🍁 After Rain Chapter 60 🍁

0 2 0
                                    

🍁 After Rain Chapter 60 🍁

🍁 Nyonya Kristin dan Tuan Yohan sama-sama terdiam di ujung ranjang, ada jarak di antara keduanya. Kamar bernuansa putih bersih itu dilengkapi dua nakas di sisi kanan-kiri ranjang, lalu sebuah tv di atas nakas yang juga berwarna putih. Ruangan yang memiliki sofa mini di dekat jendela itu terasa lengang karena keterdiaman penghuninya.

Pandangan Nyonya Kristin jatuh pada ujung kakinya yang tanpa alas kaki, lalu beralih melihat ke jendela. Wanita itu enggan bersuara karena merasakan aura Tuan Yohan yang sedang tidak baik. Kemarahan sedang melingkupi pria berkacamata itu.

"Kenapa kau mengizinkan temannya bertamu ke rumah ini?"

Nyonya Kristin menoleh dengan kernyitan. "Temannya?"

"Jangan bilang kau tidak tahu kalau tadi temannya ada yang datang kemari."

"Aku tidak tahu. Tadi aku baru saja selesai mandi saat kau datang."

"Aku ingin ini yang terakhir. Bilang padanya agar tidak membawa teman-temannya ke rumah ini lagi."

"Baiklah."

Tuan Yohan bangkit, berjalan ke dekat jendela dan menyembunyikan kedua tangan di saku celananya. "Tadi aku kelepasan menamparnya karena membawa temannya kemari. Jadi sekalian sampaikan maafku padanya."

"Kenapa kau selalu kasar padanya, Mas? Padahal dia hanya melakukan kesalahan kecil."

Tuan Yohan tak menanggapi, pandangannya hanya berfokus pada pot besar di balkon.

"Aku rasa kau sedang membutuhkan waktu untuk sendiri, kan?"

Tuan Yohan baru mau menoleh karena terusik dengan ucapan sang istri.

"Aku sudah janji padanya kalau malam ini aku akan tidur dengannya."

"Kalau begitu pergilah, dia pasti sudah menunggumu."

"Tidak apa-apa?"

"Kau benar, akhir-akhir ini aku kurang istirahat. Jadi sepertinya aku butuh waktu sendiri untuk menenangkan pikiran."

"Aku tidak akan pergi kalau kau keberatan Mas Yohan."

Tuan Yohan berbalik, menghadapkan wajahnya secara penuh pada Nyonya Kristin. Lalu, pria berkacamata itu mengikis jaraknya dengan sang istri, memegang kedua bahu, dan menatapnya dalam. Dua detik kemudian, Tuan Yohan memberi kecupan di kening Nyonya Kristin.

"Tepati janjimu, dan sampaikan maafku padanya. Dan satu lagi, hanya malam ini."

Melihat senyuman terukir di wajah sang suami meskipun hanya tipis, membuat Nyonya Kristin merasa melihat sosok muda dari pria berkacamata.

Dulu, saat Tuan Yohan masih muda, tepatnya masih anak SMA, dia memang sering tersenyum. Dan hal itulah yang membuat Nyonya Kristin jatuh hati padanya. Namun, semua berubah semenjak kesalahan yang sudah mereka perbuat. Baik Tuan Yohan maupun Nyonya Kristin jadi jarang tersenyum. Keduanya seperti sama-sama menyembunyikan diri dari kebahagiaan yang mengelilingi mereka.

"Kalau begitu aku pergi," balas Nyonya Kristin juga tersenyum. Lalu mendaratkan sebuah ciuman di pipi Tuan Yohan sebelum benar-benar berlalu keluar.

Tuan Yohan kembali memandang keluar jendela, kenangan saat mereka masih sangat muda dulu berkelebat di kepalanya. Bagaimana dulu Nyonya Kristin yang malu-malu saat menerima cokelat pemberiannya, lalu hanya saling pandang saat bertemu di perpus sekolah, dan masih banyak lagi.

Sementara di kamar putrinya, mata Nyonya Kristin langsung bertemu tatap dengan Judhy. Gadis itu baru saja akan memejamkan mata saat kedatangan ibundanya.

After Rain Season 1 (END)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ