatanya, kau justru melupakanku," gumam Rocky merasa miris.

Rocky mengeluarkan rubik kubus dari tasnya. Ada huruf J di salah satu kotak di bagian tengah warna putih. Huruf itu ditulis menggunakan spidol permanen. Rocky sangat menjaga rubik itu karena pemberian dari Auxi.

Sebelum Auxi pergi, Auxi memberikan rubik itu dan meminta Rocky untuk belajar rubik. Jika bertemu lagi, Auxi berharap Rocky bisa memainkannya. Dan sekarang, Rocky sudah bisa memainkan rubik tersebut.

Cowok itu menggerakkan sisi depan, samping, dan atas rubik hingga warna yang tadi tersusun rapi jadi acak. Lalu dengan fokus, Rocky merapikannya kembali. Kurang dari satu menit, rubik itu kembali tersusun rapi.

"Auxi, apa kau ingat pernah memberikan rubik ini padaku? Ah, aku yakin, kau pasti lupa. Karena cuma anak orang miskin yang memang tidak pantas menjadi temanmu, bukan?

Sementara di depan SMP Kharisma, Kevan tampak bertolak pinggang. Dia baru saja masuk ke sekolah tersebut untuk mengecek keberadaan Rocky, sayangnya tidak dia temukan. Nomor Rocky pun tidak aktif, sehingga membuat pria kesal dan bingung harus mencari ke mana.

"Kau di mana, bocah? Kalau kabur harusnya bilang-bilang. Eh. Argh!" Kevan sendiri sampai mengusak rambutnya kasar. "Mana ada orang kabur, bilang-bilang, Kevan. Bodoh jangan dipelihara."

Di tengah emosinya yang memuncak, Kevan segera menghubungi salah anak buahnya dan menanyakan keberadaan Rocky.

"Apa anak itu ada di rumah?"

"Tidak ada, Tuan. Kenapa? Bukannya Dek Rocky harusnya bersama Tuan?"

"Nanti aku jelaskan. Sekarang, aku perintahkan kalian untuk mencarinya sekarang juga. Kerahkan semua orang di sana untuk mencarinya sebelum anak itu pergi jauh, mengerti?"

"Mengerti, Tuan."

Setelah mematikan telepon secara sepihak, Kevan lantas masuk mobil dan mengendarainya pelan menelusuri jalanan, kali saja Rocky belum jauh, pikirnya.

Di sisi lain, Judhy dan Arin sudah bersama Prima cs di depan ruang tata usaha. Arin yang meminta Prima untuk datang ke tempat itu. Anak-anak HarBa banyak yang sudah pulang, tetapi sebagian besar masih ada di lingkungan sekolah untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler juga pelajaran tambahan bagi yang berminat.

Mereka sedang menunggu Alinzy yang sedang menghubungi tantenya yang bekerja di bagian tata usaha SMP 1 Harba.

Begitu telepon diangkat, Alinzy merapatkan diri dengan yang lain dan mengeraskan suara telepon.

"Hallo, Tan."

"Ya, Hallo, Alinzy. Ada perlu apa sampai menghubungi Tante?"

"Begini, Tan, ada temanku yang ingin tahu tentang identitas seorang siswa HarBa, Tan. Tante bisa bantu, kan? Penting soalnya, Tan."

After Rain Season 1 (END)Where stories live. Discover now