🌱 After Rain Chapter 37 🌱

0 2 0
                                    

🌱 After Rain Chapter 37 🌱

Bola mata Rocky tampak bergerak di balik kelopak mata yang tertutup. Cowok itu merasakan usapan lembut di kepalanya yang membuatnya terbangun. Rocky mengernyit heran saat yang dilihatnya seorang wanita dewasa.

Dia bangkit untuk duduk dan mengamati wajah wanita itu. Rambutnya lurus hitam tergerai di bawah pundak. Saat bibirnya melengkung menciptakan ukiran senyuman, ada cengkungan kecil di pipi kiri dan kanannya.

"Ibu?" gumam Rocky. "Ibu kapan pulang?"

Wanita itu masih mempertahankan senyumannya. Jemarinya mengusap-usap penuh kelembutan kepala Rocky. "Kau sudah besar ya, Nak. Maaf, Ibu baru pulang. Pasti hari-harimu sulit, ya, tanpa Ibu?"

Rocky mengangguk. "Iya. Ibu jangan pergi lagi, ya? Krish janji, Krish tidak akan mukul anak orang lagi. Krish tidak akan nakal lagi, Bu. Krish janji akan jadi anak yang baik," katanya menahan air mata yang menggenang di pelupuk mata.

Wanita pemilik lesung pipi itu manggut. Lalu bergerak untuk memeluk Rocky. Rocky pun membalas pelukan wanita itu. Namun, tiba-tiba cowok itu hanya memeluk kekosongan dan mencari-cari keberadaan sosok wanita yang amat dirindukan. Begitu Rocky menoleh ke samping kanan, cowok itu menyadari dirinya baru saja terbangun dari tidurnya.

Seorang wanita berambut panjang ikal di ujung dan memiliki wajah tirus namun tegas, memberikan senyuman kecil padanya. Kemudian, Rocky mengamati sekitar. Ruangan bercat putih bersih, serta dibatasi oleh tirai menjadi pemandangan yang dilihatnya. Lalu pandangannya jatuh pada punggung tangan yang tertancap infus.

"Ibu siapa?" tanya Rocky pada wanita berjas putih yang melingkar di lehernya alat stetoskop.

"Saya dokter di sini, Nak. Semalam kau dilarikan ke sini karena deman tinggi," jelas sang dokter yang tak lain adalah Nyonya Kristin.

"Oh iya, ayahmu sedang ke toilet dan meminta saya untuk menjagamu sebentar," ucap Nyonya Kristin lagi.

"Ayahku?"

Belum sempat menjawab, Kevan datang dan berseru senang. "Hey, putraku, kau sudah bangun. Syukurlah."

"Aku bukan putramu!" Rocky kembali pada sosoknya yang dingin.

Kevan meringis, mengusap tengkuknya yang tak gatal. Padahal kemarin Rocky bersikap baik padanya, tetapi sekarang sudah berubah lagi. Ah, sudahlah. Rocky dalam mode dingin jauh lebih baik ketimbang sikapnya ramah pada Kevan, tetapi jadi sakit.

"Uhm bagaimana keadaannya, Bu Dokter?" Kevan mengalihkan perhatiannya pada sang dokter.

"Demamnya masih tinggi, sepertinya dia harus masih dirawat selama dua atau tiga hari ke depan."

"Aku mau pulang." Rocky hendak mencabut jarum infus, tetapi cepat ditahan oleh sang dokter.

Melalui tatapannya, Nyonya Kristin meminta Kevan untuk memberikannya waktu agar bisa bicara empat mata dengan Rocky. Kevan pun mau tidak mau beranjak keluar.

"Maaf, Nak. Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan keluargamu, tapi tolong sayangi dirimu." Dirasa Rocky sudah tenang, Nyonya Kristin melepas genggaman dari tangan Rocky.

"Mau mendengarkan cerita Bu Dokter?"

Rocky hanya menoleh sebagai jawaban.

"Dulu saya punya anak laki-laki yang terpaut usianya empat tahun dengan sang kakak. Namanya Franklin. Namun, karena keteledoran kami sebagai orang tua, dia tenggelam di kolam dan nyawanya tak terselamatkan. Tapi kami beruntung karena sang kakak yang mencoba menyelamatkan Franklin dan berakhir tenggelam juga, berhasil selamat. Dia seumuran denganmu. Nama putriku adalah Judhy. Judhy Shain Auxivalent Yeandra Kusuma, itu nama lengkapnya."

After Rain Season 1 (END)Where stories live. Discover now