🍁 After Rain Chapter 61🍁

0 2 0
                                    

🍁 After Rain Chapter 61 🍁

🍁 "Aku tanya kau siapa?" tanya Nyonya Kristin lagi pada Judhy dengan histeris. Sosok yang wanita itu lihat bukanlah Judhy, melainkan wanita muda bernama Shain yang ada di dalam mimpinya.

"Mak-sud Bunda?"

"Aku tanya siapa kau?"

"Aku Judhy, Bunda. Anak Bunda."

"Bohong! Aku tanya siapa kau?"

"Bun ...." Judhy berusaha menggapai pundak ibundanya untuk menyadarkan wanita itu, tetapi belum sempat menyentuh pundak, tangannya sudah ditepis kasar.

"Jangan menyentuhku, aku tidak tahu siapa kau!"

"Bunda ...."

"Pergi!"

"Bun .... Ini aku, Judhy."

"Aku bilang pergi ya pergi!" teriak Nyonya Kristin membuat Judhy bungkam.

Bola mata gadis itu tampak berkaca-kaca. Hatinya terlalu sakit mendengar sang bunda mengusirnya. Bukankah ... sebelumnya Judhy sudah berniat untuk pergi, tetapi sang bundalah yang membawanya kembali. Namun kenapa sekarang ...

"Aku bilang pergi."

... sang bunda tiba-tiba mengusirnya? Di malam yang semakin larut.

"Aku bilang pergi!" Nyonya Kristin sampai mendorong tubuh Judhy hingga terjengkang menghantam nakas. Gelas yang berada di atas nakas pun terjatuh, dan tangan kiri Judhy tak sengaja mendarat pada pecahan gelas itu.

Detik berikutnya penjaga pria dan wanita yang berjaga di depan pintu kamar Judhy gegas masuk, menyalakan lampu. Dan keduanya tampak terkejut saat melihat tangan Judhy yang berdarah. Sementara Nyonya Kristin terlihat seperti orang linglung di atas kasur.

"Aku bilang pergi ...," kata Nyonya Kristin lagi dengan sorot mata tampak kosong. "Aku tidak mengenalmu."

Di saat bersamaan, Tuan Yohan datang, rautnya pun tampak terkejut saat melihat telapak tangan kiri putrinya berdarah. Gadis itu sudah berdiri dibantu bodyguard wanita.

Dengan bola mata yang basah dan nyaris menumpahkan isinya, Nyonya Kristin memandang sayu ke arah Judhy. "Aku bilang pergi. Aku tidak mengenalmu," ucapnya dengan jeda tiga detik antara kalimatnya.

Mendengar perkataan sang istri pada putrinya, membuat kening Tuan Yohan mengernyit tak mengerti. Namun, pria berkacamata itu mengambil tindakan meraih tubuh Nyonya Kristin dan membenamkannya dalam pelukan.

"Aku mohon ... pergilah," ucap Nyonya Kristin lirih dalam pelukan Tuan Yohan.

"Bawa dia keluar dan minta Tery untuk obati lukanya," perintah Tuan Yohan pada bodyguard wanita."

"Baik, Tuan," jawab bodyguard wanita, lalu membawa Judhy keluar.

Kemudian pandangan Tuan Yohan beralih pada bodyguard pria. "Dan kau, tolong bersihkan semua itu."

"Baik, Tuan," jawab bodyguard pria, kemudian berlalu keluar.

"Siapa wanita itu, Mas? Kenapa dia tiba-tiba ada di kamar ini?"

Tuan Yohan mengurai pelukan, lalu menangkup wajah sang istri dengan kedua tangan, menatapnya lekat. "Kristin ... dengarkan aku ya? Kau hanya kelelahan dan kurang istirahat, jadi kau hanya berhalusinasi tadi. Wanita yang kau maksud tidak ada di sini. Yang ada bersamamu tadi ... itu Adek. Anak kita, Judhy."

"Adek?" Nyonya Kristin lalu mengalihkan pandang ke samping kiri, tepatnya di mana wanita itu terakhir kali melihat Judhy tidur bersamanya. "Adek ke mana, Yah? Bukankah tadi dia ...."

After Rain Season 1 (END)Onde histórias criam vida. Descubra agora